Kenali Penyebab dan 5 Cara Ampuh Mengatasi Jerawat Batu

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, meskipun tidak mengurangi value diri, jerawat bisa menjadi masalah kulit yang cukup mengganggu. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, jerawat juga seringkali membuat kita kurang percaya diri. Penyebab munculnya jerawat pun beragam, mulai dari pola makan dan pola tidur yang tidak sehat, perubahan hormon, hingga stres berlebih.  

Tapi kamu tau gak, sih? Ada satu jenis jerawat yang dikenal lebih sulit diatasi dan cenderung meninggalkan bekas membandel dibanding jerawat lainnya, lho! Namanya jerawat batu (nodular cystic acne). Jerawat ini biasanya muncul dalam bentuk benjolan besar yang meradang di bawah kulit dan bisa bertahan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.  

Dalam dunia medis, jerawat batu sendiri terbagi kedalam dua jenis, yaitu jerawat nodul (nodular acne) dan jerawat kistik (cystic acne). Sebelum kita bahas cara mengatasinya, yuk kenali perbedaannya dulu biar Sahabat Fimela bisa memberikan perawatan yang tepat!

Jerawat nodul adalah jerawat inflamasi yang terbentuk jauh di dalam lapisan kulit, berbeda dari jerawat biasa yang biasanya muncul di permukaan kulit. Jerawat nodul umumnya berbentuk benjolan keras yang terasa sakit waktu disentuh dan bisa bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, lho!  

Penyebab Jerawat Nodul

Penyebab jerawat nodul sendiri ada beragam, antara lain: pori-pori yang tersumbat minyak (sebum), sel kulit mati, hingga bakteri yang terperangkap dan menyebabkan infeksi. Faktor lainnya bisa juga disebabkan oleh lonjakan hormon yang akhirnya merangsang produksi minyak berlebih, riwayat genetik, sampai kebiasaan membersihkan kulit yang dengan benar. 

Ciri-Ciri Jerawat Nodul

• Berbentuk benjolan keras, merah, dan terasa sakit saat disentuh.  
• Tidak memiliki ujung putih atau nanah.  
• Berakar dalam di bawah kulit.  
• Bisa bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.  
• Berisiko meninggalkan bopeng.

Meskipun hampir mirip sama jerawat nodul, jerawat kistik punya karakteristik benjolan yang lebih lunak dan berisi nanah. Peradangan pada jerawat kistik juga biasanya lebih parah dibandingkan dengan jerawat nodul, that’s why jerawat kistik sering banget terasa lebih menyakitkan dibanding jerawat-jerawat lain. 

Penyebab Jerawat Kistik

Penyebabnya jerawat kistik diantaranya disebabkan karena hormon yang tidak stabil, bakteri P. acnes yang terperangkap di pori-pori dan menyebabkan infeksi, produksi minyak berlebih, faktor genetik, serta pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.

Ciri-Ciri Jerawat Kistik

• Benjolan merah besar yang terasa lunak saat ditekan.  
• Berisi nanah, kadang bisa pecah dan mengeluarkan cairan.  
• Lebih menyakitkan dibandingkan jerawat biasa.  
• Rentan meninggalkan bekas hitam atau jaringan parut.  

Karena sifatnya yang lebih dalam dan cenderung menyebar, jerawat kistik biasanya memerlukan perawatan medis yang lebih intensif dibandingkan dengan jerawat biasa.

Setelah mengenali jenis dan penyebabnya, sekarang kita bakal move buat bahas tentang tips mengatasi jerawat batu. Karena letaknya yang lebih dalam dan parah dibandingkan jerawat biasa, perawatan jerawat batu memerlukan pendekatan khusus dibanding jeraawat lainnya. Ini dia beberapa cara yang bisa kamu coba!

1. Gunakan Skincare dengan Kandungan Aktif yang Tepat   

Saat berurusan dengan jerawat batu, penting untuk memilih produk perawatan yang mengandung bahan aktif kayak Benzoyl Peroxide, Salicylic Acid, dan Retinoid.

2. Hindari Memencet Jerawat Batu!

Ingat! Jerawat batu gak punya ‘kepala’ yang bisa dikeluarkan, jadi memencetnya cuma bakal memperburuk peradanganmu dan meningkatkan risiko infeksi.  

3. Terapkan Pola Hidup Sehat

Kamu bisa melakukannya dengan mulai mengurangi konsumsi makanan berminyak dan tinggi gula yang bisa memicu produksi minyak berlebih, memperbanyak minum air putih, istirahat dan tidur yang cukup, serta mengelola stres dengan baik. 

4. Pertimbangkan Perawatan Medis Jika Diperlukan

Jika jerawat batumu terus muncul bahkan meninggalkan bekas luka yang dalam yang cukup mengganggu, mungkin sudah saatnya bagi kamu buat berkonsultasi dengan dokter kulit. Nantinya kamu bakal direkomendasikan beberapa perawatan medis kayak injeksi kortikosteroid, pemberian antibiotik oral atau topikal, bahkan isotretinoin (accutane) yang biasanya digunakan buat kasus jerawat batu yang sangat parah.  

5. Jaga Kebersihan Kulit dengan Rutin

Untuk perawatan ekstra, disarankan untuk mencuci wajah dua kali sehari dengan gentle facial wash, menggunakan produk perawatan kulit dengan kandungan non-komedogenik, dan mengganti sarung bantal secara rutin untuk menghindari penumpukan bakteri dan minyak. 

Jerawat batu memang lebih sulit diatasi dibandingkan jerawat biasa, tetapi dengan perawatan yang tepat, kondisinya bisa dikendalikan, kok.

Eits, tapi ingat! Kalau jerawatmu terasa semakin parah dan tidak membaik setelah beberapa minggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai ya, Sahabat Fimela!