Sukses

Entertainment

Eksklusif, Tony Q Rastafara Menantang Diri di Album Hari Baru

Fimela.com, Jakarta Semangat juang musisi Tony Q Rastafara dalam bermusik seakan tidak pernah pudar walau telah malang melintang selama lebih dari 3 dekade. Ia tak kenal lelah memotret dan menyuarakan realita kehidupan hingga kegelisahan hati ke dalam rangkaian nada.

***

Berbagai pencapaian sukses diraih pelantun Menjemput Mimpi ini bermula dari perasaan yang sempat mengusiknya puluhan tahun silam. Ia bahkan rela melepas semua pekerjaan kala itu, demi dapat berkarya dan mencurahkan ide-ide di musik.

Eksklusif Tony Q Rastafara (Photographer: Bambang E. Ros/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Terbukti, musikalitas apik membuat Tony melahirkan jajaran lagu dan album yang melegenda di musik reggae. Tidak puas dengan karya solo, Tony menantang diri lewat project musik dengan bertindak sebagai produser di album Hari Baru yang dipopulerkan oleh Iffi Puti.

Sempat ada tanya yang terlintas di benak Tony sebagai penampil yang masih eksis dan acap kali tampil di berbagai gigs untuk terjun sebagai produser. Totalitas berbuah manis, ia berhasil menjawab tantangan yang ditujukan pada dirinya.

"Ada sebuah tantangan saya sebagai pelaku, masih eksis, masih sering dapat gigs juga, saya pure sebagai produser dan penggubah lagu, karya yang saya bikin ini yang nyanyi orang lain. Aku bisa nggak tidak terlibat dalam konteks harus menyanyi, tapi dalam sebuah kemasan, membuat konsep visi sebuah lagu dinyanyikan orang lain. Ternyata selesai oh bisa juga yah," jelas Tony kepada Bintang.com, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2017).

Eksklusif Tony Q Rastafara (Photographer: Bambang E. Ros/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Tony mengakui bahwa keinginanya untuk menggarap album Hari Baru telah ada sejak 3 tahun lalu. Namun, di momen yang sama ia baru saja menyelesaikan albumnya dan project kolaborasi dengan teman musisi menjadikan album Hari Baru akhirnya terlaksana di tahun 2017.

Tony Q Rastafara berbagi kisah tentang bagaimana dirinya berhasil menjawab tantangan pada diri, sumber inspirasi dalam menulis, project lain sebagai produser, hingga perjalanannya di musik selama lebih dari 3 dekade terutama di reggae. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Tony lewat rangkuman berikut ini.

Menjawab Tantangan

Tony Q Rastafara mengungkap lebih dalam soal album Hari Baru di mana ia bertindak sebagai produser. Meski sempat tertunda, akhirnya ia dapat merealisasikan album ini di tahun 2017.

Bisa diceritakan soal album Hari Baru?

Sebenarnya itu album sudah niat dari 3 tahun lalu, karena pada saat itu satu sisi saya baru menyelesaikan album, yang kedua, 2015 ada album mencoba kolaborasi dengan teman-teman di Bulungan kita menggarap Akulah Sejarah tentang lagu-lagu bertemakan hari nasional. Di situ coba, Iffi Puti mencoba ada 2 lagu main. Semakin mempertebal bahwa aku pengen bikin albumnya dia secara hati saya tertarik materi vokalnya. Tahun 2016 saya harus menyelesaikan album saya dulu karena kalau nggak jedanya lama, kalau jeda lama orang mikir Mas Tony mulai sibuk produser aja. Oktober 2016 saya selesai album judulnya Sang Cahaya niatan muncul pas pulang dari Australia Januari langsung bikin 2-3 bulan langsung selesai.

Bagaimana proses penggarapannya?

