Parfum Unisex: Pilihan Wewangian Netral yang Kian Digemari di Kalangan Generasi Muda

Hilda IrachDiterbitkan 18 Desember 2025, 12:55 WIB

ringkasan

  • Parfum unisex menyumbang hampir 40% dari penjualan parfum premium.
  • Pasar parfum unisex diproyeksikan tumbuh menjadi €31,5 miliar pada tahun 2031.
  • Generasi muda lebih memilih wewangian berdasarkan aroma daripada kategori gender.

Fimela.com, Jakarta - Parfum unisex kini menjadi tren yang semakin populer di kalangan konsumen, terutama generasi muda. Wewangian ini menawarkan pilihan aroma yang netral, memungkinkan siapa saja untuk mengekspresikan diri tanpa terikat pada stereotip gender. Dengan pertumbuhan pasar yang pesat, parfum unisex kini menyumbang hampir 40% dari penjualan parfum premium di pengecer besar.

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar parfum unisex global mengalami lonjakan yang signifikan. Pada tahun 2023, nilai pasar parfum unisex mencapai €18,6 miliar dan diproyeksikan akan mencapai €31,5 miliar pada tahun 2031. Pertumbuhan ini mencerminkan pergeseran budaya yang lebih luas menuju inklusivitas dan ekspresi diri, di mana konsumen lebih memilih aroma berdasarkan preferensi pribadi daripada pemasaran berbasis gender.

Beberapa ahli di industri parfum juga memberikan pandangan mereka mengenai popularitas parfum unisex. Olivia Giacobetti, seorang pembuat parfum terkenal, menyatakan bahwa konsep wewangian 'maskulin' dan 'feminin' adalah hasil kreasi pemasaran yang sudah ketinggalan zaman. Ia percaya bahwa saat ini, konsumen lebih memilih wewangian yang mencerminkan identitas mereka.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Pertumbuhan Pasar dan Tren Utama

Tren parfum unisex menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai perkembangan ini:

  • Wewangian netral gender menyumbang hampir 40% dari penjualan parfum premium.
  • Pasar parfum unisex diproyeksikan tumbuh dengan laju tahunan sebesar 6,8% hingga tahun 2031.
  • Perubahan sikap konsumen, terutama di kalangan generasi muda, menjadi pendorong utama tren ini.
3 dari 5 halaman

Faktor Pendorong Popularitas Parfum Unisex

Beberapa faktor yang mendorong popularitas parfum unisex antara lain:

  • Perubahan Sikap Konsumen: Generasi Z dan Milenial lebih memilih wewangian berdasarkan profil aroma daripada kategori gender tradisional.
  • Ekspresi Diri: Parfum unisex memberikan kebebasan untuk memilih aroma yang sesuai dengan kepribadian dan suasana hati.
  • Fleksibilitas: Wewangian unisex menawarkan keserbagunaan yang memungkinkan eksplorasi berbagai aroma tanpa terikat pada peran gender.
4 dari 5 halaman

Karakteristik Wewangian Unisex

Parfum unisex memiliki karakteristik yang membedakannya dari parfum tradisional. Beberapa catatan umum dalam parfum unisex meliputi:

  • Catatan Citrus: Segar dan cerah, seperti bergamot dan lemon.
  • Elemen Kayu: Hangat dan menenangkan, seperti cedarwood dan sandalwood.
  • Rempah: Catatan pedas yang memberikan kesan tegas, seperti kapulaga dan lada merah muda.
5 dari 5 halaman

Merek dan Contoh Parfum Unisex

Banyak merek parfum independen yang memimpin tren ini dengan fokus pada penceritaan dan inspirasi. Beberapa contoh parfum unisex yang populer antara lain:

  • Le Labo Santal 33
  • Byredo Gypsy Water
  • Diptyque Philosykos
  • CK One oleh Calvin Klein

Dengan semakin banyaknya pilihan dan variasi, parfum unisex menjadi pilihan menarik bagi siapa saja yang ingin mengekspresikan diri melalui aroma. Wewangian ini tidak hanya menawarkan kesegaran, tetapi juga menciptakan pengalaman yang unik dan personal bagi setiap penggunanya.