5 Tanda Kamu Punya Teman yang Toxic dan Cara Menyikapinya

Vallerie Angelique EffendiDiterbitkan 26 Oktober 2025, 15:45 WIB

Fimela.com, Malang Persahabatan adalah salah satu hal paling berharga dalam hidup. Teman sejati hadir untuk mendengarkan, mendukung, dan membuat hari-hari terasa lebih bermakna. Mereka memberi ruang bagi kita untuk menjadi diri sendiri tanpa takut dihakimi. Namun, tidak semua hubungan pertemanan membawa dampak positif. Kadang, di balik kedekatan dan tawa, ada hubungan yang diam-diam menguras energi dan membuat kita merasa kecil.

Hubungan pertemanan yang tidak sehat atau toxic friendship bisa membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri, merasa lelah secara emosional, dan bahkan stres. Berbeda dengan konflik kecil yang wajar dalam hubungan, pertemanan yang toxic ditandai dengan pola perilaku yang berulang dan merugikan satu pihak. Jika kamu sering merasa cemas, tertekan, atau tidak nyaman setiap kali berinteraksi dengan seorang teman, mungkin saatnya mulai mempertanyakan dinamika hubungan tersebut.

Mengetahui tanda-tanda teman toxic bukan berarti kamu harus langsung memutuskan hubungan, tapi penting untuk mengenali batas sehat dalam pertemanan. Berikut beberapa tanda yang bisa membantu kamu mengenali apakah temanmu membawa energi positif atau justru sebaliknya.

2 dari 6 halaman

Selalu Mementingkan Diri Sendiri

Teman yang hanya fokus pada diri sendiri./Copyright depositphotos.com/bongkarngraphic

Teman yang toxic sering kali hanya fokus pada dirinya sendiri. Mereka jarang bertanya tentang kabarmu, dan ketika kamu bercerita, pembicaraan selalu kembali kepada mereka. Pertemanan seharusnya berjalan dua arah, bukan hanya tentang satu orang yang selalu ingin didengar tanpa mau mendengarkan.

3 dari 6 halaman

Sering Mengkritik dan Merendahkan

Teman yang sering mengkritik secara berlebihan (sumber foto: pexels.com/THE MACDUFFIE SCHOOL)

Alih-alih memberi masukan yang membangun, teman toxic cenderung membuatmu merasa tidak cukup baik. Mereka bisa mengomentari penampilan, pekerjaan, atau pilihan hidupmu dengan nada merendahkan. Padahal, teman sejati seharusnya membuatmu tumbuh, bukan merasa buruk tentang diri sendiri.

4 dari 6 halaman

Terlalu Kompetitif

Kompetitif dengan teman sendiri/mentatdgt/Shutterstock

Teman yang sehat akan ikut bahagia saat kamu berhasil. Tapi teman toxic justru merasa terancam dengan pencapaianmu. Mereka bisa jadi iri, meremehkan keberhasilanmu, atau sibuk menunjukkan bahwa hidup mereka lebih baik. Dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak rasa percaya dan kenyamanan.

5 dari 6 halaman

Selalu Membawa Drama

Teman yang selalu membawa drama. (Foto dok: Freepik/jcomp).

Kalau setiap pertemuan dengan temanmu selalu diwarnai masalah, gosip, atau keluhan tentang orang lain, bisa jadi kamu sedang berhadapan dengan teman toxic. Mereka senang menjadi pusat perhatian dan sering memainkan peran korban agar selalu disayangi.

6 dari 6 halaman

Suka Memanipulasi

teman yang suka memanipulasi./Copyright freepik.com/author/prostooleh

Teman toxic tahu bagaimana membuatmu merasa bersalah agar menuruti keinginan mereka. Misalnya, mereka membuatmu merasa “berutang budi” atau menuduhmu tidak peduli ketika kamu menolak permintaan mereka. Dalam jangka panjang, hal ini bisa membuatmu kehilangan kendali atas diri sendiri.

Persahabatan yang sehat seharusnya membuatmu merasa aman, diterima, dan dihargai. Jika kamu menemukan tanda-tanda di atas dalam hubungan pertemananmu, cobalah bicara dengan jujur atau mulai menjaga jarak. Kamu berhak memiliki lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kebahagiaanmu.