Sukses

Beauty

Faktor Gen Dapat Menyebabkan Asma, Bagaimana Bisa?

Sampai sekarang masih banyak peneliti yang berusaha menguak penyebab munculnya penyakit asma. Memang selama ini penyakit asma dianggap lebih mendekati sebuah alergi karena seringnya penyakit ini muncul ketika seseorang terkena alergen seperti bubuk kayu, serbuk sari, asap, dan masih banyak lagi.

Dikarenakan pemicu asma berbeda-beda, maka kemunculan serta pengaruh penyakit tersebut juga berbeda-beda pada setiap orang. Perkembangan terbaru dilaporkan oleh medicalnewstoday.com terkait dengan munculnya penyakit asma pada manusia.

Yang cukup mengejutkan, ternyata faktor genetis dianggap mempengaruhi munculnya penyakit asma pada masa kanak-kanak. Memang hasil ini masih belum dianggap sebagai penyebab mutlak, namun hubungan yang terjadi nampak cukup signifikan.

Gen yang dapat mempengaruhi munculnya asma adalah ORMDL3, gen yang terlalu aktif serta bertanggung jawab mengganggu sintesis molekul lipid atau yang dikenal dengan sphingolipid. Kekurangan sphingolipid dianggap memiliki hubungan dengan 30 persen dari kasus asma yang terjadi pada masa kanak-kanak.

Penelitian tersebut menggunakan tikus sebagai objeknya dan menemukan fakta bahwa ternyata kesulitan enzim serine palmitoyl-CoA transferase (SPT) untuk proses sintesis sphingolipid dapat memicu asma pada tikus tersebut. Sebagai tambahannya, terapi magnesium ternyata tidak efektif mengurangi ketegangan dada atau melancarkan saluran pernapasan.

Hasil ini merupakan sebuah terobosan dalam bidang kesehatan untuk menemukan pengobatan jenis baru yang berkaitan dengan sistem gen karena selama ini pengobatan atau penangan pada penyakit asma masih terbatas pada satu jenis saja, yaitu pelancaran saluran pernapasan. Sayangnya penanganan ini belum tentu efektif bagi setiap pasien.

Wahyu Wienanda


(vem/sfg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading