Tanning Indoor Bikin Kulit Menua Puluhan Tahun Lebih Cepat, Sains Membuktikan!

Vinsensia DianawantiDiterbitkan 23 Desember 2025, 14:21 WIB

ringkasan

  • Penelitian terbaru mengonfirmasi bahwa tanning indoor secara signifikan mempercepat penuaan kulit pada tingkat genetik, bahkan pada pengguna muda.
  • Penggunaan tanning bed meningkatkan risiko melanoma hingga 60% jika dimulai sebelum usia 35 tahun, dengan mutasi genetik yang setara dengan kulit orang yang puluhan tahun lebih tua.
  • Radiasi ultraviolet dari tanning bed menyebabkan kerusakan sel kulit dan mutasi genetik di seluruh tubuh, berbeda dengan manfaat terbatas sinar UV alami.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, tren mendapatkan kulit eksotis melalui tanning indoor mungkin terlihat menarik, namun ada fakta mengejutkan di baliknya. Sebuah studi kolaboratif terbaru dari University of California di San Francisco dan Northwestern University telah mengonfirmasi dampak serius dari praktik ini. Penelitian ini secara tegas menyatakan bahwa tanning indoor bikin kulit menua puluhan tahun lebih cepat pada tingkat genetik, sebuah kebenaran yang kini sains membuktikan.

Meski sesi tanning di dalam ruangan seringkali terasa singkat, hanya sekitar lima menit, para peneliti memperingatkan bahwa paparan radiasi ultraviolet (UV) yang dihasilkan dapat secara harfiah menua kulit hingga puluhan tahun. Selain risiko kanker kulit yang sudah lama diketahui, studi ini menyoroti dampak penuaan dini yang parah pada sel-sel kulit.

Penemuan ini membuka mata kita bahwa pengguna tanning bed muda mengalami perubahan genetik yang menyebabkan lebih banyak mutasi pada sel kulit mereka. Ini adalah kondisi yang bahkan melebihi jumlah mutasi yang ditemukan pada orang yang usianya dua kali lipat lebih tua.

2 dari 4 halaman

Mutasi Genetik: Kulit Muda Menjadi Tua Secara Dini

Dr. Bishal Tandukar dari San Francisco, salah satu peneliti utama dalam studi ini, menyampaikan temuan yang sangat mengejutkan. Ia mengungkapkan bahwa pengguna tanning bed yang berusia 30-an dan 40-an memiliki mutasi genetik yang lebih banyak.

Jumlah mutasi pada kulit mereka bahkan melampaui populasi umum yang berusia 70-an dan 80-an. Hal ini berarti, secara genetik, kulit pengguna tanning bed tampak puluhan tahun lebih tua dari usia sebenarnya.

Perubahan genetik ini bukan hanya sekadar kerutan halus, melainkan kerusakan mendalam pada struktur sel kulit. Ini menegaskan bahwa dampak tanning indoor jauh lebih serius daripada yang mungkin kita bayangkan sebelumnya.

3 dari 4 halaman

Lebih dari Sekadar Kerutan: Ancaman Kanker Kulit Mematikan

Selain mempercepat penuaan kulit, penggunaan tanning bed juga secara signifikan meningkatkan risiko melanoma, yaitu bentuk kanker kulit paling mematikan. Risiko ini melonjak hingga sekitar 60 persen lebih tinggi jika seseorang mulai melakukan tanning indoor sebelum usia 35 tahun.

Sahabat Fimela perlu waspada terhadap tanda-tanda umum melanoma. Ini termasuk lesi dengan tepi tidak rata, berbagai nuansa cokelat atau hitam, serta warna yang lebih gelap dari tahi lalat lainnya. Perubahan ukuran, bentuk, warna, dan elevasi tahi lalat juga patut dicurigai.

Diperkirakan, lebih dari 8.400 kematian terkait melanoma terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Angka ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan radiasi UV berlebihan dari tanning bed.

4 dari 4 halaman

Mekanisme Kerusakan: Radiasi UV dan Bahaya Tersembunyi

Penelitian ini tidak hanya menganalisis catatan medis lebih dari 32.000 pasien dermatologi, tetapi juga sampel kulit dari 26 donor. Hasilnya menunjukkan bahwa pengguna tanning bed memiliki lebih banyak mutasi kulit, bahkan di area tubuh yang biasanya tidak banyak terpapar sinar matahari, seperti punggung bawah.

Temuan ini mengindikasikan bahwa tanning bed meningkatkan paparan radiasi ultraviolet (UV) di seluruh tubuh secara merata. Ini berbeda dengan paparan sinar matahari alami yang cenderung lebih terfokus pada area tertentu.

Meskipun sinar UV alami memang memberikan beberapa manfaat, seperti menjadi sumber vitamin D bagi tubuh, cahaya yang digunakan dalam tanning bed tidaklah sama. Sinar UV buatan ini membawa risiko kesehatan yang signifikan dan tidak sebanding dengan manfaat yang diklaim.