Dampak Penggunaan Eyelash Terlalu Sering bagi Kesehatan Mata

Belakangan ini, penggunaan eyelash extension atau bulu mata palsu semakin populer di kalangan wanita. Banyak yang merasa lebih percaya diri karena tampilan mata terlihat lebih besar dan menarik. Namun, di balik keindahannya, ada dampak kesehatan yang sering kali diabaikan oleh para penggunanya.

Pemakaian eyelash yang terlalu sering dapat menyebabkan iritasi, infeksi, hingga kerusakan permanen pada bulu mata asli. Apalagi jika pemasangannya tidak dilakukan oleh profesional atau tidak memperhatikan kebersihan alat dan bahan. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memahami risikonya sebelum menjadikannya rutinitas kecantikan.

Lem yang digunakan untuk menempelkan eyelash biasanya mengandung bahan kimia seperti formaldehida atau cyanoacrylate. Zat ini bisa memicu reaksi alergi pada kulit kelopak mata atau bahkan kornea. Gejalanya bisa berupa mata merah, gatal, berair, hingga terasa panas.

Jika dibiarkan, iritasi tersebut bisa berkembang menjadi infeksi mata seperti blefaritis (radang kelopak mata) atau konjungtivitis (mata merah). Terlebih lagi, penggunaan yang berulang tanpa jeda membuat mata tidak punya waktu untuk pulih dari paparan bahan kimia tersebut.

Selain iritasi, penggunaan eyelash extension terlalu sering juga dapat menyebabkan bulu mata alami menjadi rapuh dan mudah rontok. Proses pemasangan yang menarik bulu mata asli, serta beban tambahan dari ekstensi, membuat folikel bulu mata melemah.

Jika dilakukan terus-menerus tanpa jeda, kondisi ini dapat menyebabkan traction alopecia, yaitu kerontokan permanen pada bulu mata. Padahal, bulu mata alami memiliki fungsi penting untuk melindungi mata dari debu dan kotoran. Kehilangannya berarti mata menjadi lebih rentan terhadap benda asing dan infeksi.

Eyelash palsu atau extension yang tidak dirawat dengan benar dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Ketika kebersihan tidak diperhatikan—baik pada alat, lem, maupun tangan saat memasang—risiko infeksi semakin besar.

Infeksi bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa tidak nyaman di sekitar mata. Dalam kasus yang parah, bisa muncul bintil kecil seperti jerawat di kelopak mata yang disebut hordeolum (bintitan). Oleh karena itu, penting menjaga kebersihan dan memastikan produk yang digunakan steril dan berkualitas.

Agar tetap aman dan terhindar dari risiko, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, beri jeda waktu sebelum melakukan pemasangan ulang agar bulu mata alami bisa beristirahat. Kedua, pilih tempat yang terpercaya dan pastikan alat serta bahan yang digunakan steril.

Selain itu, bersihkan area mata secara rutin dan hindari menggosok mata terlalu keras. Jika muncul gejala iritasi seperti gatal atau perih, segera lepaskan eyelash dan konsultasikan ke dokter mata. Cantik memang penting, tapi kesehatan mata jauh lebih berharga.

Menggunakan eyelash memang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mempercantik tampilan mata. Namun, penggunaan yang terlalu sering tanpa perawatan yang tepat bisa berujung pada masalah serius bagi kesehatan mata.

Bijaklah dalam mempercantik diri—pastikan kecantikan luar tetap selaras dengan kesehatan yang terjaga. Karena mata bukan hanya jendela jiwa, tapi juga aset berharga yang perlu dirawat dengan penuh perhatian.