Fimela.com, Jakarta Dalam momen penuh makna di ajang Glamour Women of the Year Awards 2025, sosok YouTuber, pendidik anak, sekaligus entertainer ternama Ms. Rachel tampil mencuri perhatian bukan karena kemewahan gaunnya, melainkan karena pesan kuat yang ia bawa lewat busananya.
Dikenal lewat video edukatif di YouTube dan Netflix yang mengajarkan anak-anak melalui lagu dan bahasa isyarat, Ms. Rachel dianugerahi penghargaan karena dedikasinya pada dunia pendidikan sekaligus keberaniannya menggunakan popularitasnya untuk menyuarakan isu kemanusiaan.
Dan malam itu, panggung karpet merah menjadi ruang ekspresinya. Ia melangkah anggun dalam gaun upcycled berwarna hitam-putih, rancangan yang menyimpan kisah pilu dan harapan dari anak-anak di Gaza.
Detail Gaun
Bagian rok dibuat dalam potongan sheath skirt hitam sederhana, sementara bagian atas berupa bodice putih berpotongan boat-neck dibordir dengan gambar-gambar imajinatif, mulai dari merpati yang dihiasi bunga hingga seorang gadis kecil memeluk semangka, simbol yang kini identik dengan perjuangan rakyat Palestina.
Setiap gambar yang menghiasi gaun tersebut merupakan hasil karya asli anak-anak di Jalur Gaza, yang diminta untuk menuangkan kisah mereka lewat coretan tangan. Melalui unggahan Instagram, Ms. Rachel membagikan nama para anak yang karyanya dipilih.
“I’m so proud to share art from amazing children in Gaza,” tulisnya, seraya menambahkan bahwa ia juga memberikan donasi langsung kepada anak-anak tersebut.
Bawa Pesan Perdamaian
Penampilannya disempurnakan oleh anting dari House of Whitty dan sentuhan styling lembut dari Risa Kostis. Dalam satu momen penuh emosi di red carpet, Ms. Rachel berpose bersama sang suami, Aron, sambil membawa foto anak-anak yang menjadi inspirasi di balik busananya, sebuah gestur kecil yang berbicara lebih lantang dari kata-kata.
Bukan pertama kalinya Ms. Rachel menunjukkan dukungannya terhadap anak-anak yang terdampak perang. Ia bahkan pernah mengundang Rahaf, seorang gadis berusia tiga tahun penyintas amputasi ganda dari Gaza, ke dalam salah satu tayangan pendidikannya. “Saya harus terus mengingatkan diri bahwa nyawa anak-anak jauh lebih penting daripada reputasi saya,” ungkapnya dalam wawancara bersama Glamour.
“Cinta saya terhadap anak-anak tidak berhenti pada anak saya sendiri. Tidak berhenti pada anak di negara saya. Cinta itu mencakup setiap anak di dunia. Saya tidak bisa membatasi empati berdasarkan agama, warna kulit, atau tempat lahir. Saat melihat anak-anak yang menderita, saya hanya berpikir: bagaimana jika itu anak saya sendiri?” tambahnya.