Sukses

Entertainment

Pernikahan Ala Fairy Tale Nola dan Donna Agnesia

Next

Nola

Nola dan Baldy

“Delapan tahun menikah, Nola sudah membuktikan bisa membesarkan tiga anak, jadi istri yang sangat luar biasa, serta bisa membagi waktu untuk anak dan suami,” puji Baldy tentang istrinya, Nola.

Apa pujian itu terlalu berlebihan? Rasanya tidak, karena Baldy bukanlah laki-laki romantis dan pintar merayu. Walaupun mengaku sulit untuk bisa rutin melakukan date night berdua saja tanpa anak-anak karena mereka susah untuk ditinggal di rumah, tapi ada saja cara pasangan ini untuk menyegarkan pernikahan agar tak sampai membosankan. Prinsip yang mereka pegang berdua adalah, kehadiran anak jangan membuat hubungan mereka sebagai suami istri berkurang kualitasnya.

“Dulu saat pacaran kami sangat romantis, namun saat menikah harus ada yang berbeda, apalagi dengan adanya anak-anak, tapi bukan berarti berubah. Yang berbeda adalah kualitas hubungan kami yang malah menurut saya semakin baik karena sudah nggak ada keterbatasan lagi layaknya masa pacaran. Masa pernikahan justru bisa dan harus lebih mesra daripada pacaran. Dan pernikahan adalah masa pembuktian karena apapun yang kami lakukan adalah cinta sepenuhnya,” sambung Baldy.

Dan memang, sikap romantis Baldy seperti itu diakui Nola dari dulu dilakukannya, tak berubah sedikit pun, malah semakin membaik setelah mereka menikah. Senyum lebar yang terlihat di wajah Nola saat bercerita tentang suaminya, membuktikan bahwa apa yang dikatakan Baldy tentang trik pernikahan bahagia mereka, dilakukan olehnya.

“Memang seperti itulah Baldy. Dia orang yang sangat alami dan tulus melakukan apapun, bukan sesuatu yang dibuat-buat. Dia bertahan menjadi laki-laki yang bisa saya andalkan sebagai bapak dan suami yang baik, nggak ada yang berubah sedikit pun,” katanya.

“Buat saya pernikahan yang hambar, membosankan, lama-lama jadi seperti teman, atau nggak ada kecocokan, nggak boleh terjadi di pernikahan saya. Saya nggak akan membiarkan hubungan pernikahan malah jadi lebih renggang daripada pacaran, karena kami terus memperbaiki kualitas hubungan agar grafik hubungan kami bukannya semakin turun tapi semakin naik di pertambahan tahun pernikahan kami. Makanya, kebiasaan yang dilakukan dari pacaran seperti teleponan selama di jalan menuju kantor, selalu ngabarin setiap sampai kantor, menanyakan sudah makan siang atau belum, selalu dilakukan. Saya nggak merasa orang yang romantis, tapi paling tidak itu yang bisa mempertahankan romantisme dalam pernikahan kami. Buat saya, pasangan saya sekarang ini adalah pacar saya sampai mati,” ujar Baldy.

Next

 

Donna Agnesia

Donna dan Darius

Pernikahan bahagia ala dongeng, juga terjadi pada Donna dan Darius. Perbedaan usia enam tahun, sama-sama berprofesi di dunia hiburan, dan berjibaku dengan kehidupan rumah tangga tiga anak, sama sekali bukan beban, malah ukuran kebahagiaan versi Donna.

“Semenjak saya menikah saya bahagia, apalagi setelah punya anak dan diikuti dengan begitu banyak berkat yang ada di kehidupan pernikahan kami. Enaknya lagi, kami bekerja di bidang yang sama, jadi bisa curi-curi pergi berdua ketika selesai bekerja. Kebahagiaan pernikahan ini didapat dengan bagaimana kami mempertahankannya. Keinginan saya pribadi, saya ingin bisa selalu bersama Darius hingga kapan pun,” harap Donna.

Sudah berjalan enam tahun, pernikahan pasangan selebriti ini malah terlihat semakin solid. Ditanya tentang hal itu, Donna menyebutkan bahwa ini adalah berkat sosok Darius sebagai suami.

“Dia melebihi ekspektasi saya sebagai seorang suami. Dia sudah menjadi suami idaman untuk saya, karena sangat bertanggung jawab dengan bisa menjamin bahwa keluarga kecilnya terawat dan terlindungi. Itu dilakukannya dengan selalu berpikir jauh ke depan, bukan hanya tentang masalah anak-anak, tapi juga untuk kelangsungan hubungan kami berdua sebagai suami istri,” ceritanya.

Terdengar Darius sosok suami yang super sempurna? Ya, memang benar begitu, karena sepanjang bercerita tentang Darius, hanya terdengar pujian dan tak ada keluhan.

“Kelebihan dia menurut saya adalah nggak punya kekurangan. Dia bisa mencakup fungsi sebagai suami, ayah, teman, juga kekasih. Dan semua itu mampu dilakukannya dengan luar biasa,” puji Donna sumringah.

Mendengar cerita mesra seperti ini, membuat kami bertanya-tanya, dari manakah datangnya romantisme ini? Dan, kami mendapatkan jawabannya saat keluar komentar Darius tentang istrinya.

“Saya nggak pernah menyesal menikah muda dengan Donna. Saya beruntung memiliki istri seperti dia,” katanya singkat.

“Begitu pun saya, hidup saya sungguh beruntung bersuamikan dia. Kehidupan pernikahan ini bisa kami jalani dengan santai, punya anak tiga bukan beban, pasti karena berkat dia,” timpal Donna.

Masalah materi yang sensitif menjadi masalah dalam pernikahan, juga bisa diatasi dengan baik oleh pasangan ini. Independen secara finansial dan mampu mengimbangi posisi suami, adalah trik Donna yang membuatnya semakin disayang suami.

“Dia membebaskan saya untuk membuat keputusan apapun, karena dia percaya sepenuhnya bahwa saya nggak akan melakukan hal atau mengambil pekerjaan yang akan menelantarkan keluarga kami. Saat dulu anak kami masih dua, sempat ada pembicaraan untuk berhenti bekerja, tapi saya kasihan dia bekerja sendiri, dan Darius pun sebenarnya nggak keberatan saya sesekali masih bekerja. Nggak zaman lagi perempuan berhenti bekerja hanya karena sudah punya anak,” ceritanya.

“Paling tidak, saya bisa membiayai diri saya sendiri dan sedikit membantunya. Saya terbiasa bekerja dan menghasilkan uang, jadi nggak mungkin juga saya kemudian berubah harus menunggu dulu uang dari suami untuk membiayai sesuatu. Kebutuhan pokok makin mahal, anak semakin banyak, saya nggak bisa berpangku tangan, pendapatan kedua itu perlu,” simpulnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading