Teddy Syach Menangis Sampaikan Kesan Terakhir Mertuanya

[Bintang] Teddy Syach dan Rina Gunawan — Teddy Syach amat terpukul dengan kepergian sang mertua, air matanya tak tertahan saat menyampaikan kesan terakhir untuk mertuanya. (Adrian Putra/Bintang.com)... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Suasana haru tampak jelas dalam prosesi pemakaman almarhum H. TB Hibar Gunawan, ayahanda dari Rina Gunawan. Suami dari Rina Gunawan, Teddy Syach tampak menangis saat mewakili keluarga saat menyampaikan kata-kata terakhir.

Menurut Teddy, semasa hidupnya sang mertua merupakan orang yang mendukung penuh keluarganya. Makanya, saat almarhum meninggal secara mendadak, seluruh keluarga merasa terkejut. Padahal, sebelumnya pasca menjalani operasi, kondisi kesehatan ayah Rina Gunawan sempat membaik.

"Semasa hidupnya beliau baik, bijak, amat mensupport keluarga. Kami kaget baget saat kemaren, mendapat kabar mengejutkan soal papah. Sebelumnya papah abis dioperasi dan itu dinyatakan sudah sembuh. Pada hari minggu, saat salat Ashar beliau ambil wudhu untuk menjalani salat ashar. Di tengah salat Asharnya beliau meninggal (khusnul khotimah). Semoga kebaikan beliau mendapatkan balasannya di sana," ungkap Teddy Syach di depan pusara sang mertua di TPU Tanah Kusir Blok A1 Blad 200, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (23/5/2016).

Saat ini, saat jenazah almarhum sudah disatukan kembali dengan tanah, Teddy berharap doa dari semua pihak untuk melancarkan kepergian almarhum. Terlebih, selaku perwakilan keluarga, Teddy memohon maaf jika semasa hidup almarhum pernah berbuat salah dan memiliki janji yang belum bisa ditepati.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, sang menantu, Teddy Syach langsung turun ke liang lahat untuk membantu menurunkan jenazah. Teddy pula yang mengadzankan jenazah sebelum ditutup dengan tanah. (Adrian Putra/Bintang.com)

Baca Juga

"Saudara-saudara, sahabat dan teman almarhum, saya mewakili keluarga mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Mungkin semasa hidupnya ada kesalahan yang tidak disengaja. Mohon dimaafkan dan diikhlaskan biar beliau diringankan. Berikutnya jika beliau ada janji dan hutang piutang yang belum bisa dijalankan oleh almarhum, sebagai ahli waris atau keluarga siap menjalankan dan diselesaikan secara kekeluargaan untuk meringankan beliau disana," jelasnya.

Almarhum H. TB Hibar Gunawan meninggal dalam usia 65 tahun di kediamannya di jalan Camar 22, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Semasa hidupnya, beliau meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak serta enam cucu yang sangat beliau cintai. Sebelum tutup usia Rina Gunawan dan Teddy Syach baru saja bertandang ke kediaman almarhum.