Sukses

Entertainment

Eksklusif, Rio Dewanto: Akting adalah Pekerjaan Terbaik di Dunia

Fimela.com, Jakarta Nama Rio Dewanto dikenal luas melalui peran apiknya dalam film televisi, diantaranya Pulang Malu Ngga Pulang Rindu, Rocker Pulang Kampung, Cinta Datang saat Kamu Tidur. Sudah hampir lebih dari 30 FTV yang sudah dimainkannya semenjak dirinya berkarir di dunia akting

*******

Tak cukup sampai disitu, Rio Dewanto akhirnya mencoba peruntungan di film layar lebar dari Pintu Terlarang karya Joko Anwar. Bukan jadi pemeran utama, namun Rio kala itu masih jadi pemeran pembantu dimana dirinya hanya muncul satu scene saja.

Meski hanya bermain satu scene saja, sepertinya Rio dari situ mulai jatuh hati dengan dunia layar lebar. Setelah itu, beberapa tawaran film pun akhirnya masuk. Bahkan kini dirinya sudah menjadi pemeran utama, seperti halnya di film terbarunya, Hanum & Rangga.

 

Fokus pada film, menurut Rio dunia akting memang sangat menjanjikan. Bahkan saking cintanya, bagi bapak satu anak itu pekerjaannya tersebut adalah pekerjaan yang terbaik di dunia ini.

"The best job in the world ya tentu dari sini bisa kenal banyak karakter dan kehidupan orang baru. Bisa menjadi pencerita pada masyarakat juga," papar Rio Dewanto saat ditemui di kantor Fimela.com, beberapa hari lalu.

 

Tak hanya itu saja, menurut Rio Dewanto menjadi seorang aktor itu selalu dikenang sepanjang waktu. Meski sudah tiada, namun karya-karyanya masih bisa dilihat banyak orang.

"Kedua, bisa punya aset atau simbol untuk anak dan keluarga, saat gue udah nggak ada, tapi film gue akan selalu ada. Ibaratnya tiba-tiba ada pembantaian massal, kita masih punya film ini, dimana orang tahulah kehidupan masa lalu itu. Ada sejarahnya" ujarnya.

Penasaran dengan apa yang akan dilakukan Rio Dewanto ke depan dalam pencapaian karirnya? Berikut petikan wawancara eksklusif secara khusus dengan Rio Dewanto.

 

 

Tantangan Memerankan Rangga

Rio Dewanto belum lama ini merilis film terbarunya, Hanum & Rangga pada 8 November 2018. Dirinya pun berperan sebagai Rangga, menggantikan posisi Abimana Aryasatya.

Sempat takut gak main film ini?

Awalnya saya takut, binggung karakter ini harus diapakan. Karena kan saya seperti menggantikan karakter tapi balik lagi ke pak Manoj, produsernya. Dia bilang bahwa ini sesuatu yang baru jadi harus menciptakan sesuatu yang baru. Gausah mikirin yang lain meskipun yang lain ga nonton bisa tetap nonton kok.

Kesusahan gak main sama Acha?

Sama sekali nggak. Acha itu orang yang gak cepat puas. Acha main bagus banget. Ini baru pertama kali main sama Acha di layar lebar. Seru dan sangat menyenangkan sekali.

 

 Apakah karakter Rangga yang ada di pada Abimana kamu ubah?

Waktu ditawarin saya tanya apakah saya harus mengikuti karakter sebelumnya. Apakah saya harus ketemu Mbak Hanum dan Mas Rangga? Apakah saya harus nonton film sebelumnya? Ternyata enggak, saya dibebaskan membangun karakter Rangga menurut penafsiran diri saya sendiri.

Takut peran kamu dinilai tak sebagus Abimana?

Nggak (takut) sih. Karena emang ga cuma karakter ini aja, karena ada juga kok yang ga suka sama saya jadi ya sudah. Yang penting lakukan terbaik

Bagaimana cara mendalami karakter?

