Sukses

Entertainment

5 Alasan Film Posesif Bukan Kisah Cinta Biasa

Fimela.com, Jakarta Salah satu film Indonesia yang akan dirilis di bulan Oktober ini adalah Posesif yang dibintangi Adipati Dolken. Istilah posesif pastinya sering terdengar, khususnya dalam sebuah kisah percintaan. Posesif yang diproduksi oleh Palari Films rencananya akan dirilis pada 26 Oktober mendatang.

Film ini menceritakan tentang Lala (Putri Marino) si atlet loncat indah yang hidupnya jungkir balik setelah menemukan cinta pertamanya, Yudhis (Adipati Dolken), murid baru di sekolahnya.

Janji setia Lala untuk Yudhis malah jadi jebakan, karena cinta Yudhis yang awalnya sederhana dan melindungi ternyata rumit dan berbahaya. Lala pun mengambang dalam pertanyaan: apa artinya cinta? Sebagai produser, Muhammad Zaidy mengatakan mengangkat tema posesif menjadi sebuah film lantaran ingin membuat sebuah film drama remaja dengan tema yang berbeda.

"Kenapa film posesif penting buat kami, kami ingin buat film yang berkualiatas. Ini film remaja yang cukup berbeda. Film ini ngomongin cinta posesif," ujar Muhammad Zaidy saat press screening film Posesif di XXI Senayan City, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Pemeran Adipati Dolken sempat tidak mau menerima tawaran main sebagai anak SMA. Lantas, apa yang membuat Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2013 itu menerima tawaran main di film Posesif. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Lalu apa yang membuat film ini diklaim tidak hanya menampilkan kisah cinta biasa? Berikut ini lima alasan film Posesif disebut-sebut bukan film percintaan pada umumnya.

Riset Mendalam

1. Riset Mendalam

Preskon film Posesif (Nurwahyunan/bintang.com)

Menurut salah satu produser film Posesif Meiske Taurisia, karena film ini mengangkat isu percintaan luar biasa di ranah remaja tanah air membuat timnya harus melakukan riset yang mendalam sebelum film Posesif mulai diproduksi.

Romance-Suspense

2. Romance-Suspense

Preskon film Posesif (Nurwahyunan/bintang.com)

Perbedaan lainnya, Posesif bergenre romance-suspense, yang menambah unsur ketegangan di film ini. “Saya tertantang untuk mengangkat isu serius yang sangat relevan dan dekat dengan remaja, tapi tetap menghibur melalui genre romance suspense,” terang Edwin selaku sutradara.

Tocix Relationship

3. Toxic Relationship

Preskon film Posesif (Nurwahyunan/bintang.com)

Kisah cinta yang ditampilkan di Posesif mengandung unsur yang berbahaya. “Film ini ngomongin cinta pertama tapi ada toxic relationship didalamnya, ada geregetannya dan lain-lain. Ini ngomongin cinta posesif," ucap Muhammad Zaidy.

Pernah Dialami

4. Pernah Dialami

Preskon film Posesif (Nurwahyunan/bintang.com)

Tiap orang punya kisah cintanya sendiri. Cerita cinta di film Posesif memang berbeda, meski begitu bisa saja dialami oleh beberapa orang. Tentu bukan hal mudah dan bahkan terkesan mengerikan kalau ada yang pernah mengalami cinta posesif.

Berkualitas

5. Berkualitas

Preskon film Posesif (Nurwahyunan/bintang.com)

Meski belum dirilis, kualitas film Posesif sudah dibuktikan dengan memperoleh 10 nominasi di FFI 2017. Selain itu, para pemainnya juga jempolan karena pernah meraih Piala Citra di ajang FFI yaitu Adipati Dolken, Cut Mini dan Yayu Unru . Bahkan pendatang baru Putri Marino aktingnya juga menjanjikan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading