Fakta Unik: Kenapa Aroma Parfum Bisa Berbeda di Tiap Orang? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Faktor paling dominan yang memengaruhi bagaimana parfum berinteraksi dan berkembang di kulit adalah kimia kulit itu sendiri. Ini mencakup tiga elemen penting: tingkat pH, produksi minyak alami (sebum), dan mikrobioma kulit. Ketiganya bekerja sama menciptakan kanvas unik bagi setiap molekul parfum.

• Tingkat pH Kulit: Tingkat pH kulit, yang umumnya berkisar antara 4,5 hingga 5,5, sangat memengaruhi perilaku molekul wewangian. Kulit dengan pH lebih rendah (lebih asam) dapat menyebabkan molekul wewangian terurai lebih cepat, membuat aroma memudar lebih cepat atau tercium lebih tajam. Sebaliknya, pH yang lebih tinggi dapat menonjolkan nada tertentu dan meredam yang lain. "Tingkat pH kulit Anda memengaruhi bagaimana wewangian berkembang. Sebagian besar wewangian dimaksudkan untuk berfungsi secara efektif pada kulit netral, tetapi jika kulit Anda lebih asam atau basa, Anda mungkin mengalami hasil yang berbeda."
• Minyak Alami Kulit (Sebum): Jumlah sebum yang dihasilkan kulit juga krusial. Kulit berminyak cenderung menahan molekul wewangian lebih baik, sehingga parfum bertahan lebih lama dan tercium lebih intens. Sebaliknya, kulit kering cenderung membuat wewangian menguap lebih cepat. "Parfum cenderung bertahan lebih lama dan berbau lebih intens pada kulit berminyak karena minyak kulit menangkap dan menahan molekul wewangian…"
• Mikrobioma Kulit: Kulit kita adalah rumah bagi ekosistem mikroorganisme yang disebut mikrobioma. Mikroorganisme ini dapat memetabolisme senyawa wewangian, secara selektif "memakan" molekul tertentu dan meninggalkan yang lain. Proses ini menambahkan lapisan personalisasi lain pada bagaimana parfum berkembang di kulit Anda. "Penelitian telah menunjukkan bahwa mikrobioma dapat memetabolisme senyawa wewangian, pada dasarnya 'memakan' molekul tertentu sambil membiarkan yang lain tidak tersentuh."

Selain kimia kulit, suhu tubuh dan tingkat hidrasi juga memainkan peran penting dalam dinamika aroma parfum. Kedua faktor ini menentukan seberapa cepat molekul wewangian menguap dan seberapa baik aroma tersebut menempel pada kulit.

Kulit yang lebih hangat akan menyebabkan molekul wewangian menguap lebih cepat. Ini berarti parfum mungkin tercium lebih kuat pada awalnya, namun cenderung memudar lebih cepat. Inilah sebabnya mengapa banyak orang menyarankan untuk mengaplikasikan parfum pada titik-titik nadi seperti pergelangan tangan atau leher, di mana suhu tubuh cenderung lebih tinggi, untuk mengintensifkan proyeksi aroma.

Tingkat hidrasi kulit juga sangat berpengaruh. Kulit yang terhidrasi dengan baik menyediakan permukaan yang lebih optimal bagi parfum untuk menempel dan bertahan lebih lama. Sebaliknya, kulit kering, yang kekurangan kelembapan, akan menyebabkan molekul wewangian menguap lebih cepat, membuat aroma parfum terasa kurang intens dan tidak tahan lama. Menjaga kulit tetap lembap adalah salah satu cara sederhana untuk memaksimalkan performa parfummu.

Sahabat Fimela, pilihan diet dan gaya hidup sehari-hari, bahkan kondisi lingkungan, ternyata juga berkontribusi pada bagaimana parfum tercium di kulitmu. Ini adalah aspek-aspek yang seringkali terabaikan namun memiliki dampak signifikan pada pengalaman wewangianmu.

Pola makanmu bisa mengubah bau badan alami, yang kemudian berinteraksi dengan parfum. Misalnya, makanan pedas, bawang putih, atau bahkan konsumsi daging merah dapat memengaruhi aroma tubuh. Selain itu, fluktuasi hormon, seperti saat menstruasi, kehamilan, atau stres, juga dapat mengubah kimia kulit dan bau badan, memengaruhi bagaimana parfum tercium. "Hormon dapat sangat mengubah sifat intrinsik parfum." Obat-obatan tertentu, stres yang memicu kortisol, serta konsumsi alkohol dan kafein juga dapat mengubah kimia kulit, membuat parfum menguap lebih cepat atau tercium berbeda.

Tidak hanya itu, faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu udara, dan kualitas udara juga turut memengaruhi bagaimana parfum tercium dan bertahan. Lingkungan yang lembap mungkin membuat aroma bertahan lebih lama, sementara suhu tinggi bisa mempercepat penguapan. Bahkan metode aplikasi parfum pun berperan; menggosok pergelangan tangan setelah menyemprotkan parfum dapat memecah molekul aroma dan mengubah profil wewangian. Untuk hasil terbaik, biarkan parfum mengering secara alami di kulitmu.