Sukses

Beauty

Sustainability dalam Beauty: Packaging Refill yang Makin Disukai Konsumen

ringkasan

  • Pasar kemasan isi ulang diperkirakan mencapai $42 miliar pada tahun 2022 dan tumbuh 5% per tahun.
  • 61% pembeli global mengaku keberlanjutan memengaruhi keputusan pembelian mereka.
  • 44% konsumen mengeluhkan kurangnya pilihan produk isi ulang di pasaran.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, industri kecantikan kini mengalami perubahan signifikan dengan semakin populernya kemasan isi ulang. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen tentang isu lingkungan dan kebutuhan akan produk yang lebih berkelanjutan. Apa yang mendorong tren ini? Mari kita telusuri lebih dalam.

Kemasan isi ulang bukan lagi sekadar pilihan, melainkan menjadi kebutuhan bagi banyak konsumen yang peduli lingkungan. Dengan nilai pasar kemasan isi ulang yang diperkirakan mencapai $42 miliar pada tahun 2022 dan tumbuh 5% setiap tahun, jelas bahwa permintaan akan produk ramah lingkungan semakin meningkat. Konsumen kini lebih cenderung memilih produk yang berlabel isi ulang, menciptakan peluang besar bagi merek kecantikan untuk berinovasi.

Menurut data, penjualan produk kecantikan isi ulang di Inggris meningkat 47% dalam tujuh bulan pertama tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya peduli, tetapi juga bersedia mengeluarkan uang untuk produk yang mendukung keberlanjutan. Kategori riasan bahkan menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, dengan peningkatan penjualan produk isi ulang mencapai 364% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pendorong Utama Popularitas Kemasan Isi Ulang

Beberapa faktor berkontribusi pada popularitas kemasan isi ulang di kalangan konsumen. Pertama, kesadaran lingkungan yang meningkat membuat konsumen lebih selektif dalam memilih produk. Sebanyak 61% pembeli global mengaku bahwa keberlanjutan memengaruhi keputusan pembelian mereka. Generasi muda, terutama milenial dan Gen Z, sangat aktif mencari opsi isi ulang, menciptakan permintaan yang kuat.

Selain itu, kemasan isi ulang juga dianggap lebih hemat biaya oleh 64% konsumen. Kenyamanan menjadi faktor penting lainnya, di mana 39% konsumen memilih kemasan isi ulang karena lebih mudah disimpan dan digunakan. Desain yang menarik juga berperan, dengan 21% konsumen terpengaruh oleh estetika kemasan isi ulang.

Tanggapan Ahli tentang Kemasan Isi Ulang

Para ahli industri memberikan pandangan positif tentang pergeseran ini. Emma Fishwick dari NPD UK Beauty menyatakan bahwa peningkatan kesadaran konsumen terhadap keberlanjutan telah membuat produk kecantikan isi ulang menjadi lebih mainstream. John Nelson dari Smithers menambahkan bahwa kemasan isi ulang adalah segmen paling dinamis dalam industri kemasan saat ini.

Maria Coronado dari Euromonitor mencatat bahwa pada tahun 2022, produk kecantikan dengan kemasan berkelanjutan mengalami peningkatan 40% dari tahun ke tahun. Inovasi dalam desain kemasan dan penggunaan bahan daur ulang semakin mendukung tren ini. Amy Welsman dari Paume juga mengamati bahwa merek massal mulai menawarkan produk isi ulang, yang menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan.

Tantangan dan Peluang dalam Adopsi Kemasan Isi Ulang

Meskipun pertumbuhan pesat, ada tantangan yang harus dihadapi. Sebanyak 44% konsumen mengeluhkan kurangnya pilihan produk isi ulang di pasaran. Selain itu, 32% konsumen merasa perlu mendapatkan edukasi lebih lanjut tentang cara kerja kemasan isi ulang. Kekhawatiran tentang kebersihan dan biaya awal yang lebih tinggi juga menjadi penghambat.

Namun, inovasi dalam desain kemasan dan saluran penjualan online memberikan peluang besar untuk mengatasi tantangan ini. Merek-merek seperti Lush Cosmetics dan Tata Harper telah memimpin dengan kemasan isi ulang yang ramah lingkungan dan menarik. Dengan terus beradaptasi dan berinovasi, industri kecantikan dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin sadar akan keberlanjutan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading