Fakta Unik: Ternyata Scalp Acne Bukan Sekadar Jerawat Biasa, Ini Cara Mengobatinya!

Jerawat di Kulit Kepala, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya — Ilustrasi Jerawat di Kulit Kepala. Credit via Shutterstock.com... Selengkapnya

ringkasan

Scalp Acne adalah peradangan folikel rambut di kulit kepala yang disebabkan oleh sumbatan sel kulit mati atau sebum berlebih, sering dipicu oleh produksi minyak berlebih, penumpukan produk, atau infeksi mikroorganisme.
Gejala umum Scalp Acne meliputi benjolan kecil, whiteheads, pustula, kista yang nyeri atau gatal di kulit kepala, dengan tingkat keparahan yang bervariasi hingga menyebabkan kerontokan rambut.
Pengobatan Scalp Acne mencakup perawatan rumahan seperti mencuci rambut teratur

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, seringkali kita fokus pada jerawat di wajah, namun bagaimana dengan jerawat di kulit kepala? Kondisi ini, yang dikenal sebagai Scalp Acne atau folikulitis kulit kepala, adalah peradangan pada folikel rambut yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Meskipun sekilas mirip dengan jerawat wajah, Scalp Acne memiliki karakteristik, penyebab, dan pendekatan pengobatan yang unik. Memahami perbedaannya sangat penting untuk penanganan yang tepat dan efektif.

Kondisi ini terjadi saat folikel rambut tersumbat oleh sel kulit mati atau sebum berlebihan, memicu peradangan. Sebum merupakan minyak alami yang dihasilkan kelenjar sebaceous untuk melindungi kulit, namun jumlah berlebih justru bisa menjadi pemicu masalah.

Memahami Lebih Dalam Penyebab Scalp Acne: Jerawat di Kulit Kepala

Penyebab pasti Scalp Acne atau folikulitis kulit kepala belum sepenuhnya dipahami, namun umumnya dianggap sebagai reaksi inflamasi terhadap komponen folikel rambut, terutama mikroorganisme. Ini bisa meliputi bakteri, jamur, atau tungau yang menginfeksi folikel.

Menurut Dr. Mona Gohara, seorang dermatolog bersertifikat, beberapa pemicu utama jerawat di kulit kepala meliputi produksi minyak berlebih, penumpukan produk rambut seperti gel atau sampo kering, serta perubahan hormonal. Ketidakseimbangan hormon saat pubertas, menstruasi, atau stres dapat meningkatkan produksi minyak kulit.

Selain itu, infeksi jamur atau bakteri, keringat berlebih, dan gesekan akibat penggunaan topi atau helm yang terlalu lama juga bisa menjadi penyebabnya. Faktor lain seperti pola makan tinggi lemak atau gula, kurang tidur, serta kebiasaan tidak mencuci rambut secara teratur juga berkontribusi pada timbulnya masalah ini.

Mengenali Gejala Scalp Acne: Jerawat di Kulit Kepala yang Perlu Diwaspadai

Gejala Scalp Acne dapat bervariasi dari ringan hingga parah, sehingga penting untuk mengenali tanda-tandanya. Sahabat Fimela mungkin akan menemukan benjolan kecil di sepanjang garis rambut, dahi, atau belakang leher, yang terkadang terasa nyeri.

Beberapa gejala lain termasuk munculnya whiteheads (komedo tertutup) atau pustula (benjolan berisi nanah) di kulit kepala. Benjolan yang meradang atau bengkak (papula) juga sering terlihat, dan dalam kasus yang lebih serius, kista berisi nanah bisa terbentuk jauh di dalam kulit.

Selain itu, rasa nyeri, sakit, atau gatal yang persisten adalah keluhan umum. Benjolan sering muncul dalam kelompok kecil atau cluster. Pada kasus jerawat di kulit kepala yang parah, dapat terjadi kerontokan rambut atau pengerasan kulit di sekitar area yang terkena.

Strategi Efektif Mengobati Scalp Acne: Jerawat di Kulit Kepala

Perawatan Rumahan dan Perubahan Gaya Hidup

Untuk kasus Scalp Acne ringan, perubahan rutinitas perawatan rambut dan gaya hidup dapat sangat membantu. Mencuci rambut secara teratur sangat penting untuk menghilangkan minyak berlebih dan sel kulit mati yang menyumbat folikel.

Hindari produk rambut yang mengandung minyak atau meninggalkan residu berat, seperti gel atau kondisioner pekat. Cuci rambut setelah berkeringat, hindari memencet jerawat, dan terapkan pola makan seimbang. Mengelola stres dan tetap terhidrasi juga mendukung kesehatan kulit kepala.

Produk Over-the-Counter (OTC)

Dermatolog sering merekomendasikan sampo atau perawatan topikal yang mengandung bahan aktif tertentu untuk jerawat di kulit kepala ringan. Asam salisilat membantu membersihkan sel kulit mati dan folikel yang tersumbat, sementara asam glikolat mengelupas kulit kepala.

Agen antijamur seperti ketoconazole atau ciclopirox sering ditambahkan ke sampo anti-ketombe. Benzoyl peroxide efektif membunuh bakteri, namun perlu hati-hati karena dapat memutihkan rambut. Selenium sulfida dan minyak pohon teh dengan sifat antiseptiknya juga bisa menjadi pilihan.

Obat Resep dan Perawatan Medis

Jika Scalp Acne sedang hingga parah atau tidak merespons perawatan OTC, konsultasi dengan dermatolog diperlukan. Dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal atau oral untuk membersihkan bakteri, atau steroid topikal untuk mengurangi peradangan.

Untuk kasus kronis, isotretinoin oral bisa dipertimbangkan. Antihistamin oral dapat mengurangi gatal. Terapi cahaya, ekstraksi jerawat, atau bahkan laser hair removal juga merupakan opsi perawatan medis yang tersedia untuk kasus yang lebih membandel.

Mencegah Scalp Acne: Jerawat di Kulit Kepala Datang Kembali

Pencegahan adalah kunci untuk menjaga kulit kepala tetap sehat dan bebas dari Scalp Acne. Sahabat Fimela disarankan untuk mencuci rambut setiap hari atau saat berminyak, terutama setelah berolahraga atau berkeringat, untuk mencegah penumpukan kotoran dan minyak.

Gunakan produk perawatan rambut yang bebas minyak, non-komedogenik, dan non-aknegenik. Penting juga untuk mencuci secara teratur penutup kepala seperti topi atau sarung bantal yang bisa menahan residu produk dan bakteri. Mengelola stres dan menjaga pola makan sehat juga berkontribusi pada pencegahan.

Eksfoliasi kulit kepala seminggu sekali menggunakan eksfolian kimia seperti asam salisilat atau glikolat dapat membantu menghilangkan sel kulit mati dan meminimalkan risiko pori-pori tersumbat. Hindari penggunaan produk rambut berlebihan seperti hairspray dan gel, serta jangan menambahkan minyak langsung ke kulit kepala karena dapat memperburuk kondisi.