Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, memudarkan bekas jerawat memang bukan perkara mudah. Selain bisa mengganggu penampilan, bekas jerawat yang sulit dihilangkan juga sering kali membuat kita kehilangan semangat untuk merawat diri. Rasanya sudah rutin memakai skincare, tapi kondisi kulit tetap saja tidak menunjukkan perubahan yang signifikan atau bahkan malah semakin breakout.
Kalau kamu sedang mengalami hal ini, jangan langsung menyalahkan produk yang digunakan atau malah bergonta-ganti skincare. Bisa jadi, yang sebenarnya perlu diperbaiki adalah pemahamanmu terhadap kondisi kulit sendiri. Mungkin kamu sudah familiar dengan istilah PIE dan PIH, dua jenis bekas jerawat yang sekilas terdengar mirip, tapi ternyata memiliki penyebab yang berbeda, tampilan yang berbeda, dan tentunya membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Kesalahan dalam mengenali kondisi kulit bisa berujung pada pemilihan produk skincare yang tidak efektif, bahkan memperparah kondisinya. Sayangnya, informasi seputar PIE dan PIH di luar sana masih sering membingungkan. Nah, supaya Sahabat Fimela tidak salah langkah lagi, yuk kenali perbedaan keduanya dan bagaimana memilih produk skincare yang sesuai!
Advertisement
Advertisement
Apa Itu PIE?
PIE atau Post-Inflammatory Erythema adalah bekas jerawat yang disebabkan oleh peradangan di kulit. Ciri khas PIE adalah munculnya bekas kemerahan pada kulit, tanpa adanya luka terbuka atau jerawat yang aktif. Bekas ini bisa terjadi karena pembuluh darah di bawah permukaan kulit melebar akibat peradangan, dan sering kali lebih terlihat setelah jerawat sembuh.
Perlu dipahami bahwa PIE bukanlah hiperpigmentasi. Artinya, produk skincare dengan kandungan brightening tidak efektif untuk mengatasinya. Alih-alih, kamu bisa menggunakan skincare yang bersifat anti-inflamasi dan memperkuat skin barrier, seperti Centella Asiatica, Niacinamide, atau Azelaic Acid. Selain itu, produk dengan efek calming dan soothing juga sangat direkomendasikan untuk meredakan kemerahan akibat PIE.
Apa Itu PIH?
Sementara itu, PIH atau Post-Inflammatory Hyperpigmentation adalah bekas jerawat berupa noda gelap, cokelat, atau abu-abu yang muncul setelah kulit mengalami peradangan. PIH terjadi karena adanya produksi melanin berlebih di area yang meradang, sehingga kulit tampak menggelap.
Berbeda dengan PIE, PIH bisa ditangani dengan skincare yang memiliki efek brightening dengan kandungan seperti Vitamin C, Alpha Arbutin, Tranexamic Acid, dan Licorice Extract. Namun, kamu juga harus tetap mengimbanginya dengan rajin menggunakan sunscreen, karena paparan sinar matahari dapat memperburuk kondisi PIH.
Advertisement
Lalu, Bagaimana Cara Membedakan PIE dan PIH?
Untuk mengenali apakah bekas jerawatmu termasuk PIE atau PIH, perhatikan baik-baik warnanya. Jika bekas jerawat berwarna merah dan muncul setelah jerawat sembuh, kemungkinan besar itu adalah PIE. Namun, jika warnanya cenderung gelap dan tidak menunjukkan tanda-tanda kemerahan, maka itu adalah PIH.
Jadi, mulai sekarang jangan lupa untuk terlebih dahulu memahami kondisi dan kebutuhan kulitmu sebelum membeli produk skincare ya, Sahabat Fimela. Lalu yang tidak kalah penting, selalu gunakan dan reapply sunscreen setiap 2 jam sekali, apapun jenis bekas jerawat yang kamu alami karena sinar UV adalah musuh utama dalam proses pemulihan bekas jerawatmu.
Because every female is Fimela.