Deddy Corbuzier Banjir Pujian Usai Beri Ruang Korban Kekerasan Seksual Julianto Eka untuk 'Speak Up'

Sebenarnya, kasus dugaan pencabulan dan kekerasan seksual ini terjadi sejak 2009 silam namun tak dilaporkan. Sementara laporan terhadap Julianto dilakukan pada 29 Mei 2021 di Polda Jawa Timur. Julianto selanjutnya menjadi tersangka pada 5 Agustus 2021.

Julianto pun sudah menjadi terdakwa namun tak ditahan. Karenanya, pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia itu seolah dianggap tak tersentuh hukum. Dan hingga kini kasus pun masih terkatung-katung.

Padahal Julianto diduga melakukan pelecehan dan kekerasan seksual pada puluhan siswa di sekolah gratis yang ia dirikan tersebut.

"Kalau ini semua benar.... Kenapa pelaku nya masih berkeliaran... Question of life.. Ada gosip kalau beberapa media konvensional tak berani angkat beritanya... Well... If... Then this is shit," lanjut Deddy Corbuzier.

Dalam pengakuannya, dua orang korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Julianto alias Koh Jul tersebut selalu dimotivasi terlebih dahulu dengan iming-iming kesuksesan sebagaimana dengan apa yang telah dicapai olehnya.

Namun, tak jarang korban juga sampai ada yang dipaksa untuk melayani nafsu bejatnya hingga berulang kali. Selama korban menceritakan apa yang telah dialami, mereka pun mencoba menguatkan diri meski akhirnya tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir.

Deddy Corbuzier pun menuai pujian dari publik. Banyak orang dari beragam kalangan mengucapkan terima kasih karena Deddy sudah berani mengangkat kasus pelecehan seksual terhadap perempuan, yang kasusnya seperti fenomena gunung es.

"Thank you @mastercorbuzier udah up kasus ini," kata Deddy Sumargo di kolom komentar.

"Mbaknya dua dua hebat, bisa sejauh ini berani speak up. Itu pasti nggak mudah, itu pasti traumatik. Kita harus sama2 dukung korban yang berani speak. Sudah terlalu banyak kasus seperti ini. Usut tuntas pelakunya. Tolong @divisihumaspolri," ujar Tsamara Amany.

"Akhirnya sampai ke sini, terimakasih Om Dedy... wahai netizen suara kalian sangat mereka butuhkan.... para korban kalah kuasa, para korban kalah harta, hanya sosial media senjata terakhir mereka!!!" ucap akun endikkoeswoyo.