Sukses

Entertainment

Tragedi Bintaro Terulang, 7 Jiwa Melayang

Next

kereta api

Senin (9/12) lalu menjadi hari paling mencekam bagi penumpang KRL (Kereta Api Listrik) Commuter Line jurusan Serpong – Tanah Abang. Tak disangka, KRL yang mereka tumpangi bertabrakan dengan truk tangki pengangkut bensin pada pukul 11.10 WIB di Jalan Bintaro Permai, Jakarta Selatan.

Sesaat KRL menghantam truk bensin, api langsung menjalar di sepanjang gerbong wanita yang terletak paling depan. Meski tidak ikut terbakar, gerbong kedua terlihat terguling. Tiga ledakan terdengar diikuti asap hitam yang membumbung ke udara. Ledakan tadi memicu kepanikan penumpang di gerbong lain. Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari jendela.

Peristiwa mengenaskan tadi memakan tujuh korban jiwa. Empat di antaranya penumpang yang kesemuanya perempuan, yakni Rosa Elizabeth, Al Risha, Betti, dan Natalia. Sedangkan tiga lainnya merupakan awak PT. KAI, yakni Darman Prasetyo (masinis), Sofyan Hadi (teknisi kereta), dan Agus Suroto (asisten masinis)

 

Next

 

keluarga korban

Kenangan Para Korban

Sejumlah kisah sedih dituturkan para keluarga yang ditinggalkan. Salah satunya dari keluarga Natalia (23), mahasiswi Universitas Bung Karno yang ikut menjadi korban. Pada Senin naas itu, Natalia seperti biasa menumpangi KRL menuju kampus untuk mengurus skripsi. Vita, sepupu korban, seharusnya berangkat bersama ke kampus mereka. Namun, Vita mendapatkan kabar sejumlah mata kuliah dibatalkan. Entah suatu pertanda atau bukan, kala itu Vita mendapati status Natalia dengan nada muram. “4 SKS, hati berkabung jadi hitam-hitam deh,” ucap Vita menirukan tulisan Natalia. Sang ibu, Dermawan Pasaribu, juga merasakan prilaku aneh putrinya. Sebelum berangkat Dermawan mengaku melihat anaknya berjalan agak doyong. Ketika ditanya putrinya pun menjawab dengan nada protes. Kabar kepergian Natalia memang seperti petir di siang bolong, pasalnya keluarga sudah persiapkan pesta untuk rayakan ulang tahun Natalia yang ke-24 pada tanggal 27 Desember mendatang.


Kejadian miris pun dialami keluarga Darman (masinis KRL commuter line). Lelaki berusia 25 tahun ini baru bergabung selama tiga tahun di PT. KAI. Ia dikenal santun dan bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. Darman meninggalkan seorang isteri bernama Riza Lestiana dan putra semata wayang mereka, Faariz (2). Sama seperti Natalia, Darman pun akan berulangtahun pada akhir tahun ini. Ironisnya, Riza yang ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun sang suami justru mendapatkan “kejutan” lebih dahulu.

 

Next

 

Kereta Api

Kronologis Kejadian

Mengenai kronologis kejadian tabrakan KRL dengan truk bensin di Jalan Bintaro, Pamuji, penjaga pelintasan kereta yang sedang bertugas membeberkan dari sudut pandangnya. Sekitar 5 menit sebelum kejadian, Pamuji mendapatkan laporan bahwa kereta akan melintas menuju Stasiun Kebayoran Lama dari Stasiun Pondok Raji. Ia pun kemudian mengaktifkan sirene dan menurunkan palang pintu sebagai tanda kereta akan melintas. Sayangnya, Kosim (44) dan Mudjiono, pengemudi dan kenek truk bensin tidak mengindahkan tanda yang ada. Truk menerobos lalu terjebak di tengah rel. Kosim dan Mudjiono berhasil selamat dari peristiwa mengenaskan itu meski mengalami luka bakar.


Mengenai siapa yang salah atas peristiwa ini, pihak kepolisian masih melakukan investigasi. Kalaupun pengemudi truk bensin terbukti bersalah karena menerobos pelintasan kereta di Jalan Bintaro Permai, Jakarta Selatan, ia akan dikenakan hukuman 12 tahun penjara. Well, it’s too late to turn back now. Peristiwa ini bisa jadi peringatan untuk kita para pengguna jalan agar lebih bijaksana dalam bersikap. Ceroboh sedikit tidak hanya kamu yang akan menjadi korban tapi orang lain, Fimelova!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading