Ini 5 Bahan Skincare untuk Mengatasi Jerawat yang Paling Direkomendasikan Ahli!

Untuk mengatasi jerawat, langkah pertama yang krusial adalah membersihkan pori-pori dan mengurangi bakteri penyebabnya. Asam Salisilat (Salicylic Acid) adalah salah satu bahan skincare untuk mengatasi jerawat yang paling populer dan efektif. Termasuk dalam kelompok BHA, asam salisilat bekerja sebagai eksfolian dengan membuka pori-pori yang tersumbat akibat sebum dan sel kulit mati. Bahan ini juga membantu mengurangi peradangan, mengatasi bruntusan, komedo, serta hiperpigmentasi.

Selanjutnya, ada Benzoil Peroksida (Benzoyl Peroxide), zat aktif yang ampuh mencegah dan mengatasi jerawat. Bahan ini bekerja sebagai antiseptik yang mampu membunuh bakteri penyebab jerawat (P. acnes), sekaligus membantu mengempiskan dan mengeringkan jerawat. Benzoil peroksida juga efektif membuka pori-pori yang tersumbat dan mengurangi produksi minyak berlebih, tersedia dalam konsentrasi 2,5% hingga 10%.

Tidak kalah penting, Sulfur (Belerang) telah lama digunakan untuk berbagai masalah kulit, termasuk jerawat. Dengan sifat antijamur dan antibakterinya, sulfur dapat mengurangi bakteri penyebab jerawat dan membantu mengeringkan jerawat. Bahan ini juga berfungsi mengurangi produksi minyak berlebih dan mengangkat sel kulit mati, mencegah pori-pori tersumbat dan menjaga kulit tetap bersih.

Proses regenerasi sel kulit dan kontrol produksi minyak juga memegang peranan vital dalam perawatan jerawat. Retinoid, kelompok obat derivat vitamin A, banyak digunakan untuk mengatasi jerawat dan merawat kecantikan kulit. Bahan ini bekerja dengan memengaruhi pembentukan dan pembaharuan sel-sel kulit, memiliki sifat antiradang, serta membantu membuka pori-pori yang tersumbat. Retinoid juga dapat mengurangi produksi minyak berlebih dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru, membantu memperbaiki tampilan bekas jerawat.

Berikutnya adalah Niacinamide (Vitamin B3), kandungan populer yang mampu mengatasi jerawat, mengecilkan pori-pori, dan mencerahkan kulit. Niacinamide membantu menyeimbangkan produksi minyak dan sebum, meredakan peradangan, serta memperkuat skin barrier untuk mencegah bakteri penyebab jerawat berkembang biak. Bahan ini efektif mengatasi jerawat parah jenis pustula dan papula, serta memperbaiki kondisi kulit bruntusan.

Terakhir, Asam Azelaic (Azelaic Acid), senyawa alami dari biji-bijian, memiliki sifat antimikroba, anti-inflamasi, dan antioksidan. Asam azelaic bekerja dengan membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi produksi keratin yang menyumbat pori-pori, dan merangsang pergantian sel kulit baru. Bahan ini efektif untuk jerawat ringan hingga sedang, serta membantu meredakan rosacea dan meratakan warna kulit.

Selain bahan-bahan di atas, ada pula solusi alami dan eksfolian lain yang tak kalah efektif. Tea Tree Oil adalah minyak esensial yang populer untuk mengobati jerawat karena sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya. Minyak ini mampu menenangkan kemerahan, pembengkakan, dan peradangan akibat jerawat, serta membantu mengontrol minyak berlebih.

Sementara itu, Alpha Hydroxy Acids (AHAs), seperti glycolic acid dan lactic acid, berperan penting dalam eksfoliasi kulit. WebMD menjelaskan bahwa AHAs bekerja dengan mengangkat sel kulit mati, mengurangi peradangan, dan memperbaiki tampilan bekas jerawat dengan merangsang pertumbuhan kulit baru. Bahan ini juga dapat membantu mengatasi pori-pori besar dan warna kulit tidak rata.

Sahabat Fimela, para ahli dermatologi sepakat bahwa pemilihan bahan skincare untuk mengatasi jerawat yang tepat sangat krusial. Dr. Ted Lain menekankan pentingnya konsultasi dengan dermatolog untuk menentukan bahan yang sesuai dengan usia, jenis kelamin, tipe kulit, dan lingkungan individu. Survei Northwestern Medicine menunjukkan bahwa retinoid (96,8%), benzoil peroksida (95,2%), dan asam salisilat (93,6%) adalah beberapa bahan yang paling direkomendasikan.

Meskipun banyak produk tersedia bebas, penting untuk diingat bahwa setiap kulit memiliki respons berbeda. American Academy of Dermatology Association menyatakan bahwa retinoid bisa menjadi pilihan baik untuk jerawat ringan, namun retinoid yang lebih kuat memerlukan resep dokter. Dr. Lisa O. Akintilo menyarankan untuk memulai penggunaan retinoid secara perlahan karena dapat menyebabkan kekeringan. Konsultasi dengan dokter spesialis kulit sangat dianjurkan, terutama jika jerawat parah atau tidak membaik dengan perawatan mandiri, guna mendapatkan diagnosis dan regimen perawatan yang disesuaikan.