Sukses

Entertainment

Main Film Marley, Tyas Mirasih Dapat Pengalaman Berbeda

Fimela.com, Jakarta Aktris Tyas Mirasih merasakan banyak pengalaman berbeda dalam kariernya di seni peran. Bermain di film berjudul Marley, pemilik nama lengkap Tyas Mirasih Endah itu mengaku sedikit keluar dari kebiasaannya dalam berakting selama ini.

Di film produksi Denny Siregar Production bekerjasama dengan Air Films itu, mantan istri Raiden Soedjono tersebut memerankan karakter bernama Vina yang berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris. Tak ayal, Tyas pun mengaku harus beradaptasi memainkan peran protagonis lantaran selama ini lebih banyak bermain di karakter antagonis.

"Aku jadi Vina, ibu Vina, jadi guru. Di sini jadi baik banget, protagonis, guru Bahasa Inggris," kata Tyas Mirasih saat Gala Premier film Marley di CGV Grand Indonesia, Senin (14/3/2022).

 

Berubah Haluan

Selain memerankan karakter yang protagonis, hal lain yang dianggap berbeda oleh Tyas Mirasih atas keterlibatannya di film Marley ialah caranya memposisikan diri dalam berperan. Jika dulu Tyas lebih banyak memerankan karakter remaja dan perempuan single, kini sosok Vina digambarkan sebagai ibu dari satu orang anak. Beruntung bagi Tyas, hal itu sama sekali tak membuatnya kesulitan.

"Aku kan emang sudah berubah haluan, dulu remaja, sekarang sudah waktunya syuting-syuting punya anak, biasanya 5 sampai 10 tahun. Jadi aku memposisikan diriku sama sih. Aku naluri ibunya keluar karena punya anak kucing di rumah, jadi mungkin cara mengasihinya yaa sama, jadi nggak ada kesulitan sama sekali sih," paparnya.

Pesan Persahabatan

Film Marley sendiri akan tayang di bioskop mulai 17 Maret 2022 mendatang. Film yang juga diperankan oleh Tengku Tezi itu bercerita tentang persahabatan seekor anjing bernama Marley dengan Doni (Tengku Tezi) yang berprofesi sebagai guru. Selain tentang persahabatan Marley dan Doni, film Marley juga memotret kisah cinta antara Doni dan Vina (Tyas Mirasih).

Denny Siregar selaku produser menuturkan jika film Marley dibuat sebagai wujud keresahannya terhadap isu perdagangan satwa ilegal.

"Awalnya mau bikin soal kejam dan kerasnya perdagangan anjing, tapi kalau kita bikin gitu, pesan filmnya nggak akan sampai. Di sini kita mau memberikan pesan kecintaan terhadap anjing untuk anak kecil, di situ kita memutuskan untuk membelokkan dari perdagangan ke kisah persahabatannya aja. Pesan persahabatan antar makhluk itu harusnya bisa membuat manusia nggak saling benci lah," ucap Denny Siregar.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading