Sukses

Entertainment

Eksklusif, Di Balik Kolaborasi Melankolis D'Masiv, Rossa dan David NOAH

Fimela.com, Jakarta Berkarya sebagai musisi bukan sekedar menerapkan formula yang biasa dilakukan. Diperlukan sebuah kreativitas untuk membuat gebrakan baru di industri musik yang makin sengit. Salah satunya dilakukan oleh D'Masiv, Rossa dan David NOAH.

***

Melihat nama-nama di atas terlibat dalam satu project, maka yang paling kuat terlintas adalah lagu ballad. Dan benar saja, ketiganya merilis sebuah tembang melankolis bertajuk Pernah Memiliki.

Ya, dalam single yang dirilis 5 Maret 2018 itu, D'Masiv, Rossa dan David meleburkan musikalitas masing-masing. Hasilnya, apresiasi dari penikmat musik Indonesia pun berhasil dituai dalam waktu relatif cepat.

Adalah Rian Ekky Pradipta, vokalis D'Masiv yang menjadi otak dari kolaborasi grup bandnya dengan Rossa dan David NOAH. Lewat sebuah lagu sendu, ditambah kemampuan David NOAH mengolah musik, serta vokal bernuansa balad milik Rossa, lagu Pernah Memiliki menjadi sesuatu yang istimewa untuk didengar.

"Jadi memang lagu Pernah Memiliki ini kita siapkan untuk album keenam D'Masiv dan lagunya memang dari awal dibuat memang sudah ada rencana untuk dibikin duet," ucap Rian Ekky Pradipta pada Bintang.com beberapa waktu lalu.

Lantas, apa alasan D'Masiv memilih Rossa dan David NOAH untuk menyempurnakan lagu Pernah Memiliki ini? Lewat sebuah wawancara eksklusif, para musisi ini bercerita secara detil mengenai kesan mereka selama berkolaborasi serta persepsi masing-masing mengenai tembang tersebut.

Proses Singkat Kolaborasi

Musikalitas masing-masing pihak yang terlibat dalam lagu Pernah Memiliki memang tak perlu diragukan lagi. Jika kolaborasi biasanya butuh waktu penyesuaian, nyatanya D'Masiv, Rossa, dan David NOAH hanya butuh waktu singkat untuk menyatukan rasa dan membuat lagu ini istimewa.

Bisa diceritain tentang awal terciptanya lagu Pernah Memiliki?

Rian: Jadi memang lagu Pernah Memiliki ini kita siapkan untuk album keenam D'Masiv dan lagunya memang dari awal dibuat udah ada rencana untuk dibikin duet. Jadi saat jadi lagunya, langsung kepikiran ngajak teh Ocha (Rossa) karena kita berlima (D'Masiv) kayak langsung sepemikiran, 'kayaknya harus teh Ocha nih yang isi suara'.

Itu lagu curhatan pribadi apa gimana?

Rian: Kalau prosesnya sendiri lagunya sih sesuai dengan apa yang dirasain sih. Terus ditambah beberapa temen yang curhat juga jadi nambahin dan jadi makin dalam lagunya.

Teh Ocha gimana waktu pertama kali diajak kolaborasi sama D'Masiv?

Rossa: Waktu pertama Rian bilang, whatsapp aku, 'Mau nggak duet sama D'Masiv?', yang pertama aku tanyain sih lagunya seperti apa. Jadi aku minta Rian kirimin lagunya, aku dengerin kira-kira cocok nggak suara aku. Pas didengerin, aku coba nyanyiin ternyata enak, demonya juga udah enak. Terus aku disitu cobain kayaknya bisa nih.

Kalau keterlibatan David NOAH dari mana?

Rossa: Itu aku ke rumahnya Rian, kita bikin demo, terus kita ngobrol-ngobrol musiknya kaya apa, mending pakai piano dan yang kepikiran itu langsung David, taunya dia mau dan pas dia bikin demo malah dia langsung take. Jadi kayaknya lagunya bikin kemistri buat semua orang. Pas dengerin aku langsung suka dan bisa nyanyiin, David bisa mainin, jadinya juga bagus.

David pas workshop malah langsung take, emang klop banget sama lagunya?

David: Kalau saya tipe yang spontanius. Rian emang udah ngasih materinya duluan, saya denger sekali dua kali, abis itu saya tunggu momentumnya. Pas barengan di sini (studio) pas workshop. Abis workshop itu kan kita cari bahan dasarnya, baru setelah itu kita diskusiin jadwal lagi untuk direkam. Cuma waktu workshop itu langsung dapat mood-nya, terus kenapa nggak dilanjut rekaman aja, yaudah yuk sikat aja. Itu selesai cepet banget.

Musik NOAH ama D'Masiv kan beda, gimana nyatuinnya?

David: Memang dibiarin beda aja, ditabrakin aja. Tapi ya emang gitu musik kan universal. Kalau saya sih lucunya kalau bikin komposisi musik, bikin lagu, itu pasti hasilnya jadi kejutan untuk arangernya. Jadi that's what happened in the song sih.

Kalau Teh Ocha sama Rian gimana nyatuin chemistrinya?

Rossa: Kalau keseharian kan kita seru-seru aja ya orangnya. Tapi kalo pas nyanyi Rian dengan caranya, aku dengan cara aku. Yang pasti lagu ini tuh kalau menurut aku kaya akan nuansa dari masing-masing, D'Masiv, aku, David.

Tantangan terbesar kalian dikolaborasi ini apa sih?

Rian: Tantangannya cuma waktu, nentuin jadwal. Jadi pas kita bersinergi bikin musik nggak ada halangan, dari awal sangat lancar. Cuma nyari jadwalnya aja. Pas ketemu tanggalnya, take-nya cepet banget.

Rossa: Pas take vokal rekamannya aku setengah jam udah selesai.

Rian: Jadi rekamannya cepet banget. Dari musiknya, workshopnya cepet banget, kang david langsung take piano. Anak-anak (personel D'Masiv) juga ngisinya cepet banget. Jadi prosesnya seru cuma tantangannya hanya di waktu ketemu dan nyamain jadwal ke manajer masing-masing.

Part Baper, Fans Bersatu

Berkolaborasi nyatanya tak hanya menyatukan musikalitas masing-masing musisi. Lebih dari itu, lewat singel Pernah Memiliki, para penggemar mereka yang terlibat didalamnya juga berhasil dibaurkan meski masing-masing idolanya berasal dari genre yang berbeda.

Inti cerita lagunya sendiri seperti apa sih?

Rossa: Lagu Pernah Memiliki ini bercerita tentang ketika kita ingat seseorang yang berarti bagi kita di masa lalu dan pernah mengalami banyak masa indah sama dia, tapi ternyata setelah waktu berjalan ternyata emang takdirnya nggak begitu, sama-sama ditakdirkan dengan orang lain. Jadi dilagu ini tuh kayak ingat saat-saat indah dengan mantan tpi juga sekaligus mendoakan dia bahagia sama kehidupannya.

Banyak yang bilang ini lagu galau, kalau kalian sendiri biasanya dengerin lagu ini saat lagi ngapain?

Rian: Kalau gua di pesawat. Pas kemaren dengerin lagu ini di pesawat tuh dapat banget, lihatin langit, terus tiba-tiba muncul sedikit wajahnya hahahaha. Ya gitu lah, jadinya pas.

Rossa: Kalau aku pas lagi dikamar, mau tidur, kadang kan kita ngecek whatsapp, email atau liat apa, sambil play lagu itu.

David: Saya dengerinnya suatu hari itu dari jam 1 pagi sampai pagi. Karena sepi banget. Biasanya jam itu tuh gua nikmatin banget jam segitu. Seneng denger energinya, detilnya suara Ocha dan Rian, itu enak banget suasananya dapet banget. Jadi orang yang gak ngerasain gitu juga bisa kebawa.

Kalau best part lagu ini menurut kalian di bagian mananya?

Rossa: Kalau aku musik awalnya, itu menenangkan, kayak nyes gitu.

Rian: Aku suka di part teh Ocha. Yang pas, 'Tapi tak ada salahnya bila ku merasakan rindu, rindu kamu yg pernah jadi milikku'. Itu dapet banget sih.

David: Dari interlude-nya masuk ke reff terakhir, terutama vokal di, 'namun apa daya tanganku tak sampai menggapaimu', itu paling dapet.

Kolaborasi ini mendapat respon positif, gimana tanggapannya?

Rossa: Seneng banget pastinya ternyata mungkin Massivers, Sahabat NOAH dan Pencinta Rossa pada seneng dengerin single ini. Pas D'Masiv main pun fans aku, fans NOAH pada datang, jadi rame.

Rian: Menyatukan fanbase sih. Kemarin kita main di Purwodadi yang nonton sahabat NOAH rame banget gabung sama Massivers. Jadi kayak bersatu semua gitu. Memang bener-bener kolaborasi.

Apa sih hal lain yang kalian dapetin dari kolaborasi ini?

Rian: Ada sedikit momen waktu kita workshop. Jadi kan David itu salah satu musisi yang sangat perfeksionis, kalau itu belum bagus yaa akan terus dicari bagusnya. Sedangkan D'Masiv itu adalah band yang selalu percaya momen. Jadi waktu itu intronya kang David bilang, 'coba ganti'. Padahal buat kita itu seru. Artinya kita kerja bareng sama musisi yang cara kerjanya beda jadi itu sesuatu yang seru sih. Jadi malah kita belajar juga. Malah jadi warna di lagu ini dan buat kita sih ini salah satu komposisi lagu terbaik yang pernah kita bikin selama ini. Dari energinya, emosinya dapet banget, dan kolaborasinya berasa banget lah. Bukan cuma main bareng, tapi masing-masing ngasih energi sendiri-sendiri jadi kekuatan yang besar.

Sempet denger-denger atau baca komen masyarakat soal lagu Pernah Memiliki?

Rossa: Kalau kita liat komen di youtube itu, 'wah D'Masiv rasa NOAH nih. Ditambah suara Rossa jadi liriknya baper. Jadi semua orang ngasih dirinya di lagu ini.

Rian: Kemaren ada pengalaman, gua dengerin lagu ini ke temen, dia tatoan, pake baju metal, dengerin lagu ini dia nangis. Dia lagi nggak ngalamin tapi pas dengerin musiknya bisa netesin air mata.

Kolaborasi ini sukses, akan ada rencana kolaborasi lanjutan?

Rian: Kita masih menikmati momen ini sih. Kemungkinan kolaborasi sih ada tapi masih belum tau.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading