Fimela.com, Jakarta Exfoliating toner menjadi salah satu produk makeup yang populer seiring dengan meningkatnya tren skincare Korea. Biarpun umumnya produk bisa digunakan untuk jenis kulit apapun, tapi panduan memakai exfoliating toner untuk pemilik kulit berjerawat mungkin masih belum banyak diketahui. Padahal, hal ini sangat penting untuk memaksimalkan hasilnya.
Menurut Dr. Rachel Westbay, dokter kulit bersertifikat di Marmur Medical yang dikutip dari situs Elle, pada dasarnya exfoliating toner adalah produk perawatan kulit yang menggabungkan manfaat toner tradisional dengan bahan eksfoliator untuk mengangkat sel kulit mati dari permukaan kulit.
Ia menambahkan, bagi pemilik kulit berminyak dan berjerawat, produk ini dapat membantu membersihkan area yang tersumbat dan membuka pori-pori untuk mencegah jerawat muncul kembali. Banyak formula exfoliating toner juga diperkaya dengan bahan yang menenangkan dan memperbaiki kulit, yang bekerja untuk mengurangi tampilan kerutan dan garis halus.
Advertisement
Namun, sudahkah kamu memahami bagaimana panduan memakai exfoliating toner yang tepat untuk pemilik kulit berjerawat? Biar hasilnya maksimal dan nggak malah memicu breakout parah, yuk kupas tuntas di sini, Sahabat Fimela!
Advertisement
Apa Itu Exfoliating Toner dan Fungsinya untuk Kulit Berjerawat
Exfoliating toner adalah produk perawatan wajah yang mengandung bahan aktif seperti AHA (alpha hydroxy acid), BHA (beta hydroxy acid), atau PHA (poly hydroxy acid) yang berfungsi untuk mengeksfoliasi kulit secara kimiawi. Tidak seperti scrub yang mengandalkan gesekan fisik, toner ini bekerja lebih lembut dan efektif dalam meluruhkan sel kulit mati.
Dilansir dari situs Healthline, kandungan exfoliating toner yang disarankan untuk kulit berjerawat adalah BHA seperti salicylic acid. Hal ini karena BHA mampu menembus ke dalam pori-pori dan membersihkan minyak berlebih serta kotoran yang menyumbat. Hasilnya, kulit menjadi lebih bersih, produksi minyak lebih terkontrol, dan jerawat berkurang secara bertahap.
Risiko Memakai Exfoliating Toner Sembarangan pada Kulit Berjerawat
Meski menawarkan banyak manfaat, penggunaan exfoliating toner yang tidak tepat justru bisa memperparah kondisi kulit. Over-exfoliating dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan alaminya, menjadi kemerahan, mengelupas, hingga memicu iritasi. Kulit berjerawat yang seharusnya ditenangkan malah bisa semakin meradang.
Banyak pengguna juga tidak menyadari perbedaan antara purging dan breakout. Purging adalah reaksi kulit yang menandakan proses detoksifikasi akibat penggunaan bahan aktif, sedangkan breakout bisa menjadi tanda bahwa produk tidak cocok. Memahami perbedaan ini akan membantumu menentukan langkah selanjutnya dalam rutinitas skincare.
Advertisement
Panduan Memakai Exfoliating Toner untuk Kulit Berjerawat
Menggunakan exfoliating toner pada kulit berjerawat memerlukan pendekatan yang hati-hati dan penuh pertimbangan. Kulit yang sedang meradang sangat sensitif terhadap kandungan aktif, sehingga penting untuk memahami langkah-langkah yang benar sebelum mulai menggunakannya. Panduan memakai exfoliating toner ini dirancang untuk meminimalkan risiko iritasi sekaligus memaksimalkan manfaat dari produk.
