Berawal dari Rumah Mode, 5 Luxury Brand Ini Juga Sukses Berbisnis di Lini Beauty Product

Gabrielle "Coco" Chanel bukan sekadar desainer, tapi juga seorang visioner yang percaya bahwa parfum adalah bagian tak terpisahkan dari gaya seorang perempuan. Saat ia merilis Chanel No. 5 pada tahun 1921, dunia belum pernah mencium wangi sekompleks dan semewah itu. Diciptakan sebagai "gaun tak kasat mata", parfum ini menjadi lambang sensualitas yang melegenda.

Menariknya, parfum ini juga mendapat dorongan popularitas berkat ikon Hollywood Marilyn Monroe, yang pernah berkata dalam wawancaranya bahwa satu-satunya yang ia kenakan saat tidur hanyalah beberapa tetes Chanel No. 5. Testimoni sederhana itu membuat parfum ini jadi legenda, bukan hanya karena wangi, tapi karena kisah di baliknya.

Chanel lalu memperluas lini beauty mereka ke makeup dan skincare, menghadirkan produk-produk ikonik seperti Rouge Coco hingga N°1 de Chanel yang memadukan kemewahan dengan keberlanjutan. Chanel membuktikan bahwa elegansi bisa hadir dalam bentuk apa pun, termasuk dalam kemasan mungil di meja rias kita.

Christian Dior tahu betul bahwa penampilan tak cukup hanya dengan gaun indah. Maka bersamaan dengan debut “New Look” pada 1947, ia memperkenalkan parfum Miss Dior sebagai pelengkap busana haute couture-nya. Parfum itu dinamai dari adiknya, Catherine Dior, seorang pejuang di masa perang, yang kisahnya menginspirasi dunia.

Kini, Dior dikenal dengan inovasi lini skincare seperti Capture Totale, serta makeup berkelas yang selalu tampil dalam fashion show mereka. Di bawah tangan kreatif perfumer Francis Kurkdjian, Dior terus menyalurkan emosi dan estetika dalam setiap tetes aroma yang mereka hadirkan.

Tak ada yang bisa menggambarkan musim panas seperti parfum Light Blue dari Dolce & Gabbana. Dengan aroma segar dan sensual khas Capri, brand asal Italia ini menghadirkan nuansa Mediterania ke dalam botol kecil yang menggoda. Light Blue bukan hanya parfum, tapi semacam nostalgia akan liburan penuh cahaya dan cinta.

Dolce & Gabbana juga menghadirkan makeup dengan karakter bold dan glamor, menampilkan kecantikan perempuan Italia yang kuat dan berani. Tak heran jika setiap produknya terasa seperti perayaan akan kehidupan yang penuh warna dan gairah.

Saat Gucci Beauty diluncurkan kembali di bawah arahan Alessandro Michele, dunia dibuat kagum oleh kampanye yang berbeda dari biasanya. Tak ada wajah sempurna, tak ada standar kecantikan konvensional, yang ada hanya keberanian untuk tampil otentik. Dari lipstik bergaya vintage hingga eyeshadow yang berani, semuanya menggambarkan semangat ekspresi diri tanpa batas.

Dengan parfum seperti Gucci Bloom, brand ini terus mengajak kita untuk mencintai keunikan pribadi. Di dunia Gucci, kecantikan tak perlu dijelaskan, cukup dirayakan.

Celine mungkin terkesan diam-diam, tapi lini parfumnya berbicara begitu banyak. Di bawah arahan Hedi Slimane, Celine menghadirkan koleksi Haute Parfumerie yang tak sekadar wangi, tapi juga membawa cerita. Setiap parfum diberi nama seperti Nightclubbing atau Black Tie, menggambarkan suasana hati, kenangan, hingga kota-kota yang pernah ia kunjungi.

Meski belum merambah makeup, Celine tetap menghadirkan identitas beauty yang kuat: minimalis, pribadi, dan penuh makna. Sebuah filosofi keindahan yang tak perlu banyak kata, tapi terasa mendalam.