Saya itu kalau lagi niat membuat sebuah lagu apalagi kalau sudah masuk studio, sering kali kayak keran dibuka. Hari ini baru nulis, siangnya rekaman, dalam proses rekaman sudah bisa datang sendiri lagu untuk bikin lagi besok. Bahkan, Iffi Puti adalah album tercepat selama berkarier. Karena mulai Januari sampai Maret dari awal sampai bikin musik.

Eksklusif Tony Q Rastafara (Photographer: Bambang E. Ros/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Bagaimana cerita di balik lagu Awas Hoax?

Awas Hoax itu sebenarnya saya pribadi juga mengalami beberapa tahun lalu tentang bagaimana informasi-informasi kayak "oh Tony Q main di sini," ternyata kita sendiri nggak tahu. Manajemen bilang kok ada acara di sini padahal kita nggak main. Sering kali, komunitas kita nanya karena simpang siur. Akhirnya, timbul keraguan bahwa yang benar pun sebenarnya menjadi kabur. Dari perjalanan seperti itu timbul inspirasi membuat sebuah lagu judulnya Awas Hoax. Bahkan, nggak cuma pribadi tapi sering kali fenomena kayak politik segala macam membuat orang salah paham.

Mengapa Awas Hoax dipilih sebagai lagu jagoan?

Sebenarnya saya nggak pernah memilih lagu jagoannya mana karena kalau saya pribadi selalu bilang ke teman-teman kalau semua lagu harus jadi jagoan. Karena saya tidak pernah menganaktirikan satu lagu. Tapi mungkin tema itu yang memilih teman-teman di luar. Silahkan aja nggak apa-apa, apalagi tema itu diangkat untuk membuat sesuatu yang sifatnya ini ada sebuah launching album tapi ini nggak "komersial" tapi sedang memberikan informasi kepada publik bahwasanya ada sesuatu yang perlu kita sikapi.

Apa pesan di lagu Awas Hoax?

Melalui lagu ini berharap orang bisa terinspirasi, menyikapi setiap situasi yang terjadi. Karena hoax sekarang masif banget.

Eksklusif Tony Q Rastafara (Photographer: Bambang E. Ros/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Apa project lain sebagai produser?

Sebenarnya sudah, bahkan sebelum Iffi Puti kita sudah mencoba beberapa project yang memang produsernya saya sendiri itu salah satunya adalah Ratuari juga termasuk pilot project itu sudah 4 tahun yang lalu. Ratuari saya coba kemas, karena dulu bermain musik apa saja termasuk menyukai folk saya tertarik dengan Ari karena saya kenal dia lama dan dia bergabung dengan Ratu coba aku pengen bikin lagu yang folk mau nggak karena dari materi mereka folk. Beberapa lagu-lagu saya dipilih sama mereka untuk uji coba saya mau bikin lagu saya yang pernah dinyanyikan dengan konsep folk yang saya inginkan. Artinya lepas dari diri saya. Akhirnya terjadi. Kalau Ratuari lagu-lagu yang sudah ada memang, kemasan dibikin lebih new release dengan konsep musik yang berbeda. Kalau Iffi benar-benar dari awal, original semua, jadi lagu-lagunya belum pernah dinyanyikan oleh siapapun.

Ke depannya ada keinginan untuk garap project sebagai produser?

Insha Allah kalau saya selalu melihat banyak sekali bakat-bakat yang terpendam dari banyak generasi tapi tentunya yang paling berat pada saat ide itu tidak sekedar ide atau pada saat merealisasikan butuh mentality yang sangat kuat. Iffi Puti buat saya pribadi masih dalam jangkauan uji coba, artinya begini lepas dari saya sudah membuat album ini, ini uji cobanya pada Iffi pribadi. Artinya Iffi bisa nggak melewati dunia yang begitu masif dengan musik-musik secara mentality. Banyak juga bakat bagus tapi sering kali terhalang oleh situasi, kepribadian tapi Insha Allah akan mencoba tiba-tiba ada feeling wah ini kayaknya keren.

