Sukses

Entertainment

Eksklusif, Penyesalan All-4-One pada Industri Musik Sekarang

Fimela.com, Jakarta Berkarir sejak era 90an, banyak perubahan yang disaksikan para personil All-4-One di dunia musik saat ini. Bukan bermaksud menghujat dunia musik saat ini, namun ada beberapa hal yang mereka sayangkan saat melihat wajah industri sekarang.

***

Sejak pertama kali berdiri pada tahun 1994, telah banyak hits yang dihasilkan All-4-One. Salah satu yang paling terkenal adalah I Swear, yang kemudian menjadi salah satu soundtrack film Despicable Me. Single dari album debut mereka itu telah membawa Jamie Jones, Delious Kennedy, Alfred Nevarez, dan Tony Borowiak menjadi salah satu boyband yang namanya dikenal hingga kini.

Eksklusif All-4-One (Fotografer: Adrian Putra, Stylist: Indah Wulansari, Lokasi: Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Setelah bertahun-tahun malang-melintang di dunia musik, All-4-One kembali melakukan kunjungan ke Indonesia. Mereka tiba di Indonesia pada Senin (9/1/2017) demi mengisi dua pertunjukan, dalam rangka ulang tahun Indosiar. Bintang.com pun berkesempatan untuk berbincang secara eksklusif dengan keempat membernya pada Rabu (11/1/2017) lalu.

Saat berbincang intim dengan reporter Riswinanti Permatasari dan Hasan Mukti Iskandar, para personil All-4-One bicara soal eksistensi mereka di dunia musik saat ini. Secara keseluruhan, mereka mencermati banyak perubahan yang terjadi. Mereka pun mengungkapkan bahwa saat ini mereka tidak melihat banyak boyband seperti mereka.

Eksklusif All-4-One (Fotografer: Adrian Putra, Stylist: Indah Wulansari, Lokasi: Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

"Boyband sekarang tidak banyak. Hanya sedikit, yah seperti One Direction contohnya. Tidak terlalu banyak band atau grup lagi. Mereka bagus. Seperti One Direction itu. Mereka dari X-Factor yang artinya mereka memang harus bisa nyanyi, harus bisa tampil. Mereka berbakat, mereka punya lagu keren. Pertunjukan mereka juga keren. Tapi saya berharap ada lebih banyak band. Tidak hanya ada di Korea, dan negara lain (yang membudayakan band) saja kita bisa melihat grup. Saat ini kita tidak banyak menemukannya lagi," ungkap Jamie Jones.

Walau saat ini banyak perubahan yang terjadi, namun ada satu hal yang membuat mereka bertahan hingga saat ini. Kecintaan pada fans, dan keinginan untuk berbagi musik membuat mereka berhasil melalui berbagai rintangan selama 20 tahun terakhir. Bagaimana lengkapnya perbincangan Bintang.com dan All-4-One? Simak petikan wawancara berikut ini!

Berakhirnya Era Boyband

Tahun 1990an memang masa emas bagi boyband dan grup musik. Namun seiring berjalannya waktu, grup tidak lagi banyak jumlahnya. All-4-One pun salah satu yang beruntung bisa eksis hingga sekarang.

Pengalaman ke Indonesia sebelumnya?
Alfred Nevarez: Kami ke Indonesia sudah sekitar 15 kali lebih. Sepertinya pertama kali ke sini sekitar tahun 1996. Itu pertama kalinya, dan kami sudah ke sini beberapa kali.

Apa ekspektasi kalian saat datang ke Indonesia kali ini?
Tony Borowiak: Sama seperti semua orang, ingin bertemu fans yang heboh. Karena fans adalah alasan kami terus datang ke sini.

Apakah ekspektasi itu sesuai dengan kenyataan?
Delious Kennedy: Ya, kupikir banyak hal berubah di sini dibandingkan terakhir kami datang. Bangunan lebih banyak dan besar. Banyak restoran, makanan, dan banyak hal yang menarik untuk dicoba. Berbeda sekali dengan terakhir kali kami ke sini.

Eksklusif All-4-One (Fotografer: Adrian Putra, Stylist: Indah Wulansari, Lokasi: Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Sebagai musisi era 90an, apa pendapat kalian tentang musik sekarang?
Jamie Jones: Musik berubah seiring pergantian generasi. Yah tentu saja mungkin sebagai generasi 90an, kami berpikir bahwa musik era kami yang terbaik. Wajar, kan kami memang memulai semua ini di era tersebut. Tapi saya juga tidak akan bilang negatif tentang musik sekarang. Musik sekarang juga bagus.

Alfred Navarez: Memang era digital memberikan dampak besar dibandingkan masa ketika kami mulai berkarir. Sekarang, kalian tahu sendiri banyak program yang memungkinkan banyak musisi untuk bisa meraih posisi seperti kami.

Delious Kennedy: Sama seperti yang dikatakan kedua teman saya, banyak hal berubah. Musik sekarang sepertinya didominasi oleh kaum remaja.

Tony Borowiak: I like music.

Eksklusif All-4-One (Fotografer: Adrian Putra, Stylist: Indah Wulansari, Lokasi: Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan musik zaman sekarang?

Jamie Jones: Tidak terlalu sih. Karena kami punya fans yang memahami musik kami. Prioritas kami adalah menyanyi dan merangkul fans yang mencintai kami, dan berharap mereka share musik kami. Pada dasarnya, hal luar biasa dalam bermusik adalah sharing. Dan kebanyakan fans yang tahu musik kami akan share kepada anak-anak, saudara, teman mereka. Karena itulah kami punya banyak fans. Prioritas kami tentunya adalah mereka yang selama ini mendukung dan mencintai kami, dan menunjukkan bahwa kami menyayangi dan menghargai mereka.

Bagaimana pendapat kalian tentang boyband sekarang?
Jamie Jones: Masalahnya boyband sekarang tidak banyak. Hanya sedikit, yah seperti One Direction contohnya. Tidak terlalu banyak band atau grup lagi. Mereka bagus. Seperti One Direction itu. Mereka dari X-Factor yang artinya mereka memang harus bisa nyanyi, harus bisa tampil. Mereka berbakat, mereka punya lagu keren. Pertunjukan mereka juga keren. Tapi saya berharap ada lebih banyak band. Tidak hanya ada di Korea, dan negara lain (yang membudayakan band) saja kita bisa melihat grup. Saat ini kita tidak banyak menemukannya lagi.

Apakah kualitas musik sekarang berkurang menurut kalian?
Jamie Jones: Itu tergantung bandnya. Misalnya One Direction, jujur saya suka grup ini, saya suka lagunya. Bagus. Saya kenal produsernya, kebetulan teman sendiri. Menurut saya dia menggarapnya dengan baik. Ya saya suka mereka.

 

Memori 20 Tahun Berkarya

Baru-baru ini, All-4-One merilis album anniversary berjudul 20+. Dalam album ini, mereka menuangkan sisi kedewasaan mereka sebagai boyband yang telah eksis selama dua dekade. Angka 20 pun memiliki arti yang sangat dalam untuk mereka.

Bagaimana pendapat kalian tentang I Swear yang diganti jadi Underwear?
Delious Kennedy: Itu keren, Kami mendengarnya pertama kali di Despicable Me 2. Dan setiap karakter menggambarkan masing-masing dari kami. Tony yang pakai kacamata, Jamie pakai topi. Menyenangkan menurutku.

Tidak khawatir ini merusak image kalian?
Tony Borowiak: Sama sekali tidak. Ini menyenangkan. Mereka tahu caranya bersenang-senang, dan kami santai saja.

All-4-One baru saja merilis album baru?
Delious Kennedy: Yap, kami punya album baru berjudul 20+, yang tak lain adalah album anniversary yang ke-20. Digarap dengan manis, di dalamnya ada 14 lagu baru dan 6 hits lama. Hits lama terbaik kamu, termasuk I swear dan lain-lain. Kami jujur sangat menyukai album yang satu ini.

Eksklusif All-4-One (Fotografer: Adrian Putra, Stylist: Indah Wulansari, Lokasi: Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Apa menariknya album ini dibanding sebelumnya?
Jamie Jones: Banyak sekali. Menurutku perbedaan besarnya adalah semakin kalian tumbuh dan berkembang, maka kalian akan melihat sesuatu dengan cara yang berbeda. Lagu-lagu di dalam album ini juga memiliki makna dan tone yang berbeda seiring dengan usiamu yang bertambah. Dan intinya, ketika kalian mendengarkan album ini, walaupun subjeknya sama, yaitu cinta, namun kalian merasa melihat segalanya dengan cara dan pemikiran yang lebih matang.

Di titik apa kalian merasa mature dalam bermusik?

Jamie Jones: Pada dasarnya kami hanya ingin membuat musik untuk fans, untuk menunjukkan pada mereka bahwa kami masih ada. Bahkan setelah 20 tahun berlalu setelah kami muncul, kami ingin menunjukkan hal-hal indah pada fans, misalnya lagu cinta, lagu yang membuatmu merasa bahagia, lagu yang membuatmu ingin berdansa, nangis, bahkan jatuh cinta. Dan setiap album yang kami buat menunjukkan bahwa kami terus menjadi dewasa dan berkembang dengan cara yang tak terduga.

Apakah kalian melakukan kolaborasi untuk album anniversary ini?
Jamie Jones: Ya sebagian besar kami yang mengerjakannya. Tapi ada beberapa kolaborasi dengan produser, dan teman-teman kami sendiri. Tapi secara garis besar kami yang menggarap sendiri.

Eksklusif All-4-One (Fotografer: Adrian Putra, Stylist: Indah Wulansari, Lokasi: Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Apa makna 20 tahun bagi kalian?
Alfred Nevarez: Pastinya sebuah perjalanan panjang. Senang rasanya menjadi bagian dari grup ini, dan kesuksesan yang kami capai adalah hal yang mengagumkan.

Delious Kennedy: Benar sekali, sebuah jalan panjang dalam pertemanan (kami).

Banyak digemari remaja di Indonesia, ada pesan untuk fans?
Jamie Jones: Kami membuat musik untuk semua orang yang mencintai musik. Senang sekali tahu banyak remaja yag mendengar dan menyukai musik kami. Tahu sendiri, kita tidak mungkin menciptakan musik hanya untuk satu orang. Kita menciptakan musik untuk siapapun yang mendengarkan. Dari waktu ke waktu kami berusaha menciptakan musik untuk fans yang lintas generasi itu, mulai dari tua hingga muda. Jadi, untuk semua fans, baik yang muda, yang baru, semuanya, jangan lupa kunjungi kami di website resmi www.all-4.one.com. Kalian juga bisa melihat Twitter and Instagram kami @all4onemusic. 

Walau telah bersama selama dua dekade, All-4-One masih menunjukkan ikatan yang erat sesama personil. Keberadaan fans memang menjadi semangat yang membuat mereka tak berhenti berkarya hingga saat ini.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading