Sukses

Beauty

Tren Kecantikan yang Bisa Menjadi Peluang Emas Ekonomi Baru Indonesia

Fimela.com, Jakarta Kini era semakin berubah, generasi-generasi muda mulai memiliki trennya sendiri. Begitu juga di dunia kecantikan, pada brand lama ataupun brand baru selalu mengupdate tren agar diminati oleh generasi muda. 

Mohamad Kashuri, S.Si, Apt, M.Farm Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik menyampaikan jika penduduk indonesia cukup besar, maka penggunaan kosmetik atau produk kecantikan juga terus berkembang. Diketahui hingga 2024 data menunjukan jika ada Industri kecantikan, hingga 1292 industri besar dan seribu lima ratus lebih umkm terus berkembang di Indonesia. 

Untuk itu, menurutnya BPOM mengawasi tingkat global, berperan menyediakan regulasi pengembangan keamanan dan mutu, dan pendampingan UMKM. Memfasilitasi evaluasi standar global, hingga bisa ditetapkan dan didaftarkan. 

Menurutnya kini, di Indonesia tidak hanya menyediakan bahan alami untuk kita, namun bagaimana bisa menjadi potensi inovasi hijau. “Di Indonesia punya 30 ribu spesies tanaman bisa untuk kecantikan. Namun masih industri kecantikan besar yang mendaftarkan sustainity, UMKM masih jarang,” ungkap Kashuri dalam konferensi pers Future Beauty Talk 2025, di Jakarta, (30/4/3/25).

Kashuri mengatakan jika sustainability produk kecantikan bisa dimulai dari kemasan, isi ulang kosmetik, tidak mengandung limbah kimia, low karbo atau emisi. 

“Tentu kita juga edukasi masyarakat untuk menggunakan produk sustainability. Seperti mendaur ulang kemasan,” ujarnya  dr. Kilala Tilaar, CEO Martha Tilaar Grup yang merupakan beauty expert global dengan berbagai pengalamannya di dunia kecantikan menyampaikan insight perkembangan tren dunia kecantikan untuk satu hingga tahun ke depan. Menurutnya, solid cosmetic akan menjadi salah satu yang akan terus booming. Di Tahun 2024 saja, nilainya mencapai 2.6 miliar dollar dan diproyeksi akan mencapai 5.0 miliar di tahun 2033. 

Solid cosmetic bukan sekedar tren tapi diperkirakan akan menjadi gerakan sustainability pada industri kecantikan. Solid cosmetic merupakan alternatif sadar lingkungan untuk produk kecantikan tradisional berbasis air. Tren ini populer di kalangan gen A karena sustainably dan praktis. 

Facial cleanser, moisturizer, foundation, primers highlighter hingga parfum, deodoran, dan SPF stick kian berkembang. Selain itu, Neurobeuaty diperkirakan akan akan tren. 

“Kita pasti ikut tren terbaru di dunia, saat ini ada 650 industri kecantikan dari multinasional, UMKM, hingga indepent yang kami bantu. Ini jadi salah satu cara bagaimana produk-produk impor bukan menjadi ancaman,” kata dr. Kilala. 

Tren Kecantikan yang Akan Booming

Neurobeuaty yang merupakan Neuroscience cosmetic sendiri merupakan bidang inovatif yang memadukan perawatan kulit, perawatan pribadi, dan ilmu saraf untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan kesehatan kulit. 

Key Ingredient pada produk Neurocosmetic umumnya adalah GABA (untuk membuat otot-otot menjadi rileks dan menenangkan saraf otak), CBD (mengurangi stress, membantu keseimbangan kulit), Adaptogens (contohnya; Ashwagandha, membantu kulit menangani stress), Neuropeptides (berkomunikasi dengan saraf untuk meningkatkan fungsi kulit), Fragrance & Texture (didesain untuk mempengaruhi mood melalui indera).

Di tahun ini pasar perawatan bayi juga sedang booming dan diproyeksikan mencapai USD 217 miliar pada tahun 2030, terutama di Asia-Pasifik, Amerika Utara, dan Eropa. Fenomena ini didorong oleh urbanisasi, meningkatnya pendapatan, dan generasi baru orangtua yang paham teknologi, sadar kesehatan, dan sadar lingkungan. 

Brand berinovasi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan produk bayi yang lebih aman, lebih cerdas, dan lebih merawat bayi dan lingkungan. Tak hanya produk bayi saja, produk untuk yang sudah berumur pun diprediksi akan booming.Longevity dalam kecantikan adalah tentang mendukung kulit dan kesehatan secara holistik untuk menua dengan baik, alami, dan percaya diri.

Alih-alih memerangi penuaan, tren produk anti-aging akan banyak berfokus pada pencegahan, kesehatan, dan perawatan kulit cerdas untuk menjaga cahaya dan vitalitas kulit dari waktu ke waktu, hal ini dilakukan dengan memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong kesehatan kulit dalam jangka waktu yang lama. 

Salah satu produk untuk mencegah penuaan yang paling diminati di tahun 2025 ini adalah produk Sun Care. Dalam perkembangannya, Sun Care tidak lagi hanya mengenai SPF tapi júga bersifat multi-fungsi, memiliki konsep peduli lingkungan, dan proteksi kulit yang sesuai dengan gaya hidup dan nilai-nilai modern. Produk Sun Care sekarang ini mencakup manfaat perawatan kulit seperti hidrasi, anti-aging, dan skin barrier, dengan bahan-bahan seperti niacinamide dan antioksidan. Tidak hanya itu saja, sediaannya pun kini beragam, seperti serum, stick, oil, dan powder-dirancang untuk kemudahan, aplikasi ulang, dan penggunaan saat bepergian.

Formulasinya pun inklusif, dirancang untuk cocok untuk dengan semua warna kulit, tanpa white cast, dan menawarkan pilihan berwarna atau berbasis mineral.Untuk menciptakan produk yang sesuai dengan hasrat, keinginan, dan kebutuhan Gen-Z dan Alpha, serta mengikuti tren, Martha Tilaar Group melalui PT Cedefindo berkomitmen menyediakan layanan yang baik untuk pelaku industri kecantikan baik nasional maupun internasional.

Memahami Glow Economy: Peluang Emas Ekonomi Baru Indonesia

Bukan hanya sustainability, beberapa tahun terakhir, lanskap gaya hidup masyarakat Indonesia mengalami transformasi signifikan. Pandemi menjadi titik balik yang menggeser prioritas publik dari konsumsi yang bersifat simbolik menuju konsumsi yang lebih bermakna: menjaga kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, dan tampil lebih percaya diri. Kesadaran terhadap pentingnya self-care, baik secara fisik maupun mental, meloniak pesat, terutama di kalangan generasi muda. Mereka tidak hanya ingin hidup lebih lama, tetapi juga lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih "bercahaya".

“Transformasi ini melahirkan sebuah sektor ekonomi baru yang disebut sebagai Glow Economy,sebuah ekosistem yang mencerminkan bagaimana kebutuhan akan kesehatan holistik danpenampilan optimal berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi,” kata Yuswohady pembuat Buku Glow Economy: The Rise of Beautypreuner The Birth of Ecosystem Brand

Yuswohady menyampaikan Glow Economy istilah yang merujuk pada pertumbuhan sektor ekonomi berbasis industri kecantikan, perawatan tubuh, kebugaran, kesehatan holistik, dan gaya hidup sehat. "Glow" di sini tidak hanya mencerminkan penampilan fisik yang segar dan bercahaya, tetapi juga kondisi mental dan emosional yang seimbang. Ekosistem ini meliputi berbagai lini industri seperti skincare, kosmetik, klinik estetika, wellness center, gym, yoga studio, healthy food & beverage, hingga layanan kesehatan mental seperti retreat dan meditasi. “Intinya, Glow Economy mencakup semua industri yang membantu masyarakat merasa lebih baik dan terlihat lebih baik,” ujarnya. 

