Sukses

Entertainment

Eksklusif Denada, Aku Tahu Batas Seksi dan Vulgar

Fimela.com, Jakarta Denada, nama artis ini memang sudah lama dikenal di industri hiburan Tanah Air. Lahir dengan nama Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan, putri sulung pasangan Emilia Contessa dan Rio Tambunan ini menjejaki industri hiburan sebagai penyanyi.

Dikaruniai timbre suara yang mumpuni, Denada bahkan telah mampu menjelajahi beberapa genre musik. Awalnya, wanita 39 tahun ini menekuni karier di musik pop, namun dirinya terus melangkah ke lain genre seperti rap dan dangdut.

Satu kelebihannya selain suara adalah postur tubuhnya. Denada memang memiliki postur ideal sebagai wanita. Tak heran banyak kaum Hawa yang terkagum dengan postur menawan yang dimiliki oleh Denada.

"Yah sebenarnya itu aku selalu merasa aku dianugerahi, diberikan rezeki sama Allah badan yang memiliki tulang yang besar," kata Denada saat ditemui di kediamannya, kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Namun, postur aduhai Denada ternyata justru mendapat cibiran ketika dirinya tampil buka-bukaan. Bagi sebagian orang, tingkahnya dengan melempar beberapa foto dengan poses-pose sensual tersebut kurang mencerminkan budaya Timur.

Ia dihujat sedemikian rupa oleh netizen. Beberapa dari mereka juga mencatut anaknya, Shakira Aurum. Denada pun kaget bukan kepalang dengan reaksi masyarakat dunia maya menyambut foto-foto seksinya.

 

"Kaget pastinya. Ternyata aku baru tahu, banyak sekali bullying di social media. Dan sekarang ini jadi open banget. Bullying itu bisa dilakukan terhadap anak-anak kecil yang umurnya belum punya pagar di diri sendiri," ujar Denada.

Denada memang tengah kembali dengan karyanya. Menurutnya, aksinya lempar beberapa foto seksi maupun video memiliki keterkaitan dengan single anyarnya bertajuk 'Mutha Futha'. Ia pun menganggap bahwa dirinya masih dalam koridor. Denada dengan tegas tahu mana batas antara seksi dan vulgar.

Kepada Ruswanto dan Syifa Ismalia dari Bintang.com, mantan istri fotografer Jerry Aurum ini mengungkap segala tentang dirinya, alasan mengunggah tampilan seksi, sampai prioritas dalam hidupnya sekarang. Lalu bagaimana dengan pasangan hidup? Berikut petikan lengkapnya.

Tampil Seksi, Denada Undang Caci

Khususnya bagi wanita, memiliki tubuh yang ideal nan enak dipandang seringkali menjadi goal tersendiri. Terkadang, mereka pun tak segan untuk melakukan perawatan instan seperti sedot lemak atau lainnya demi mendapatkan postur yang diinginkan.

Namun Denada diberikan karunia. Ia merasa tak perlu untuk menjalani perawatan khusus sampai yang menelan biaya super mahal. Tetapi, baru-baru ini, karena pose-pose seksinya Denada sampai harus membawa permasalahan dengan netizen ke ranah hukum.

Menjaga tubuh seperti apa, olahraga teratur? Hah. menjaga tubuh setengah mati. Aku sebenarnya sangat suka olahraga. Dulu rajin rutin banget olahraga. Tapi kini aku udah memiliki kesibukan yang luar biasa kebetulan punya kebiasaan sendiri.

Aku adalah orang yang sangat aktif, jadi kalau turun lantai pakai tangga aja lah. Aku orang yang seneng banget aktivitas fisik. Terus senang jalan, joged, saat manggung full dengan koreografi. Jadi aku mencoba menggantikan porsi olahragaku kesitu karena aku emang gak ada waktu.

Atur pola makan? Sangat, tapi aku gak yang diet yang benar 100% benar seperti teman-temanku yang lain. Kalau aku lebih kepada menerapkan makan apapun tapi makan sedikit aja, secukupnya, jangan berlebihan. Tapi aku makan semua.

Cuma memang aku mempunyai genetik diabetes dari (alm) papa dan mama, makanya aku diet ekstra di stu. Aku membatasi yang manis-manis, karbohidrat yang simple seperti nasi putih, aku ga makan. Minuman manis dingin yang kayak kemasan apapun itu lebih baik air putih. Kelemahan aku kopi. Aku hobi banget ngopi.

Berapa liter air putih? Banyak banget. Aku punya botol-botol yang setengah liter itu minimal dan selalu aku bawa. Pas di rumah ngabisin lagi lebih dari itu. Emang kuat minum air putih dan aku juga gampang keringetan jadi seimbang aja sih banyak air yang keluar dan digantikan.

Penampilan seksi? Yah sebenarnya itu aku selalu merasa aku dianugerahi, diberikan rezeki sama Allah badan yang memiliki tulang yang besar. Tulang besar mudah sekali terlihat agak chubby, apalagi di kamera kita tahulah itu 30% leih besar. Tapi alhamdulillah sejauh ini aku ga terlalu mikirin masalah itunya.

Mikirin masalah wah gue takut kelihatan seksi, karena memang begini badannya. mau diapain lagi. Tapi aku cukup bahagia, dan amat-amat bahagia dengan badanku yang ga bisa aku push, dan ga pernah bukan built seperti itu.

Merasa seksi? Aku ngerasa seksi bukan karena badanku. Aku selalu mengangap orang terseksi adalah orang yang cerdas. Dan buat aku, aku orang yang senang belajar, aku orang yang belajar dari apapun di sekeliling aku. Dan melihat seorang wanita cerdas, itu menurutku sesuatu hal yang luar biasa.

Foto seksi, dicibir netizen, tanggapan Denada? Ya sebenarnya ini ada kaitannya juga dengan single terbaru yang aku keluarin. Juga ada kaitannya dengan single yang sebelum aku keluarin waktu itu. Single kemarin 'Mutha Futha', nah yang sebelumnya Denada.

Aku adalah seorang mother tapi aku juga seorang father. Dan aku melakukan apapun untuk anakku. Aku akan melakukan apapun, memastikan bahwa anakku mendapatkan kehidupan yang nyaman bagi dia dengan cara apapun yang bisa aku lakukan.

Lalu? Aku tahu medsos bisa berkata-kata, dan gak apa-apa. Orang boleh berpendapat apapun, tapi sebagaimana orang dapat berpendapat apapun dan aku juga boleh yang aku rasa aku lakukan. Aku boleh berkesenian dengan cara yang aku mau. Kalau aku menganggap mother father itu dengan kesenian, ya itu caraku.

Kaget dengan reaksi netizen? Iya, sebenarnya buat aku gini. Kaget lebih pada gini. Buatku pribadi only speaking on target itu ga menggangguku sama sekali. Orang boleh ngomong apapun silakan. Kalau ga suka ya udah, aku gak usah baca. Itu gampang banget. Jadi aku ga akan ngerasa terganggu.

Tapi kalau boleh ngomong di sini, ternyata aku baru tahu, banyak sekali bullying di social media. Dan sekarang in jadi open banget. Bullying itu bisa dilakukan terhadap anak-anak kecil yang umurnya belum punya pagar di diri sendiri. Mereka harusnya belum bisa main sosmed, sampai beberapa di negara lain ada yang sampai bunuh diri anak kecil dan come on.

Dibilang contoh gak baik? Banyak banget orang yang ngomong, 'Denada, lu tuh tidak jadi contoh yang baik buat orang', tapi mereka bilang begitu sama aku, ini kan sosial media. Dimana semua anak kecil bisa lihat dan segala macam. Aku bukan mau membandingkan diriku dengan yang lainnya.

Tapi mereka ngomong sama aku dengan cara kata-kata ga baik, judge mental di situ, menghakimi, ngomong dengan kata yang ga baik, mereka juga ga sadar itu juga dibaca sama anak kecil. Terus? Aku bukan mau ngebandingin, but ok kita wajib mengingatkan.

Tapi aku rasa semua orang yang nulis di situ tahu apa sebenarnya niat mereka. jadi buat aku again ga masalah, again i don't care, mau ngomong apapun silakan but ya itu kenyataannya yang sama-sama kita tahu yang betapa bersosial media itu entah mengapa belakangan ini efeknya ya seperti itu.

Merasa dihakimi? Mungkin ada orang yang ngerasa dirinya bisa mengatakan sesuatu tentang diriku, menghakimi aku tanpa mengetahui cerita dibalik itu, karena kita gak tahu di sisi lain kehidupan seseorang. Gak, mereka gak mau tahu, mereka cuma mau tahu, just wanna say something yang menurut mereka akan menyakiti. Ya buat mereka biasa dan santai banget.

Jadi ada apa yang salah tingkah dari laku netizen? Aku gak mau ngomong apa yang salah atau ga sih, again menurut aku itu adalah sosial media, semua orang terserah mau ngomong apapun jadi ya udah. Silakan mau ngomong apapun dan terserah juga aku mau berkesenian dengan cara apapun.

Banyak artis lapor ke polisi? Kita tahu kok teman-temanku akhirnya jadi lapor ke polisi, mereka merasa hak mereka tidak dapat diganggu karena kan sifatnya memang sosial media. Ya mungkin ini adalah eranya kita belajar.

Menurut Denada batasan seksi dan vulgar seperti apa? Gini, saya melihatnya setiap manusia kita dikasih background yang berbeda, itu yang membentuk kita melihat hal-hal yang bikin kita pinter. Pendapatku terhadap satu hal, akan berbeda dengan pendapat temanku.

Dan itu dipengaruhi dengan bagaimana cara aku hidup, aku dibesarkan, lingkungan, dan apa yang aku tumbuh, apa kesukaan aku,mungkin orang lihat aku joget, orang-orang yang ga suka lihat aku nari, bukan orang-orang penikmat seni tari. Orang bilang jorok banget lu begitu, tapi buat orang-orang yang menari, mereka akan melihat itu adalah seni tari.

Tarian itu adalah seni. Dan seni ya buat orang yang suka seni akan mengekspresikan dirinya dengan seni. Jadi batasnya seperti apa, batasannya seksi dan vulgar itu balik lagi ke diri orang masing-masing.

Untuk Dena pribadi, batasannya gimana? Aku rasa, aku bisa something, kita rasain di dalam diri. Misalkan pada saat kita menari, menyanyi, kita bergerak, kita sendiri yang tahu mau kemana. Ini dibawa ke arah mana, kita yang merhatiin, kita yang tahu, kita yang menggerakan. Tapi again, ya orang yang bisa sense yang beda-beda dengan tutup mata langsung bilang, ah enggak begini.

Anak Jadi Prioritas, Bukan Pendamping Hidup

Sekarang ini, selain menekuni karir di bidang hiburan, Denada juga mencoba melebarkan sayap di dunia bisnis. Demikian sibuknya, ia pun memiliki skala prioritas dalam hidupnya. Adalah anak, orangtua, dan pekerjaan yang menjadi 3 hal penting, bukan pendamping hidup.

Kesibukan sekarang? Kesibukan sekarang alhamdulillah tetap ngurusin tujuan utama jadi mother father, jadi ibu tunggal buat Shakira. Di luar itu ngurusin di luar nyanyi. Kalau nyanyi kan tetap lagi promo single terbaru, off air tetap, di TV ada beberapa yang reguler alhamdulillah.

Di luar itu lagi belajar bisnis. Ada dua hal yang aku urusin dan kebetulan di Bali. Adalah kue aku, pie susu juga dekat ini launching. Ada warung di Bali, Mie Terbang. Jadi itu aja sih.

Keteteran dengan jadwal? Bukan keteteran lagi, oh my God. Aku adalah salah satu orang yang sibuk. Aku ngerasa kaya ga punya waktu untuk diriku sendiri. Saat punya waktu dengan diriku sendiri akan menjadi meet up ku dengan Shakira. Nah jadi orang suka bingung. Dena kenapa sih kok tidurnya ga bisa cepat.

Sebenarnya bukan karena aku tukang begadang, tapi karena aku punya waktu luang untuk diriku sendiri saat Shakira sedang tidur. Dia udah bobo. Aku udah puas meluk-meluk dia, cium-cium dia saat bobo, puas doain dia saat dia bobo, karena aku lebih senang doain dia di saat itu.

Setelah itu aku baru buka TV dan di stu aku akan nonton serial-serial kesukaan aku. Pokoknya, hal-hal yang aku rasa, hanya bisa aku lakukan pada waktu itu. Paling satu jam dan itu udah ngantuk banget. Terus tidur.

Seberapa penting menjalin kebersamaan dengan anak? Penting sekali ya, karena aku sendiri. Aku sendiri berdua Shakira. Basicly aku, Shakira masih dekat sama bapaknya satu minggu sekali. Tapi kan 6 hari di luar itu aku sama Shakira, jadi aku adalah orang yang bertanggung jawab pada tumbuh kembang Shakira.

Jadi ini adalah tahun-tahun pertamanya dia kan. Dia baru 5 tahun, jadi ini adalah saat-saat paling penting di mana aku menjaga pembentukan karakter, menjaga pembentukan kepribadian dia. Dan aku orang yang sangat akan posesif sama dia. Jadi itu juga alasan aku kenapa belum sekolahin dia sampai sekarang.

Anak priotritas, bisnis juga, ada lagi? Ibuku. Aku senang, bersykur banget sama Allah karena punya seorang ibu yang supportif pada semua keputusan yang aku ambil, dan dia selalu di samping aku, di belakang aku dan di depan aku saat aku butuh.

Jadi aku pengen terus bisa sama dia. Bahagiain dia, karena aku tumbuh besar dan aku lihat perjuangannya dia sebagai ibu tunggal dan aku sekarang jadi ibu tunggal merasakan itu tidak mudah, dan dia menjalani itu dari aku kecil sampai dewasa. Dia menjalani sampai berpuluh-puluh tahun. Ya aku pengen suatu saat di setiap kesempatan bisa membahagiakan dia.

Pendamping hidup? Gak (jadi prioritas) kalau itu, gak penting sama sekali.

Trauma sebelumnya gagal? Bukan trauma, tapi pernah mencoba gagal, lalu setelah gagal gak mau lah terus dekat lagi sama seseorang dan ga jadi lagi, jadi buat aku sih lebih kepada pahit, itu menguras tenaga. Jadi aku udah ga punya waktu untuk mengurusi itu.

Mau cari pendamping hidup, kalau Allah mau kasih ada jalannya. Tapi aku sebagai manusia lihat diriku, lihat anakku, ngurusin diriku, kerjaanku, aku pengen nyenengin ibu, eyang putriku, itu aja kurang (waktu).

Kalau cari pendamping yang seperti apa? Ada yang deketin, tapi emang ya memang 'hmm' gitu, mereka tahu dan paham, jadi nanti mental semua.

Buka hati, ada syarat? Harus mencintai dan menyayangi Shakira. Itu paling tepat karena anakku perempuan, misalnya pun ada laki-laki yang masuk ke hidupku itu akan jadi PR berat buat dia dan aku. Karena jagain anakku, karena jika memang ada laki-laki yang hidup denganku maka aku pun punya perasaan yang besar pada dia. Nah itu yang agak penting, tapi kita gak tahu.

Hidup adalah pilihan, demikian pula ketika Denada memilih untuk lebih memprioritaskan anak semata wayangnya, orang tua, dan bisnis atau pekerjaan yang digelutinya. Namun, sebagai manusia Denada tetap membuka diri dengan apa yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading