Sukses

Entertainment

Eksklusif Yuki Kato, Bingung Pilih Jodoh Lelaki Jepang atau Lokal

Fimela.com, Jakarta Yuki Anggraini Kato atau yang biasa disapa Yuki Kato bertranformasi menjadi sosok aktris yang memiliki kemampuan akting mumpuni. Dari pemain yang kerap mendapatkan peran minor, kini menjadi bintang utama di sejumlah film dan sinetron. Apalagi wajah cantiknya perpaduan Jepang dan Indonesia, begitu memikat mata. Urusan memikat mata, dengan wajah secantik itu, Yuki Kato mengaku belum ada lelaki yang mendekatinya. Percaya?

***

Pernyataan tersebut terlontar dari mulut Yuki Kato sendiri saat bertandang ke studio Bintang.com belum lama ini. Pasca putus dari Ryuji Utomo, seorang pemain sepakbola, Yuki memang belum mendeklarasikan hubungannya dengan lelaki lain, meski sejumlah nama pernah dikabarkan menjalin hubungan spesial dengannya.

Yuki Kato baru saja selesai mempelajari Bahasa Jepang, langsung di Negeri Sakura. (Make Up: Vera Kusumadewi, Fashion Stylist: Indah Wulansari, Fotografer: Adrian Putra/Bintang.com Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Sebut saja Stefan William, Verrell Bramasta, Shawn Adrian dan Irshadi Bagas. Namun semua nama itu dibantah Yuki Kato. Yuki mengaku senang berteman dengan siapapun lantaran dengan banyak teman, ia menganggap banyak wawasannya yang terbuka. Sebab, ia merasa haus untuk terus belajar dan membuka wawasannya.

Semangat itu juga yang membuatnya belum lama ini terbang ke Jepang, hanya untuk mempelajari bahasa asli sang ayah, Takeshi Kato. Untuk urusan belajar bahasa, Yuki mengaku tidak ingin setengah-setengah. Ia harus berada di lingkungan orang-orang yang menggunakan bahasa aslinya. Serius belajar bahasa, Yuki punya alasan yang masuk akal. Ia berprinsip, dengan mempelajari bahasa, bisa membuka banyak pengetahuan.

Yuki Kato punya alasan tersendiri belajar Bahasa Jepang di Jepang, meski ayahnya orang Jepang. (Make Up: Vera Kusumadewi, Fashion Stylist: Indah Wulansari, Fotografer: Adrian Putra/Bintang.com Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

"Karena saya tipe orang kalau belajar bahasa harus dikelilingi sama bahasa itu sendiri. Saya tidak bisa kalau tidak memaksakan diri memakai bahasa yang ingin saya pelajari. Kalau di Jepang otomatis mau nggak mau harus berbahasa Jepang." ujar Yuki Kato saat melakukan sesi pemotretan di studio Bintang.com belum lama ini.

Semangat untuk belajar itu diceritakan Yuki Kato usai pemotretan. Ia juga banyak bercerita tentang kekhawatirannya masalah jodoh, jika terus fokus berkarier di industri hiburan. Semuanya diceritakan melalui sesi wawancara berikut.

Serius Belajar Bahasa Jepang

Bukan tanpa alasan, banyak produser sinetron maupun film yang meminta Yuki Kato sebagai pemeran utama. Kemampuan akting gadis berusia 21 tahun itu memang tidak diragukan lagi. Terbukti di film cahaya Cinta Pesantren, Yuki berhasil memerankan sosok remaja yang baru lulus SMP.

Bagaimana proses mendapatkan peran sebagai gadis belia baru lulus SMP, sementara usia kamu sudah 21 tahun?
Alhamdulillah, kalau dibilang berhasil memerankan anak baru lulus SMP. Itu tawaran itu datang waktu aku ada di Jepang. Aku dihubungi pihak production house dan meminta fotoku dengan mengenakan hijab. Tapi hijab ala pesantren, bukan hijab model sekarang. Seru saja, karena di Jepang muslim itu minoritas, jadi deh diakalin dapatkan bahan yang bisa dibuat hijab ala pesantren. Alhamdulillah berhasil.

Ada kejadian menarik saat kamu casting jarak jauh itu?
Ada sih. Jadi aku terus pakai hijab itu dan minta teman-temanku di sana untuk mengambil foto dan video. Mereka malah tanya, kamu pakai hijab sekarang? Saya jelaskan saja kalau ini untuk kepentingan film. Eh, mereka bilang kalau aku cocok banget pakai hijab. Setelah itu saya kirim ke pihak rumah produksinya. Pas pulang, alhamdulillah saya dapat perannya tapi dengan beberapa catatan.

Apa itu?
Jadi pas aku ketemu pihak rumah produksinya, mereka kaget karena sepulang dari Jepang menilai wajahku jauh lebih dewasa. Jadi, mereka minta aku belajar lagi jadi anak SMP yang baru lulus dan melanjutkan ke SMA. Sekali lagi alhamdulillah, aku berhasil.

Belajar Bahasa Jepang, bagi Yuki Kato adalah kewajibannya sebagai orang berdarah Jepang. (Make Up: Vera Kusumadewi, Fashion Stylist: Indah Wulansari, Fotografer: Adrian Putra/Bintang.com Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Wah, kamu memang suka banget tantangan dan belajar ya?
Iya, saya memang suka mempelajari hal baru dan membuka wawasan. Itu nggak bisa tidak.

Oh iya, banyak yang bilang kamu lebih cantik pakai hijab. Mau diteruskan?
Bagiku, menggunakan hijab itu butuh tanggung jawab yang besar. Jadi nggak sembarangan seseorang bisa memutuskan untuk mengenakan hijab. Kalau saya, untuk waktu dekat ini mungkin belum, nggak tahu kapan. Tapi mungkin saya akan mengenakan hijab ya, tapi itu nggak tahu kapannya.

Oh iya tadi bilang sempat ke Jepang, ngapain?
Saya belajar bahasa di sana. Belajar Bahasa Jepang.

Lho, bukannya bisa belajar sama ayah? (Ayah Yuki Kato adalah asli orang Jepang).
Saya tahu, mungkin untuk beberapa orang jadi pertanyaan, kenapa harus belajar Bahasa Jepang, padahal saya ini termasuk orang Jepang, karena Papa kan orang Jepang. Darah saya memang 50 persen Jepang. Tapi ya, papa malah nggak mau ngajarin karena sulit, hahaha.

Tapi sudah ada pengetahuan tentang Bahasa Jepang kan dari keluarga?
Ada tapi kemampuan Bahasa Jepang saya jadi nggak sebagus yang diharapkan. Tidak seperti saya bisa menggunakan Bahasa Inggris, Jawa atau Sunda, hahaha.

Tapi kenapa harus jauh-jauh sampai ke Jepang?
Karena saya tipe orang kalau belajar bahasa harus dikelilingi sama bahasa itu sendiri. Saya tidak bisa kalau tidak memaksakan saya memakai bahasa yang ingin saya pelajari. Kalau di Jepang otomatis mau nggak mau harus berbahasa Jepang. Kan di sana pelajarannya menggunakan Bahasa Jepang.

Belajar bahasa, menurut Yuki Kato, dapat membuka wawasan seseorang dan bisa belajar banyak. (Make Up: Vera Kusumadewi, Fashion Stylist: Indah Wulansari, Fotografer: Adrian Putra/Bintang.com Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Berapa lama kamu belajar bahasa di Jepang?
Saya di Jepang belajarnya tiga setengah bulan. Total di Jepang selama empat bulan. Di sana saya dapat aksennya lancar, nulis dan baca jadi enak banget.

Jadi sekarang sudah bisa Bahasa Jepang dong?
Memang tidak gampang belajar Bahasa Jepang. Kosa katanya banyak dan masih banyak yang belum saya pelajari. Karakter kanji saja sekitar 300-an dan saya selesai belajar di sana baru sampai 84. Itu harus dihapalkan, bayangkan, hahaha.

Kenapa harus belajar Bahasa Jepang?
Selain karena saya berdarah Jepang, juga karena bahasa itu membuka banyak wawasan dan ilmu pengetahuan. Saya suka belajar banyak hal. Orangtua tidak memaksakan sih saya harus bisa Bahasa Jepang, termasuk ayah saya. Kalau di rumah ayah juga lebih sering pakai Bahasa Indonesia dan Inggris.

Urusan Jodoh, Tak Pandang 'Bulu'

Berhasrat menguasai Bahasa Jepang, kabar yang beredar, Yuki Kato ingin mendapatkan jodoh lelaki asal negeri sang ayah. Namun hal tersebut dibantah Yuki. Masalah jodoh, Yuki mengaku tidak ada paksaan dari orangtuanya untuk memilih.

Dengar-dengar belajar Bahasa Jepang, mau cari jodoh orang Jepang?
Nggak lah. Jodoh sih dari mana saja. Nggak ada yang maksa juga. Yang penting kepribadiannya.

Kamu kan tahu lelaki Jepang dari sosok ayah, menurut kamu kepribadian lelaki Jepang bagaimana?
Menurut saya sih, lelaki Jepang dengan Indonesia sama saja ya, sama-sama lelaki, hahaha. Bedanya apa ya? Hmm, sepertinya mereka lelaki Jepang lebih stylish saja, mereka juga gokil.

Maksudnya?
Ya, mereka itu suka belajar. Mereka bisa lho ninggalin kerjaan mereka hanya untuk pergi ke Amerika atau Inggris, belajar bahasa. Ya, nggak laki-laki sih, yang lainnya juga. Mereka senang ketemu orang asing untuk belajar Bahasa Inggris. Itu menurut saya bagus banget. Mereka nggak pemalu, kalau ketemu orang asing coba belajar bahasanya.

