Kerontokan Musiman: Kenapa Rambut Lebih Banyak Rontok di Bulan Tertentu?

Hilda IrachDiterbitkan 26 November 2025, 18:08 WIB

ringkasan

  • Kerontokan rambut musiman terjadi pada bulan tertentu seperti Agustus hingga Oktober.
  • Penyebab kerontokan termasuk perubahan hormon dan paparan sinar matahari.
  • Mengatasi kerontokan rambut dapat dilakukan dengan menjaga pola makan dan manajemen stres.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu memperhatikan bahwa rambutmu lebih banyak rontok di bulan-bulan tertentu? Fenomena ini dikenal sebagai kerontokan musiman, yang dialami oleh banyak orang. Kerontokan ini biasanya terjadi pada akhir musim panas hingga awal musim gugur, dan terkadang juga di musim semi. Meskipun penyebab pastinya masih menjadi misteri, beberapa penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini.

Kerontokan rambut musiman berkaitan erat dengan siklus pertumbuhan rambut yang terdiri dari beberapa fase. Fase Anagen adalah fase pertumbuhan aktif, di mana sekitar 85-90% rambut berada. Setelah itu, rambut memasuki fase Katagen dan Telogen, di mana pertumbuhan melambat dan rambut tidak tumbuh lagi. Terakhir, fase Eksogen adalah saat rambut lama rontok untuk memberi jalan bagi rambut baru.

Penting untuk memahami bahwa kerontokan rambut musiman sering kali dipicu oleh perubahan lingkungan dan respons tubuh terhadapnya. Penelitian menunjukkan bahwa folikel rambut dapat menyinkronkan fase kerontokannya berdasarkan isyarat lingkungan, seperti panjang siang hari dan suhu. Hal ini menyebabkan banyak folikel rambut memasuki fase telogen secara bersamaan, sehingga kerontokan terlihat lebih banyak.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Mengapa Rambut Lebih Banyak Rontok di Bulan Tertentu?

Beberapa bulan yang sering dikaitkan dengan peningkatan kerontokan rambut adalah Agustus hingga Oktober dan kadang-kadang bulan April. Berikut adalah beberapa teori yang menjelaskan fenomena ini:

  • Perubahan Panjang Siang Hari dan Hormon: Perubahan panjang siang hari dapat memengaruhi produksi melatonin, yang berperan dalam siklus pertumbuhan rambut. Ketika siang hari lebih panjang, kadar melatonin dapat berkurang, menyebabkan lebih banyak rambut memasuki fase telogen.
  • Adaptasi Evolusioner: Pola kerontokan rambut manusia mungkin merupakan warisan dari nenek moyang yang membutuhkan rambut lebih tebal di musim dingin dan lebih sedikit di musim panas. Hal ini memungkinkan rambut tumbuh sesuai dengan iklim.
  • Paparan Sinar Matahari: Sinar UV yang intens di musim panas dapat merusak folikel rambut, membuatnya lebih rentan rontok. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat rambut telogen lebih tinggi di musim panas.
3 dari 4 halaman

Durasi dan Kapan Harus Khawatir?

Kerontokan musiman biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Jika kamu melihat lebih banyak rambut rontok selama musim tertentu, hal ini biasanya akan berkurang dengan sendirinya. Namun, jika kerontokan rambut berlangsung lebih dari dua atau tiga bulan, atau menyebabkan penipisan yang terlihat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau trikolog.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Kerontokan Rambut Musiman

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kerontokan rambut musiman:

  • Menjaga Kebiasaan Sehat: Mempertahankan kebiasaan perawatan rambut yang baik, seperti melembabkan dan menggunakan teknik penataan yang lembut.
  • Nutrisi: Diet seimbang yang kaya vitamin dan mineral penting untuk kesehatan rambut.
  • Manajemen Stres: Mengelola stres dapat membantu menjaga siklus pertumbuhan rambut tetap seimbang.
  • Perlindungan dari Sinar Matahari: Melindungi rambut dari paparan sinar UV yang berlebihan dengan menggunakan topi.
  • Hidrasi: Memastikan asupan air yang cukup untuk kesehatan rambut secara keseluruhan.