Sukses

Entertainment

Kontroversial, Finalis Miss Grand International 2018 asal Malaysia pakai batik parang asal Indonesia

Fimela.com, Jakarta Finalis Miss Grand International 2018 asal Malaysia, Debra Jeanne Poh tengah jadi sorotan warganet Indonesia, setelah dirinya mengenakan atasan batik parang, salah satu motif batik tertua di Indonesia.

Komentar pedas dari warganet Indonesia pun membajiri laman media sosial Debra. Mereka berpendapat bahwa Debra dinilai tak pantas mengenakan motif batik asal Indonesia tersebut di ajang Miss Grand International 2018, karena bisa menimbulkan kesalahpahaman terkait kepemilikan budaya.

"Mengapa harus memakai batik yg berasal dari Indonesia,mengapa tidak memakai batik khas negara nya sendiri?" tulis akun its.refha.

Terkait kontroversi yang muncul karena batik parang yang ia kenakan, lewat akun Instagram pribadinya @debrajeanne.poh, ia membantah jika dirinya mengklaim batik yang ia kenakan sebagai bagian dari warisan budaya Malaysia.

"First of all, I didn't claim anything. It's just a clothing that I wear and I'm very proud of it," tulisnya sang finalis Miss Grand International 2018 asal Malaysia lewat Instagram Story.

Klaim

Selain Debra, lewat akun Instagramnya, Miss Grand Malaysia 2017, Sanjeda John pun ikut menanggapi kontroversi tersebut, dengan menyebut bahwa batik yang dikenakan Debra berasal dari Malaysia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sanjeda John (@sanjedajohn) pada

"GOSH! Batik Malaysia pun mau claim HAK MILIK my God... Please forgive their stupidity..." tulis Sanjeda, yang kemudian diserang warganet karena pengakuannya tersebut.

Sebelumnya Sanjeda juga pernah menjadi sorotan saat dirinya memperkenalkan kostum tradisional asal Malaysia di ajang Miss Grand International 2017, di mana ia mengenakan kostum dengan atribut yang mirip dengan kuda lumping, budaya asli Indonesia dari Ponorogo, Jawa Timur.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading