Obat Penyakit Lupus Prednisone dan Efek Sampingnya (1)

Obat penyakit Lupus ada banyak, Ladies. Disesuaikan dengan keparahan si penderita Lupus. Jika kondisinya parah, maka biasanya Prednisone diberikan. Tapi, apa sih sebenarnya Prednisone itu?

Dilansir dari lupus.org, Prednisione adalah obat golongan corticosteroid (atau dikenal juga dengan steroid). Lalu, apakah sama steroid yang di-ilegalkan untuk digunakan atlit, dengan steroid yang sedang kita bahas? Jawabannya sama, Ladies. Begitu juga dengan efek sampingnya.

Ladies tahu, kan? meski steorid tampaknya membantu menambah kekuatan atlit, tapi sebenarnya merusak tubuh. Yang menyedihkan, penderita Lupus parah tidak mempunyai pilihan lain selain mengonsumsinya.

Prednisone bertindak layaknya hormon cortisol di dalam tubuh penderita Lupus. Penderita Lupus membutuhkan cortisol sintetis karena produksi cortisol alami mereka mengalami gangguan. Padahal, cortisol adalah hormon yang sangat penting bagi tubuh, Ladies.

Dari laman yang sama dituliskan bahwa cortisol alami bertindak menjaga kekebalan tubuh terhadap penyakit dan infeksi, membantu peredaran dan regulasi tekanan darah. Selain itu, cortisol juga berfungsi sebagai anti-peradangan.

Cortisol alami tidak menimbulkan efek samping, sedangkan, cortisol sintetis (seperti steroid) memiliki efek samping serius.

Efek samping penggunaan steroid dosis rendah dapat menyebabkan perubahan penampilan. Maksud dari perubahan penampilan ini adalah munculnya jerawat, moon-face, dan pertumbuhan rambut yang tidak semestinya pada wanita.

Moon-face itu, Ladies, adalah membengkaknya wajah karena distribusi lemak yang tidak normal. Biasanya, diikuti juga dengan pembengkakkan abdomen. Efek samping lainnya adalah mudahnya muncul luka lebam pada kulit.

Kondisi mental juga bisa terpengaruh lho, Ladies. Perasaan gelisah, mudah marah, gugup, dan sulit tidur juga merupakan efek samping penggunaan steroid.

Itu masih penggunaan dalam dosis rendah, selanjutnya, kita akan membahas efek samping penggunaan Prednisone dalam jangka waktu yang lama dengan dosis tinggi.

Jadi, lanjutkan membacanya ya, Ladies.

Oleh : Sahirul Taufiqurahman