Kamu kagum dong dengan lelaki Jepang?
Bagaimana ya, soalnya di lingkungan saya sih untuk mencoba hal tersebut mereka agak pemalu.

Yuki Kato mengaku saat ini belum ada lelaki yang mendekatinya. (Make Up: Vera Kusumadewi, Fashion Stylist: Indah Wulansari, Fotografer: Adrian Putra/Bintang.com Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Berarti kamu memang punya niat untuk dapetin jodoh lelaki Jepang?
Hahaha, bisa saja deh. Nggak begitu juga. Kan sudah dibilang karena darahku itu setengahnya Jepang, ya harus belajar Bahasa Jepang dong.

Kamu juga belajar juga dari rumahtangga orangtua, ayah orang Jepang, ibu orang Indonesia?
Ya, iya juga sih. Tapi itu harus dilihat lebih luas lagi, bukan berarti harus dapetin jodoh orang Jepang juga.

Lalu bagaimana kamu melihat lelaki Indonesia?
Ya, gimana ya? Dalam konteks belajar bahasa, mereka lebih sungkan. Padahal kalau latihan bahasa nggak apa-apa nggak usah malu. Saya senang orang yang mau belajar juga.

Kalau disuruh milih, lelaki Jepang atau Indonesia buat jodoh?
Hmm, bagaimana ya, bingung. Apa ya? Tergantung kepribadiannya sih. Balik lagi ke situ. Ya, lelaki Jepang atau Indonesia sama saja ya, lagi-lagi tergantung kepribadiannya.

(Yuki Kato sempat melirik ke arah ibunya yang menunggu saat sesi pemotretan dan wawancara, seakan menanti sang ibu membantunya menjawab pertanyaan tersebut. Ibu Yuki Kato hanya tersenyum)

Kalau keluarga, minta kamu dapatkan pasangan dari Jepang atau Indonesia?
Nggak sama sekali ya ada tekanan seperti itu, harus di etnis atau warga negara tertentu. Keluarga besar, mama dan papa nggak ada yang mendiskriminasikan harus nikah sama siapa, dari mana. Alhamdulillah saya ada diantara keluarga yang open sekali. Everything selalu dibicarakan.

Oh iya, katanya sudah empat kali pacaran serius ya?
Cuma empat doang kan? Hahaha. Udah ah, jangan yang itu. Rahasia dong.

Terus sekarang status jomblo kan. Nggak iri dengan teman-teman yang lain yang sudah memiliki pasangan?
Kenapa harus iri. Saya sih nikmatin hidup saja. Kalau belum ada ya jalanin saja hidup ini. Nggak dipikirin banget juga.

Ada target kapan dapat jodohnya?
Alhamdulillah kalau sampai sekarang belum datang jodoh, hahaha. Nanti saja dulu deh, sekarang harus bisa jadi orang yang berprestasi. Apalagi orangtua nggak ada yang maksain.

Masalah jodoh, Yuki Kato belum terlalu memikirkannya. Ia berusaha fokus pada kariernya di dunia hiburan. (Make Up: Vera Kusumadewi, Fashion Stylist: Indah Wulansari, Fotografer: Adrian Putra/Bintang.com Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Mungkin kamu mau dijodohin sama orangtua?
Hahaha, nggak juga. Malah saya pernah ngomong ke papa minta dikenalin sama anak temannya, eh papa bilang itu nggak penting. Papa malah minta aku cari sendiri saja apalagi zaman sudah modern, hahaha.

Hubungan kamu dengan mantan pacar (Ryuji Utomo) bagaimana?
Masih baik kok, kadang masih kontak-kontakan. Udah jangan ngomongin itu ya, masa lalu soalnya, hahaha.

Lalu, kapan kamu punya target menikah?
Aduh kalau itu (pernikahan) masih jauh. Nikmatin dahulu saja yang sekarang. Masih banyak yang harus dipelajari dan dikejar. Yang jelas prestasi saja dahulu ya.

Menurut pengalaman nih, banyak perempuan yang mengejar karier lalu lupa usia sudah bertambah dan akhirnya terburu-buru menikah. Kalau kamu?
Iya sih, dulu juga kepikiran begitu waktu usia 20 tahun, nggak sadar dengan umur. Ngomong (masalah jodoh) nanti-nanti, nggak sadar umur sudah mau 22 ya sekarang. Tapi saat ini memang sama sekali nggak kepikiran untuk jenjang yang lebih serius. Masih menikmati hidup dahulu.

Yuki Kato, si cantik berhati lembut dan murah senyum itu memang memberikan warna bagi keluarganya. Punya pendirian yang kuat serta mandiri dan selalu menambah wawasannya, menjadi nilai lebih dari Yuki Kato. Karena itu, lelaki yang mendapatkan hatinya, pasti menjadi salah satu lelaki yang beruntung di dunia ini. Terus berkarya ya Yuki Kato. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading