Kronologi Abidzar Alami Pelecehan Seksual saat Karaoke, Pelaku Sudah Ditemukan

Abidzar Al Ghifari di Tempat Karaoke — Ramai Abidzar Al Ghifari sempat alami pelecehan, pelaku akhirnya mengaku dan sudah dimaafkan. (Sumber: Instagram/abidzar73)

Fimela.com, Jakarta Abidzar Al Ghifari baru saja mengalami kejadian tak menyenangkan. Ia menjadi korban tindakan yang menjurus ke pelecehan seksual oleh seorang tak dikenal.

Lewat unggahan Instagram Stories, Abidzar langsung speak up tentang kejadian yang ia alami. "Gila, pelecehan..pelecehan barusan," tulisnya di akun pribadinya (10/7/2023).

"Pelecehan bukan dari cowo ke cewe doang ya.. tapi sebalik nya juga ada mau cewe atau cowo harus bisa sama2 jaga etika ya teman. Barusan banget gua lagi nge-lead karaoke dan disitu pantat gua ditoel dari belakang," tuturnya.

Abidzar mengatakan seseorang itu sengaja menyentuh bagian pantatnya saat sedang karaoke. Ia tak melakukan konfrontasi secara langsung dengan alasan tertentu.

Tak Ingin Rusak Mood

Saat itu Abidzar tampil menghibur para penggemar dalam sesi karaoke. Ketika pelecehan itu terjadi ia tak ingin membuat keributan, tapi tetap akan ditindaklanjuti.

"Nih buat yang nanya kenapa enggak ditegur, ini selesai manggung gue omongin. Kenapa enggak langsung? Karena enggak mau ngerusak mood audience!" tulis Abidzar.

Buru Pelaku

Tak lama setelah itu management Abidzar melakukan tindakan untuk mencari sang pelaku. Setelah diketahui, ia diminta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Abi.

Mereka ingin memberi efek jera pada pelaku agar tak memandang remeh perlakuan yang melecehkan secara seksual. Tindakan tersebut tentunya sangat tidak terpuji dan patut diberi peringatan keras.

Minta Maaf

Akun @alf.talent mengunggah update terkait masalah ini, dan mengabarkan jika pelaku sudah meminta maaf pada Abidzar. Anak Ummi Pipik ini pun sudah menyelesaikan masalah tersebut dan tidak mengekspos wajah sang pelaku.

"Talent kami, Abidzar dengan berbesar hati memilih jalan untuk memaafkan pelaku dan tidak menshare chat atau muka pelaku. Kami pun tetap mendukung keputusannya.

Semoga bisa menjadi pelajaran berharga bahwa: Tidak semua orang menerima physical touch," bunyi pernyataan tersebut.