Fimela.com, Jakarta Di tengah derasnya arus mode modern dan cepatnya tren yang silih berganti, masih ada brand yang berdiri teguh menjaga nilai tradisi dan budaya Indonesia. Salah satunya adalah Tjakrawala Batik & Crafts, sebuah brand lokal yang lahir dari semangat untuk melestarikan batik tulis Madura dan memberdayakan para pengrajin di balik setiap goresan cantingnya.
Tjakrawala Batik berawal dari sebuah niat sederhana namun bermakna besar, menjaga warisan leluhur agar tetap hidup di masa kini. Didirikan oleh Azza Nur Fadilah, brand ini mulai beroperasi pada tahun 2022 dan resmi diluncurkan pada 2023.
“Sejak awal, kami ingin Tjakrawala bukan sekadar brand, tapi juga ruang bagi pengrajin lokal untuk berkembang,” ujar Azza. Semangat inilah yang kemudian menjelma menjadi gerakan nyata—menghubungkan kekayaan budaya Madura dengan pasar yang lebih luas, bahkan hingga kancah internasional.
Nama Tjakrawala diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti “cakrawala” atau “horizon”. Filosofinya mencerminkan pandangan luas, cita-cita tinggi, dan keberanian untuk menembus batas.
Melalui nama ini, Tjakrawala Batik ingin membuka horizon baru untuk batik Madura—tidak hanya melestarikan teknik tradisionalnya, tetapi juga membawanya melangkah lebih jauh, hingga dikenal dan dihargai oleh dunia. Sebuah simbol dari harapan, inovasi, dan keberlanjutan.
What's On Fimela
powered by
Keunikan yang Tak Tergantikan
Tjakrawala Batik punya ciri khas yang membedakannya dari brand lain. Fokusnya batik tulis Madura yang dibuat sepenuhnya secara handmade. Setiap lembar batik hanya memiliki satu motif—limited edition, menjadikannya karya seni eksklusif bernilai tinggi.
Selain itu, Tjakrawala juga dikenal dengan komitmen terhadap keberlanjutan. Dengan menggunakan bahan daur ulang seperti perca batik dan daun agel, yang diolah menjadi tas, topi, atau home décor bernuansa alami. Perpaduan antara motif tradisional dan desain kontemporer membuat koleksinya relevan untuk segala usia, termasuk generasi muda yang mencari gaya unik namun tetap berakar budaya.
Setiap produk Tjakrawala lahir dari tangan-tangan terampil para pengrajin Madura. Prosesnya panjang dan penuh ketelitian: dimulai dari pemilihan kain katun, penggambaran pola, pencantingan, pewarnaan, hingga tahap finishing. Tak jarang, satu lembar kain memerlukan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan.
Lebih dari sekadar produksi, Tjakrawala menjadikan para pengrajin sebagai mitra sejajar. Mereka diberdayakan melalui pelatihan keterampilan, akses pasar, dan sistem kemitraan yang adil. Hasilnya, para pengrajin tak hanya mempertahankan warisan batik tulis Madura, tetapi juga memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera dan bermartabat.
Dua motif yang paling digemari pelanggan adalah Tasek Melayeh dan Gejhe Sekereng. Keduanya dianggap mewakili identitas masyarakat pesisir Madura—penuh semangat, berani, dan berwarna. Tak heran, motif ini sering menjadi incaran kolektor maupun pecinta fashion yang ingin tampil elegan dengan sentuhan budaya lokal.
Lebih dari Sekadar Kain dan Menjangkau Generasi Muda
Tak berhenti di batik, Tjakrawala juga menghadirkan beragam produk turunan seperti pakaian jadi, tas, clutch, topi, hingga aksesori fashion. Koleksi home décor berbahan daun agel pun menjadi favorit bagi pecinta interior yang menyukai nuansa alami dan artistik.
Selain itu, Tjakrawala menyediakan layanan jahit premium dan custom order—mulai dari pesanan satuan hingga massal—sehingga pelanggan bisa memiliki produk batik yang benar-benar personal dan sesuai karakter mereka.
Untuk menjangkau generasi muda, Tjakrawala Batik tampil lebih modern tanpa kehilangan jati diri. Desainnya kini lebih minimalis dan gender-neutral, cocok untuk gaya kasual maupun formal. Di sisi lain, mereka juga aktif di dunia digital dengan menghadirkan konten visual menarik, storytelling pengrajin, hingga workshop membatik interaktif.
Melalui pendekatan ini, Tjakrawala bukan hanya menjual produk, tetapi juga mengajak publik muda untuk mengenal, menghargai, dan mencintai batik tulis Madura lewat pengalaman langsung.
Tjakrawala Batik & Crafts bukan sekadar brand fashion— namun gerakan budaya yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Dari canting yang menari di atas kain hingga strategi digital yang menembus pasar global, semua berangkat dari satu visi: membawa batik Madura bersinar di cakrawala dunia.