Glow Economy di Indonesia

Di Indonesia, Glow Economy menjadi semakin relevan karena didukung oleh fondasi demografis yang kuat. Negara ini tengah menikmati bonus demografi, dengan mayoritas penduduk berada pada rentang usia produktif (15-40 tahun). Generasi muda ini sangat sadar akan penampilan, aktif di media sosial, dan menempatkan kesehatan fisik serta mental sebagai prioritas utama dalam gaya hidup mereka. 

Urbanisasi yang cepat dan peningkatan taraf hidup memperkuat tren ini, menjadikan Glow Economy bukan sekadar respons terhadap kebutuhan, tetapi juga jawaban atas aspirasi generasi baru Indonesia.Potensi ekonominya pun sangat menjanjikan. Saat ini, konsumsi produk skincare dan personal care di Indonesia baru berkisar 2-3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara maju. 

Namun, kesadaran akan self-care dan wellness terus meningkat pesat, bahkan di kota-kota tier 2 dan 3. Ini menunjukkan bahwa pasar masih sangat luas dan belum jenuh, ibarat ladang emas yang baru mulai digarap.

Membuat Brand Lokal Naik Kelas

Lebih dari itu, Glow Economy membuka peluang besar bagi brand lokal untuk naik kelas.Konsumen Indonesia kini semakin terbuka terhadap produk dalam negeri, tidak lagi hanya terpaku pada merek luar. 

Fenomena ini tercermin dari keberhasilan brand seperti Raine Beauty, menembus pasar regional. Glow Economy menciptakan ruang baru bagi inovasi lokal, dari Brighty, SMITH, ESOA. BHUMI, SASC vang mampu bersaing secara nasional dan bahkan produk natural hingga beauty-tech berbasis Al, sekaligus memperkuat ekosistem industri kecantikan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.

Glow Economy mengangkat bagaimana bisnis kosmetik, yang selama ini dikenal hanya dari sisi estetika, kini menunjukkan dampak ekonomi yang luar biasa. Mulai dari penciptaan lapangan kerja, pengembangan UMKM, penguatan industri kreatif, hingga kontribusi terhadap ekspor nasional, semua dikupas melalui narasi yang kaya data, wawasan, dan studi kasus aktual.

Lebih dari sekadar tren, Glow Economy menunjukkan bahwa industri kecantikan menjadi sektor yang adaptif, resilien, dan inovatif di tengah dinamika global.

Transformasi PT Cedefindo, salah satu unit bisnis Martha Tilaar Group, yang mengembangkan model bisnisnya dari consumer brand menjadi ecosystem brand. Melalui pendekatan ini, PT Cedefindo bukan hanya memproduksi kosmetik untuk konsumen, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembangnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di industri kosmetik.

Model ini terbukti efektif dalam mempercepat lahirnya brand-brand lokal baru yang kompetitif, inovatif, dan mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Emyranza founder SMITH menyampaikan jika SMITH merupakan produknya dibuat untuk personal care pria, berawal dari tugas kuliah hingga kini punya omset fantastis. 10 tahun lalu, ia mengungkapkan jika dibantu oleh Cedefindo untuk mengembangkan bisnisnya. 

“Dari tugas kampus, ngga tau harus masuk ke industri ini tuh gimana. Akhirnya 10 tahun dibantu Cedefindo buat produk 500 pcs. Dan sampai saat growing dan masih bareng,”katanya. 

Raine Beauty merek kecantikan yang didirikan oleh penyanyi dan penulis lagu Indonesia, Raisa Andriana, bersama sahabat masa kecilnya, Titania Fairuskha. Diluncurkan pada Juli 2022, Raine Beauty mengusung filosofi bahwa kecantikan sejati berasal dari keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Merek ini menawarkan produk kosmetik yang bersih, bebas kekejaman terhadap hewan, vegan, halal, dan dikemas dengan bahan ramah lingkungan menggunakan kertas bersertifikat FSC dan bahan biodegradable untuk mengurangi jejak karbon.

“Meski Raisa sudah terkenal, namun untuk membuat produk kecantikan ia berpartner dengan sahabatnya, dan kami bantu juga,” ujar dr. Kilala

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading