Fimela.com, Jakarta Julukan The Greatest Show on Earth atau Pertunjukkan Terbesar di Dunia memang pantas diberikan pada kejuaraan Piala Dunia sepakbola atau biasa disebut World Cup. Piala Dunia 2018 saat ini sedang berlangsung di Rusia dari tanggal 14 Juni sampai 15 Juli nanti.
Ada 32 negara yang bersaing menjadi yang terbaik. Turnamen paling bergengsi di dunia sepakbola ini sudah diadakan sejak 1930 dan berlangsung selama empat tahun sekali. Tahun ini merupakan tahun penyelenggaraan ke-21.Piala Dunia selalu ditunggu para penggemar sepakbola, dan hanya perang yang bisa menghentikan ajang yang diikuti negara-negara dari semua benua ini.
Piala Dunia sempat tidak diadakan pada 1942 dan 1946 karena efek dari Perang Dunia Kedua dan baru digelar lagi pada 1950. Ada banyak hal unik dan menarik sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia. Misalnya saja, baru ada delapan negara yang berhasil menjuarai Piala Dunia, yaitu Brasil (5 kali), Italia (4 kali), Jerman (4 kali), Argentina (2 kali), Uruguay (2 kali), Inggris (1 kali), Prancis (1 kali) dan Spanyol (1 kali).
Advertisement
BACA JUGA
Kesimpulannya, belum ada negara dari benua Afrika, Asia, Australia maupun Amerika Utara yang bisa menjuarai Piala Dunia. Kekuatan Eropa dan Amerika Latin/Selatan masih sulit ditembus negara dari benua lain.
Prestasi terbaik yang bisa diukir benua lain sejauh ini baru sampai semifinal atau empat besar yang ditorehkan Amerika Serikat di Piala Dunia 1930 dan Korea Selatan di tahun 2002 saat mereka menjadi tuan rumah bersama Jepang. Bahkan negara-negara Afrika yang kerap membuat kejutan, prestasi terbaiknya hanya sampai perempatfinal atau delapan besar saja.
Jelas bukan perkara mudah untuk bisa menjuarai Piala Dunia, bahkan untuk lolos pun tak semua negara bisa merasakan berkompetisi di Piala Dunia. Di Piala Dunia 2018, Islandia dan Panama adalah dua negara yang baru kali pertama lolos ke ajang empat tahunan ini. Bagaimana dengan Indonesia?.
Advertisement
Daya Tarik Piala Dunia
Negara kita sebenarnya pernah berpartisipasi di Piala Dunia 1938 di Prancis. Tapi saat itu memakai nama Hindia Belanda (Dutch East Indies) karena masih dijajah Belanda yang waktu itu juga lolos ke Prancis.
Indonesia hanya sekali bermain karena dikalahkan Hongaria 6-0, dan setelah itu belum pernah lolos lagi ke Piala Dunia. Prestasi Indonesia kalah jauh dari Korea Selatan yang sejak Piala Dunia 1986 selalu lolos dan bahkan sempat masuk semifinal di tahun 2002. Mendobrak tradisi di Piala Dunia memang bukan hal mudah.
Sampai tahun 2010, hanya Brasil yang bisa jadi juara di luar benua mereka yaitu di Swedia 1958 dan Korea Selatan-Jepang 2002. Tradisi itu baru bisa dipatahkan Spanyol yang menjuarai Piala Dunia di benua Afrika, tepatnya di Afrika Selatan 2010. Lalu Jerman juga berhasil memecahkan traisi sebagai negara Eropa pertama yang bisa jadi juara di benua Amerika atau Amerika Latin, tepatnya di Piala Dunia Brasil 2014.
Menjuarai Piala Dunia memang bukan hal mudah, bahkan untuk lolos pun juga sulit. Misalnya saja dua raksasa Eropa, Italia dan Belanda yang gagal lolos ke Rusia. Mendobrak tradisi di Piala Dunia juga tidak gampang. Namun justru itu yang menarik. Kejutan bisa saja terjadi karena semua bisa terjadi di sepakbola, dan itu yang membuat banyak orang menantikan dan menyaksikan Piala Dunia.
Siapa yang menjadi juara mungkin saja bisa ditebak, tapi proses pencapaian itu selalu menarik buat disimak dan ditunggu. Siapa yang akan membuat gol kemenangan, apakah akan ada drama adu penalti, akankah ada yang terkena kartu merah saat partai final, bagaimana proses terjadinya gol, apakah gol kemenangan akan dibuat di menit akhir pertandingan?
Rasanya penulis skenario paling hebat sekali pun tak akan bisa menebak dan membuat jalan ceritanya. Itulah daya tarik utama sepakbola di Piala Dunia. Jadi, para penggemar sepakbola tinggal menantikan dan nikmati saja ajang Piala Dunia 2018 di Rusia.
Â