1. Mulailah dari Frekuensi Rendah
Derek Davenport, seorang pakar kecantikan dan pemilik ReDavfined Aesthetics yang dilansir dari situs IPSY menyebutkan bahwa penggunaan exfoliating toner sebaiknya dimulai dari frekuensi terendah, yaitu 1-2 kali seminggu. Setelah kulit beradaptasi, kamu bisa mulai meningkatkan frekuensinya sesuai dengan toleransi kulit, maksimal 2-3 kali seminggu.
2. Aplikasikan Setelah Double Cleansing
Pastikan wajah benar-benar bersih sebelum menggunakan exfoliating toner. Lakukan double cleansing dengan pembersih berbasis minyak dan diikuti sabun muka yang lembut. Langkah ini penting agar toner dapat bekerja secara maksimal tanpa terhalang oleh sisa makeup, sunscreen, atau kotoran.
3. Gunakan Kapas Tipis atau Langsung ke Tangan Bersih
Davenport juga menyarankan untuk tidak menyemprotkan exfoliating toner langsung ke wajah, karena area kelopak mata yang sensitif sangat rentan iritasi. Ia menyarankan untuk memakai kapas tipis atau langsung ke tangan yang bersih.
Tuangkan exfoliating toner secukupnya ke kapas tipis dan tepuk-tepukkan secara perlahan ke seluruh wajah, hindari menggosok area berjerawat. Jika kulit sangat sensitif, kamu bisa langsung menuangkannya ke tangan bersih dan menepuk pelan ke kulit wajah.
4. Fokuskan pada Area Rentan Jerawat, Bukan Seluruh Wajah
Panduan memakai exfoliating toner ini juga menekankan bahwa kamu tak perlu mengaplikasikannya ke seluruh wajah jika jerawat hanya muncul di area tertentu seperti dagu atau dahi. Cukup aplikasikan pada area tersebut untuk mengurangi risiko iritasi di bagian wajah lain yang tidak bermasalah.
5. Hindari Layering Dengan Bahan Aktif Lainnya dalam Satu Sesi
Hindari pemakaian bahan aktif seperti retinol, vitamin C murni, atau benzoyl peroxide secara bersamaan agar kulit tidak ‘kaget’. Kombinasi bahan-bahan tersebut bisa terlalu keras bagi kulit berjerawat yang sedang sensitif.
6. Gunakan Pelembap
Langkah penting setelah memakai exfoliating toner adalah mengunci kelembapan kulit. Gunakan pelembap non-comedogenic yang ringan namun mampu menenangkan, seperti yang mengandung panthenol atau ceramide. Cara ini akan membantu mencegah kulit jadi kering dan memperkuat skin barrier.
7. Gunakan Sunscreen Keesokan Harinya
Kulit yang baru saja dieksfoliasi menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Maka dari itu, penting untuk selalu menggunakan sunscreen keesokan harinya. Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30, non-comedogenic, dan tidak mengandung alkohol.
Dengan mengikuti panduan memakai exfoliating toner ini, kamu bisa mengelola kulit berjerawat secara lebih hati-hati dan terarah. Tujuannya bukan hanya untuk mempercepat penyembuhan jerawat, tetapi juga menjaga agar kulit tetap sehat, terhidrasi, dan bebas dari iritasi tambahan akibat pemakaian produk yang tidak tepat.
Tips Memilih Exfoliating Toner yang Aman untuk Kulit Berjerawat
Jangan lupa untuk memilih produk yang tepat agar hasil perawatan lebih maksimal. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mencari exfoliating toner yang aman untuk kulit berjerawat.
1. Prioritaskan Toner Berbasis BHA (Salicylic Acid)
Kandungan ini adalah pilihan utama untuk kulit berjerawat karena bersifat oil-soluble, sehingga mampu menembus pori-pori dan mengangkat kotoran dari dalam. Salicylic acid juga dikenal memiliki efek anti-inflamasi yang membantu meredakan peradangan akibat jerawat.
2. Hindari Kandungan Alkohol Tinggi dan Fragrance
Kandungan alkohol dalam jumlah besar bisa membuat kulit kering dan memicu iritasi, sementara fragrance dapat menimbulkan reaksi alergi terutama bagi kulit sensitif. Pilihlah produk yang berlabel ‘alcohol-free’ atau ‘fragrance-free’.
3. Cari Bahan Tambahan yang Menenangkan dan Melembapkan
Kandungan seperti niacinamide, centella asiatica, panthenol, green tea extract, dan aloe vera dapat membantu menenangkan kulit, memperkuat skin barrier, serta mengurangi risiko iritasi setelah eksfoliasi.
4. Pilih Produk dengan pH Seimbang
Exfoliating toner yang baik sebaiknya memiliki pH sekitar 3,5–4 agar efektif bekerja namun tetap ramah bagi kulit. pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa mengganggu keseimbangan kulit dan menimbulkan iritasi.
5. Periksa Label Non-Comedogenic dan Sudah Terdaftar di BPOM
Produk non-comedogenic tidak menyumbat pori-pori, sedangkan nomor registrasi BPOM memastikan produk tersebut aman dan telah melalui proses uji kelayakan di Indonesia.
6. Coba Produk dalam Ukuran Mini Terlebih Dahulu
Jika kamu belum yakin, belilah kemasan travel size atau sample terlebih dahulu. Ini akan membantumu menghindari pemborosan jika ternyata kulit tidak cocok dengan formula tertentu.
Dengan memilih exfoliating toner secara cermat, kamu bisa merawat kulit berjerawat dengan lebih aman dan efektif tanpa menimbulkan masalah baru.
Advertisement
Kombinasi Skincare Lain yang Aman Digunakan Bersamaan
Banyak yang bingung, setelah pakai exfoliating toner sebaiknya pakai produk apa? Berikut panduannya:
- Gunakan hydrating toner atau essence setelahnya untuk menyeimbangkan kelembapan.
- Serum dengan bahan lembut seperti hyaluronic acid atau niacinamide cocok digunakan setelah eksfoliasi.
- Hindari layering dengan retinol atau vitamin C dalam satu waktu karena bisa terlalu keras untuk kulit berjerawat.
- Gunakan pelembap yang menenangkan dan tidak berat agar tidak memperparah jerawat.
Pastikan kamu tidak mencampur terlalu banyak bahan aktif sekaligus. Fokus pada rutinitas yang sederhana tapi konsisten.
Tanda-Tanda Kulit Tidak Cocok dan Kapan Harus Berhenti
Meski sudah mengikuti panduan memakai exfoliating toner, tetap ada kemungkinan kulitmu tidak cocok dengan produk tertentu. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Kulit terasa panas atau perih setiap kali diaplikasikan
- Muncul ruam kemerahan yang menetap
- Jerawat semakin banyak dan meradang
Jika kamu mengalami hal-hal di atas, segera hentikan pemakaian. Fokus pada perawatan kulit yang menenangkan. Bila perlu, konsultasikan ke dokter kulit.
Advertisement
Pertanyaan Umum Seputar Pemakaian Exfoliating Toner untuk Kulit Berjerawat
1. Apakah exfoliating toner boleh dipakai setiap hari?
Untuk kulit berjerawat, sebaiknya tidak. Cukup 2–3 kali seminggu agar tidak merusak skin barrier.
2. Bolehkah exfoliating toner dipakai saat breakout parah?
Hindari dulu saat kondisi kulit sedang iritasi berat. Fokus pada hidrasi dan penyembuhan dulu.
3. Apa perbedaan exfoliating toner dan scrub untuk jerawat?
Toner bekerja secara kimia, lebih lembut dan aman untuk kulit sensitif. Scrub bersifat mekanik dan berisiko memperparah jerawat jika digunakan terlalu keras.
Dengan mengikuti panduan memakai exfoliating toner di atas, kamu bisa memaksimalkan perawatan kulit untuk membantu atasi kulit berjerawat dengan cara tepat. Ingatlah selalu bahwa kunci dari kulit yang lebih bersih bukan hanya pada produk, tetapi juga pada cara dan waktu pemakaian yang tepat.