Reggae dan 3 Dekade

Sebagai pelopor reggae di Indonesia, Tony Q Rastafara telah melalui perjalanan karier selama lebih dari 3 dekade. Banyak hal yang ia rasakan, termasuk akhirnya memutuskan untuk setia untuk terus bermusik.

Lebih dari 3 dekade menjalani musik, memaknainya seperti apa?

Sebenarnya saya nggak pernah membedakan reggae atau bukan reggae karena begitu saya keluar kerja pada saat itu, saya sudah berniat menyandarkan diri saya pada musik karena perjalanan yang tidak cocok dengan hati saya di bidang pekerjaan yang pernah saya lalu. Saya umur 22 tahun benar-benar memutuskan bahwa saya akan main musik, pada saat main musik saya tidak merasa terbebani oleh banyak hal. Saya hanya bermain musik saja jadi kalau kita maknai setelah di musik reggae ini sendiri bahwa musik reggae adalah kehidupan saya pribadi, musik adalah kehidupan. Saya semua musik suka saya pernah main rock, metal, blues, country, reggae jadi benar-benar music is my life. Saya nggak membedakan ini reggae, rock atau apapun.

Apa yang membuat Tony yakin untuk melepas pekerjaan dan memilih musik?

Ini lebih kepada perjalan spiritual bahwasanya saya bekerja, mendapatkan uang dari bekerja, saya berkarya juga dapat uang dari berkarya. Tapi, ada tingkatan kesyukuran yang berbeda karena kalau saya bekerja pada saat itu, saya merasa bahwa kerja dapat duit tapi saya merasa nggak bermanfaat dalam kenyamanan dan tidak bermanfaat pada banyak oraang itu rasanya seperti apa. Musik bisa juga bagian dari syiar saya terhadap sesuatu memang akhirnya saya juga bermusik punya visi misi lebih kepada khazanah pada bagaimana kehidupan ini dibangun dari banyak hal termasuk musik.

Eksklusif Tony Q Rastafara (Photographer: Bambang E. Ros/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Pernah main di berbagai genre, mengapa konsisten di reggae?

Pada saat sudah lepas dari beberapa pengalaman bekerja, saat saya bermusik sudah mulai merasa bakat saya dan karunia yang diberi pada saya harus saya percaya, saya harus meyakini tidak telantar. Saya benar-benar mensyukuri bakat yang diberikan oleh saya dan menjalankannya. Saya tidak berpikir akan ngetop atau kaya atau apapun, bermusik saja saya sudah senang. Perjalanan itu mengalir dan menopang sesuatu yang sudah nyaman dan pemikiran atau cita-cita, keinginan dan itu tidak ada beban, mengalir saja. Saya tidak punya ambisi, tapi kenyataannya perjalanan saya nikmati begitu mengalir. Saya syukuri saya senang.

Apa yang mendasari menulis berbagai hal di kehidupan sehari-hari?

Berangkat dari banyak filosofi banyak orang membuat lagu kok susah banget buat saya bikin puisi, bikin aja jadi lagu silahkan. Artinya saya bikin sepenuh hati ini enak menurut saya tapi kalau orang yang mendengar nggak enak, nggak apa-apa juga. Kalau yang orang yang mendengar enak, Alhamdulillah. Memang banyak hal yang berangkat lebih kepada realita hidup album paling baru berjudul Agama, kegelisahan saya tentang bagaimana pluralism ini sudah dibangun sedemikian rupa kok masih dirusak oleh hal-hal lain. Yang paling penting buat saya adalah kesehatan dan bersyukur atas kesehatan itu sendiri. Tidak lebih dari itu, bahwa bagaimana melakukan ini berdasarkan senang.

Apa keinginan yang belum tercapai hingga kini?

Saya itu dari dulu tidak pernah berkeinginan yang muluk-muluk seperti waktu saya terjun pertama kali meninggalkan pekerjaan di jalanan saya pegang gitar, ngamen, ngitung duit di emper toko itu banyak orang bilang "kok kamu susah banget?," "nggak saya nggak susah, saya senang,". Perjalanan ke sana, ke sini tapi senang. Keinginan saya cuma satu, sehat. Kalau saya bicara soal keinginan sebenarnya lebih kepada visi misi lagu. Saya harapannya, lagu ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan dulu saya berkeinginan seperti ini, banyak orang tidak sekolah menikmati pendidikan bayar mahal, jadi untuk mengubah perilaku atau wacana, kalau orang sudah tidak bisa baca saja pasti akan susah mengubah satu mindset. Tapi, siapa tahu kalau dari lagu, orang bisa mencerna dan mengubah tata cara hidupnya. Harapan yang paling sederhana. Musik adalah sesuatu yang bisa menggairahkan orang berkehidupan lebih mengenal kemanusiaan.

Eksklusif Tony Q Rastafara (Photographer: Bambang E. Ros/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Apakah pernah jenuh dalam bermusik?

Nggak, saya Alhamdulillah bersyukur bahwa saya nggak pernah jenuh. Bahkan di kondisi saya sekarang pun, saya sering memberikan semangat kepada orang lain. Membuat album juga bagian dari semangat saya untuk memelihara semangat saya sendiri. Artinya gini, saat memberikan sebuah wacana atau ngobrol dari efek ini kembali ke saya. Kalau saya membuat lagu yang positif, pada saat saya menjadi orang lain saya mendengar lagu itu, saya akan ter-influence menjadi positif lagi. Alhamdulillah saya nggak pernah jenuh. Kalau "penat" itu artinya saya baru launching album, saya harus bergerak terus, itu saya iseng melukis saja itu sebagai penyeimbang. Melukis saja, lukisannya apa ya melukis saja.

Kiat-kiat Tony dalam menulis lagu?

Saya senang baca artinya nggak sekedar membaca dalam konteks buku atau koran, tapi membaca dalam konteks kehidupan melihat perilaku orang, melihat fenomena, pengalama orang, mendengar banyak hal, mungkin ngumpul sama tukang bajaj, ada potret lain yang bukan seperti kita. Dari situ ternyata banyak orang yang perlu ini dan itu, dari situ saya membayangkan aku orang yang amat beruntung.

Melihat musik reggae di Indonesia saat ini?

Musik reggae di Indonesia luar biasa. Sekarang saya benar-benar bisa merasakan bahwasanya musik reggae dengan fans terbesar di dunia adalah Indonesia. Artinya untuk satu negara ini, dibanding dengan negara-negara lain kita paling besar, lepas dari para musisinya, quantity, kualitas, itu pasti di mana-mana sama, masih harus banyak belajar juga, saya juga belajar terus. Fansnya juga gitu, yang baru kenal, baru bisa menikmati belum kedalamannya tapi ada yang sudah masuk ke dalam, variatif. Tapi, yang jelas musik reggae di Indonesia itu luar biasa. Hanya semangat dari para musisi yang underground artinya tidak tergantung pada "situasi" kalau dulu bicara major label tapi sekarang pada semangatnya berkarya itu saya senang. Di pelosok-pelosok, orang ingin mencoba lagunya sendiri itu yang pegang, ternyata tidak sia-sia, ngumpul dengan banyak orang dan banyak teman hasilnya juga tidak sia-sia. Paling tidak semangat mereka sudah mulai muncul dan menyemangati teman lagi, terus, begitu terus.

Setiap orang tentu punya cara sendiri untuk menemukan kenyamanan dan rasa bahagia, begitu pula dengan Tony Q Rastafara. Tiga dekade sudah terlewati dan menjadi saksi kuatnya keyakinan Tony dalam bermusik. Karya demi karya siap ia suguhkan hingga hayat dikandung badan. Sukses selalu, Tony.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading