5 Cara Mengatasi Friendship Burnout, Ketika Pertemanan Justru Jadi Beban Emosional

Zahara Marsellina PutriDiterbitkan 25 Agustus 2025, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup, pertemanan adalah salah satu sumber kebahagiaan. Namun, sahabat Fimela, ada kalanya hubungan yang terlalu intens justru membuat kita merasa lelah. Kondisi ini dikenal sebagai friendship burnout. Bukan berarti pertemanan itu buruk, tapi tubuh dan pikiran kita juga butuh ruang untuk beristirahat.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Dilansir dari NeuroLaunch.com (18/9), berikut 5 cara yang dapat sahabat Fimela lakukan untuk mengatasi burnout dalam hubungan pertemanan:

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Tetapkan batasan dengan jelas

Tetapkan batasan untuk menjaga energi/copyright pexels/Ninthgrid

Belajar membatasi diri penting untuk menjaga energi. Misalnya, mengurangi intensitas pertemuan, membatasi waktu untuk curhat, atau menentukan jadwal khusus untuk bersosialisasi.

3 dari 6 halaman

2. Utamakan perawatan diri

Nikmati waktu sendiri agar tetap seimbang/copyright pexels/RF._.studio _

Luangkan waktu untuk aktivitas yang membuat hati tenang, seperti membaca, berolahraga, atau sekadar menikmati waktu sendiri. Mengurus diri bukan berarti egois, tapi cara agar tetap seimbang.

4 dari 6 halaman

3. Belajar berkata tidak

Tak apa untuk terkadang menolak permintaan teman/copyright pexels/lil artsy

Tak apa menolak ajakan atau permintaan bila dirasa melelahkan. Katakan dengan sopan agar tidak menimbulkan rasa bersalah, sekaligus menjaga energi tetap terjaga.

5 dari 6 halaman

4. Cari bantuan profesional bila perlu

Konsultasi dengan dukungan profesional untuk menemukan solusi/copyright pexels/Alex Green

Jika rasa lelah ini sudah mempengaruhi kesehatan mental, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan terapis atau konselor. Dukungan profesional bisa membantu menemukan solusi yang tepat.

6 dari 6 halaman

5. Latih kesadaran diri

Sediakan waktu untuk melatih kesadaran diri/copyright pexels/Andrea Piacquadio

Biasakan mengecek kondisi diri secara rutin. Dengan melatih kesadaran diri, sahabat Fimela bisa lebih peka terhadap batasan dan kebutuhan emosional pribadi.

Menjaga pertemanan tetap sehat memang butuh usaha, tetapi bukan hal yang mustahil. Saat sahabat Fimela berani mendengarkan diri sendiri, menetapkan batas, dan memberikan ruang untuk beristirahat, hubungan bisa terasa lebih ringan. Dengan begitu, pertemanan tetap terjaga tanpa mengorbankan keseimbangan diri dan kebahagiaan pribadi.