Sukses

Entertainment

Trik Yuki Kato Dalami Perannya sebagai Santriwati

Fimela.com, Jakarta Tak miliki background atau pengalaman jadi murid pesantren membuat Yuki Kato kesulitan dalam mendalami perannya di film Cahaya Cinta Pesantren. Karena itulah dirinya mencari cara untuk "masuk" ke dalam karakternya tersebut.

Yuki bercerita bahwa sebelum proses pengambilan gambar, dirinya dan beberapa pemeran lain sebelumnya melakukan eksplorasi dulu terhadap kehidupan di pesantren. Mereka pun menghabisan 4 hari dan 5 malam untuk mendalami karakternya.

Penampilan berbeda dari Yuki Kato saat acara nonton bareng film Cahaya Cinta Pesantren. Yuki yang menjadi pemeran utama dalam film itu tampil cantik dengan mengenakan busana muslimah lengkap dengan hijabnya. (Bambang E. Ros/Bintang.com)

"Sebelum syuting ini, seminggu sebelum syuting kita udah di pesantren 4 hari lima malem kita turun di pesantren di lokasi syuting kita," sambung Yuki Kato.

Marshila Silalahi merupakan sosok yang sangat manja kepada ayahnya. Sifatnya pun berubah menjadi lebih baik ketika sang ayah sudah tak lagi di sampingnya. Jauh dari orangtua pun membuatnya makin mandiri.

"Saya berperan sebagai Marshila Silalahi, ketahuan banget dari namanya, kalau gue ada unsur Medan dan Batak. Karena bapaknya dari Batak Toba dan Batak Karo. Jelas dari dialog dan dialek bapak ibu yang diperankan om Tabah Panemuan sama tante Elma Theana," ucapnya.

Ia juga tak memaksakan untuk segera mencari kekasih. Apalagi ayahnya juga menganggap Yuki belum pantas mencari pendamping. (Nurwahyunan/Bintang.com)

"Karakternya Shila itu anak terakhir dari tiga bersaudara. Dia tuh anak yang deket banget sama bapaknya. Bisa dilihat Shila tuh agak-agak manja ya, tapi sebenarnya dia ini juga orangnya sangat aktif, cerdik dan pinter. Tapi karena dia tahu dia pintar dia jadi sotoy," tukas Yuki Kato.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading