Fimela.com, Jakarta Sosok Tasya Farasya bukanlah seseorang yang asing di industri kecantikan Tanah Air. Dikenal sebagai beauty vlogger, Tasya Farasya menjadi salah satu content creator yang sukses meniti karier di dunia digital berkat keteguhannya mempertahankan integritas di setiap pembuatan konten. Bahkan, kini ia telah memiliki brand kecantikan sendiri dengan nama Mother of Pearl.
Pemilik nama lengkap Lulu Farassiya Teisa itu memulai karier di dunia digital dengan menekuni profesi sebagai makeup artist sekaligus beauty vlogger di YouTube. Diminta audiensnya untuk berbagi teknik makeup dan produk yang digunakan, Tasya Farasya pun mulai membuat konten di YouTube yang mengulas berbagai hal seputar dunia kecantikan
Sambil kuliah di fakultas kedokteran gigi, Tasya Farasya berusaha menekuni kariernya sebagai beauty vlogger dengan konsisten mengunggah konten di akun YouTube pribadi. Diakui Tasya Farasya bahwa hal tersebut tidaklah mudah mengingat dirinya harus bisa membagi waktu antara kuliah kedokteran gigi dengan menggarap konten kecantikan yang menarik untuk ditonton lebih banyak orang.
Advertisement
Tasya Farasya sendiri menjadi salah satu content creator yang punya gaya bicara yang ceplas ceplos dan lugas setiap kali mengulas soal produk kecantikan. Tasya Farasya sendiri tak ragu untuk mengungkap kelebihan dan kekurangan dari produk kecantikan yang diulas demi bisa menghasilkan konten yang bermanfaat dan bisa dipercaya oleh audiensnya. Integritas dan kredibilitas yang ia jaga dari awal karier inilah yang membuat ibu dua anak itu kebanjiran permintaan dari berbagai jenis brand kecantikan untuk mengulas produk kecantikannya.
Â
Advertisement
Selektif memilih produk untuk diulas
Tawaran untuk mengulas produk yang semakin membludak membuat Tasya Farasya harus mulai memilih dan memilah produk. Lagi-lagi, demi menjaga kredibilitas konten yang ia buat. Ia pun memiliki beberapa indikator sebagai acuan saat memilih produk sebelum diulas.
"Dicek ingredients-nya yang pasti, pertama banget basic banget itu adalah apakah produknya sudah BPOM atau belum. Dan apakah produknya cocok di kulit aku atau tidak setelah dicoba satu bulan. Dan selain itu brandingan dari produknya juga dan keperluan yang ada di market kira kira ada atau tidak," cerita Tasya Farasya kepada Fimela.
Lebih selektif dalam memilih produk yang diulas juga bukan tanpa alasan. Sebagai beauty vlogger, Tasya Farasya sadar bahwa dirinya memiliki tanggung jawab sosial atas konten digital yang dibuatnya. Baik itu untuk audiens maupun brand yang memintanya mengulas produk. Menurut Tasya Farasya, lebih selektif memilih produk menjadi bagian dari integritas yang ia jaga.
"Karena aku juga enggak mau ngerugiin brand kalau misalnya ternyata brand itu menaruh ekspektasi tinggi untuk sales, ternyata hasilnya tidak memuaskan. Jadi itu aku seleksi lagi. Aku pun berusaha mendengarkan apa sih yang audience aku butuhkan dan apa sih yang kulit aku butuhkan juga. Jadi kombinasi antara kedua itu," jelas Tasya Farasya.
Â
Tasya Farasya Approved
Dengan integritas yang dijaga dengan baik turut membuat Tasya Farasya masih bisa eksis di tengah maraknya kemunculan beauty vlogger di industri digital. Ia pun menyadari kredibilitas dari setiap pembuatan konten digital membuat Tasya Farasya unik di antara yang lain.
Tak hanya sekadar mempertahankan eksistensi, integritas yang dipegang Tasya pun membuatnya berani membuat label "Tasya Farasya Approved" di setiap produk kecantikan yang menurutnya punya kualitas terbaik. Baik itu untuk produk makeup, skincare, maupun produk kecantikan lainnya.
"Karena based on trust yang aku build sejak awal karier aku ya dan itu tidak mudah. Karena butuh waktu untuk kita dapat ngebuilt trust dengan audiens. Di mana aku juga pada saat ngereview produk itu enggak pernah ada satu pun produk yang enggak aku gunakan dulu selama satu bulan," cerita Tasya kepada Fimela.
Lebih jauh, Tasya Farasya juga melakukan pemetaan kebutuhan audiensnya dalam mengulas produk kecantikan. Sehingga ulasan yang ia buat pun lebih tepat sasaran sesuai dengan ekspektasi brand yang mengajaknya kerjasama. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang menjadikan label "Tasya Farasya Approved" sebagai acuan dan pertimbangan dalam pembelian produk kecantikan.
"Aku juga sangat bersyukur Tasya Farasya Approved bisa membantu at least audience yang percaya dengan konten aku untuk mem-purchase suatu produk," kata Tasya Farasya.
Â
Advertisement
Punya brand sendiri
Kesuksesan yang diraih Tasya Farasya tidak berhenti di industri kreator konten. Istri Ahmad Assegaf itu memberanikan diri untuk membuat brand kecantikan sendiri dengan nama Mother of Pearl atau MOP yang didirikan pada 2020. Meski muncul di masa pandemi, nama Mother of Pearl langsung meledak di antara brand kecantikan lokal yang ada pada saat itu.
Setiap produk yang diproduksi MOP itu nyaris selalu laris manis di pasaran dan kerap jadi perbincangan banyak orang. Tasya Farasya sendiri tidak memungkiri kesuksesan MOP tak terlepas dari pengaruh dan eksistensinya di dunia digital yang telah ia bangun sejak lama.
"Tapi target utama aku adalah aku ingin MOP berdiri sendiri tanpa perlu ada nama Tasya Farasya di baliknya gitu. Tapi untuk sekarang memang pastinya masih bergantung dengan nama Tasya Farasya," kata Tasya Farasya.
Lagi-lagi dengan integritas dan kredibilitas pengembangan produk yang Tasya lakukan bersama MOP justru membuat harapannya terwujud. Semakin ke sini, Tasya Farasya melihat banyak pelanggan MOP tetap loyal meski tidak tahu bahwa brand tersebut adalah miliknya.
Kemauan keras dan konsistensi menjadi kunci penting yang selalu dipegang Tasya Farasya sejak meniti karier sebagai beauty content creator. Dibarengi dengan kejujuran dan personal branding yang kuat membuat Tasya Farasya masih dipercaya sampai sekarang untuk membantu audiensnya memilih produk yang tepat berdasarkan kebutuhannya. Sekaligus menjadi fondasi yang kokoh sebagai content creator sekaligus brand owner produk kecantikan.