Jawaban Lidya Pratiwi Perihal Kabar Pindah Agama di Penjara

Fimela.com, Jakarta Lidya Pratiwi sempat dikabarkan berpindah agama saat menjalani hukuman penjara. Sebagaimana diketahui, pada 2006 lalu ia divonis 14 tahun atas keterlibatannya dalam kasus pembunuhan sang pacar, Naek Gonggom Hutagalung.

Kini ia sudah bebas dan memilih mengganti namanya menjadi Maria Eleanor. Penggantian nama ini dilakukan secara resmi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 2013 lalu, kala ia mendapat bebas bersyarat.

Banyak orang pun yang penasaran mengenai kebenaran kabar pindah agama dari perempuan cantik kelahiran 14 Januari 1987 tersebut. Dan Lidya Pratiwi pun menjawab santai ketika ditanya mengenai hal itu.

"Sudahlah, nggak usah dibahas itulah," ujar Lidya Pratiwi usai mengisi acara televisi di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Bicara Hal Lain

Lidya Pratiwi (YouTube/ SuryaCitraTelevisi(SCTV))... Selengkapnya

Sepertinya, Lidya Pratiwi tak mau terlalu menguak privasinya sekarang ini. Termasuk agama yang dianutnya sampai detik ini. Karena ia memilih tak menjawab pertanyaan mengenai kabar pindah agama.

Namun, ketika sebelumnya ditanya mengenai kehidupannya saat ini, ia dengan santai menjawabnya. Seperti ketika ia yang mengganti namanya menjadi Maria Eleanor dengan beberapa alasannya.

"Pengajuan nama sama seperti umumnya orang proses ganti nama. Diajukan sendiri. Sekitar tiga minggu kalau nggak salah (dikabulkannya). Hmm ya lebih tenang ya yang pasti (sekarang)," ujar Lidya Pratiwi.

Lebih Hati-Hati

Lidya juga mengungkap bagaimana dirinya menjalani kehidupan baru setelah lunas membayar kesalahannya dengan hukuman penjara, juga setelah berganti nama. Ia mengaku akan terus berhati-hati.

"Pasti. Harus hati-hati karena ada pengalaman yang lalu. Sekarang ekstra hati-hati banget dalam bergaul dan melakukan aktivitas sampai bertemu orang. Semuanyalah," kata Lidya Pratiwi.

Bahkan dalam lingkungan terdekatnya, Lidya Pratiwi akan tetap berhati-hati. "Iya (termasuk keluarga), tidak terkecuali siapa pun," imbuhnya yang mengaku harus menanggung derita karena polah paman dan ibunya.