Ngabuburit: Keliling Galeri Seni Di Jakarta

Galeri seni yang satu ini, sekilas tidak terlihat seperti galeri pada umumnya. Konsepnya yang tidak kaku dan dingin malah mengesankan Dia.Lo.Gue seperti restoran-restoran yang terdapat di sepanjang Jalan Kemang Selatan. Dia.Lo.Gue bukan hanya memamerkan karya seni lukis. Berbagai karya seni 3 dimensi, perpaduan karya seni dan arsitektur misalnya, juga turut ambil bagian dalam pameran-pameran yang diadakan di galeri yang terletak di Jalan Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan ini.

Selama bulan Agustus ini, sejak tanggal 2—27 akan ada pameran karya seorang arsitektur sinematik, Andra Martin dengan kurator Avianti Armand dan Davy Linggar sebagai penata artistik. Sembilan buah film yang dipamerkan merupakan representasi Andra Matin dalam bentuk sinema. Nggak hanya pameran, beberapa diskusi pun akan digelar terkait dengan pameran tersebut. Kamu bisa menyambangi Dia.Lo.Gue pada tanggal 11 agustus (16.00—18.00), 15 agustus (19.00), serta akan ada pemutaran film dan peluncuran buku Andra Martin pada tanggal 25 agustus (19.00).

Awalnya, gedung ini berfungsi sebagai restoran dan galeri seni. Sempat terbengkalai tidak terurus pada tahun 1993, pada tahun 2007 gedung yang bernama Gedung Heutsz Boulevard pun dipugar dan diresmikan kembali. Dan pada bulan Mei 2012, galeri ini diresmikan oleh Direktur Galeri Seni Kunstkring. Kamu bisa menyambangi galeri ini setiap hari dan tidak akan dipungut biaya untuk masuk. Di galeri ini, kamu bisa menikmati berbagai seni yang berasal dari abad 20. Puas menikmati berbagai instalasi seni di lantai 2, kamu bisa duduk santai sejenak di lounge yang terdapat di lantai 1 bangunan ini.

Galeri Nasional terdiri dari beberapa ruangan, untuk ruang pameran dan juga ruang diskusi. Beberapa waktu lalu, Galaeri Nasional Pameran Raden Saleh. Bukan sekadar pameran lukisan, selama kegiatan berlangsung pun terdapat beberapa rangkaian kegiatan lain, seperti seminar, temu wicara, dan fashion show. Dan ternyata, pameran ini berhasil menyita perhatian 10.000 orang pecinta seni dalam kurun waktu 2 minggu.

Awalnya, Edwin’s Gallery hanyalah sebuah garasi mobil yang ia sulap menjadi sebuah studio foto. Namun saat ini, Edwin’s Gallery merupakan sebuah bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 2000 meter persegi. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak pameran yang diselenggarakan di sini. Beberapa deret nama seniman Indonesia yang pernah berpartisipasi dalam pameran di Edwin’s Gallery adalah Sunaryo, Nyoman Nuarta, Heri Dono, Dolorosa Sinaga, Agus Suwage, Rudy Mantofani, Handiwirman, Ivan Sagita, S Teddy D, dan Yani Mariani Sastranegara. Edwin’s Gallery buka setiap hari, dari hari Senin hingga Mingu. Namun, untuk hari Minggu galeri ini hanya buka jika ada pameran.

Saat ini, galeri yang terletak di Jalan Rajawali Selatan, Jakarta Pusat berubah nama menjadi MD Art Center (Mon Decor Art Center). Setelah 28 tahun berdiri, Mon Décor Gallery dikembangkan dan diresmikan kembali pada 18 Oktober 2011. MD Art Center menampilkan karya-karya seniman muda yang berpotensi dan berbakat.

Galeri Mon Décor didirikan pada tahun 1983 oleh Martha Gunawan. Saat itu, Mon Décor memulai bisnis seni yang berawal dengan konsep seni sebagai kesatuan interior. Seiring dengan waktu, Mon Décor pun fokus dalam bidang seni rupa. Saat ini, kamu bisa menyambangi MD Art Center dan menikmati karya-karya Srihadi, seorang perupa yang terkenal dengan karya-karya lukisan figur-figur puitis yang terinspirasi ajaran Zen. Pameran lukisan ini akan diadakan hingga tanggal 30 Agustus nanti. So, buat kamu yang berencana untuk wisata kuliner di daerah Kemayoran dan sekitarnya, MD Art Center bisa dijadikan tempat cocok buat ngabuburit lho.