Saya lebih banyak mendalami karakter dengan intensitas bertemu Acha ya, karena porsi saya memang lebih banyak bersama Acha sih ya. Tapi Titi Kamal juga sih.

 

Kendalanya apa?

Memang saat itu sempat sedikit kendala ya karena Acha kan ga di Jakarta, jadi workshopnya sempat kepotong karena Acha disana (luar negeri). Tapi kan sekarang udah bisa pakai videoya jadi ya lewat teknologi juga kaya whatsappan terus deh.

Apa sih hikmah yang diambil?

Jadi bisa diambil penonton dimana keluarga sebenernya menjadi supporter terbaik dikehidupan karir.

Film ini pro emansipasi, kamu gimana?

Saya mah pro, harus punya tanggung jawab tapinya.

Film tentang cinta aja?

Jangan takut juga ini film percintaan tapi banyak pelajaran yang bisa didapatkan oleh pasangan modern, anak millenials apalagi yang baru kerja. Kita punya mimpi, ambisi tapi seperti apanya mudah-mudahan film ini bisa menggambarkannya.

 

 

 

Berkat Film Punya Aset untuk Keluarga

Rio Dewanto sangat jatuh hati dengan pekerjaannya sebagai seorang aktor. Selain bisa bermain dengan karakter baru, dirinya juga memiliki aset untuk keluarga dan orang banyak.

Projek film apa lagi?

Ada sama MD dan Arifin juga Foxtrot Six, tayang bakal tayang di Februari 2019.

Apa yang menarik dari dunia film?

The best job in the world ya tentu dari sini bisa kenal banyak karakter dan kehidupan orang baru. Bisa menjadi pencerita pada masyarakat juga. Kedua, bisa punya aset atau simbol untuk anak dan keluarga, saat gue undah nggak ada, tapi film gue akan selalu ada. Ibaratnya tiba-tiba ada pembantaian masal, kita masih punya film ini dimana orang tahulah kehidupan masa lalu itu. Ada sejarah

 

Film menurut kamu?

Sekarang ini mumgkin memang banyak medium untuk berbakting, film banyak ya ga cuma tv. Konvensional jadi sesuatu yang last year. Karena sekarang ada platform, menurut gue Sinetron udah kayak kata terdahulu aja gitu. Kalau serial masih main. Jadi udah beda ya.

Siapa yang pertama mengajak akting?

Manajer saya sih, pertama kali main Joko Anwar terlaramg itu satu scene doang.

Mengapa tertarik?

Lama kelamaan kayak ketagihan, adiktif banget pengen ada ambisi main ini itu dan lain lain.

Kedepannya mau apalagi?

Wah banyak banget sih ya. Dulu suka nnton film saya suka, kayak dirumah abis Salma tidur nonton dulu satu atau dua film. Nonton bisa selalu di setiap hari. Bisa dua kalau lagi off banget ya. Kalau punya anak gak terlalu sih, karena main sama Salma terus ya. Kalau dulu bisa series satu season satu hari karena penasaran.

 

Suka nonton film Korea?

Aku nonton action dan horor sih. Belum dapat drama Korea yang lagi in sih ya. Kalau udah dapat baru deh aku cari tahu ya.

Pengen di belakang layar kah?

Pengen sempet belajar juga dih. Rencana kedepan direncanakan sih. Dua duanya seru, aku suka usaha, dagang, jadi mengembangkan ide kreatif dn tau cara jualannya seru sih.

Mau main sama siapa?

Banyak sih, belum punya kesempatan sihh ya. Pengen sama Bu Christine Hakim, Reza Rahadian penegen lagi. Banyak banget, saya juga projek film dalam setahun hanya 2-3 kali aja sih. Jadi belum banyak main sama krang lain.

Alasan?

Cerita, sutradara, producer, para pemain. Tapi cerita yang paling penting sih karena memang lebih abadi ya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading