Sukses

Fashion

Modest Fashion Week, Suara untuk Industri Modest Wear Secara Global

Jakarta
 

A post shared by Halima Aden (@kinglimaa) on

Sebagai negara dengan umat Muslim terbesar di dunia, menarik melihat dinamika modest wear di Tanah Air. Dari yang beberapa tahun lalu dimulai dengan fenomena hijab, kini trend modest wear Indonesia benar-benar sudah mekar dengan indah – bila bisa dikatakan seperti itu. Opsi sudah begitu banyak, sesuai dengan personal style masing-masing orang. Dan dengan umat Muslim yang banyak ini pula, pasar untuk modest wear di Indonesia benar-benar subur.

Intinya, modest wear memenuhi kebutuhan perempuan untuk pakaian sopan yang tidak menampilkan lekuk tubuh. Dan dengan perkembangan trend modest wear saat ini, pilihan pakaian sopan ini pun ternyata makin diminati, bahkan di luar konteks religius. Siluet modest wear yang biasanya longgar, identik dengan segala kenyamanan semakin difavoritkan. Selera akan pakaian yang ketat terlihat mulai bergeser. Lihat apa yang dilakukan Gucci atau Dolce and Gabbana beberapa musim terakhir.

Dan memang tinggal menunggu waktu, sampai ada event sejenis fashion week yang menjadi wadah bagi gerakan, trend satu ini. Sebuah platform yang mengumpulkan banyak designer modest wear, menyajikannya di rentang waktu tertentu, memperlihatkan bahwa modest wear memiliki industri yang terus berkembang. Dan sekali lagi, sebagai negara dengan umat Muslim terbesar di dunia, tidak mengherankan bila Indonesia menjadi salah satu penggerak industri modest wear global. Bahkan, ada target untuk menjadi modest wear capital beberapa tahun ke depan.

 

Modest Fashion Week (#MDFW) sendiri digagas oleh beberapa pihak, dan salah satunya adalah warga Indonesia, Franka Soeria. Franka adalah co-founder #MDFW dan juga bagian dari Think Fashion yang menggagas Modest Fashion Week edisi pertama di Instanbul, Turki (dimana Franka saat ini berdomisili, dan bersuamikan warga negara Turki). “Selama ini, semuanya dikerjakan dengan konsep sisterhood – tidak profesional. Mereka, para designer, menggunakan saudara mereka sendiri untuk mempromosikan rancangannya. Dengan global platform yang serius, profesional, ada kesempatan untuk ter-expose lebih luas,” cerita Franka yang melakukan pendekatan setidaknya setahun pada pemerintah Dubai, untuk bisa mengadakan event Modest Fashion Week di kota metropolis Timur Tengah itu.

“Venue kita kali ini sangat istimewa, tidak semua orang bisa mendapatkan Burj Khalifa sebagai latar belakang acara mereka,” jelas Franka yang dengan tim-nya (juga berkolaborasi dengan satu EO, Red Connect, asal Dubai) yang selama 18 bulan terakhir sudah mengadakan 3 Modest Fashion Week. Dari Turki, London, dan yang terakhir kemarin, Dubai. Kesibukan ini menunjukkan bahwa ada ketertarikan besar untuk industri modest wear. Di Dubai Modest Fashion Week ini saja, setidaknya ada utusan dari 20 negara, 5 benua di dunia. Ratusan orang meramaikan deretan fashion show, juga talk show yang berlangsung 2 hari di lokasi exclusive terpilih, Burj Park. Persis di kaki landmark terkenal Burj Khalifa. Latar pemilihan Dubai? Yang jelas ada potensi pasar, dan ada dukungan dari pemerintah untuk industri modest wear.

 

“Kita senang Wardah membawa perwakilan yang pantas untuk industri modest wear tanah air. Di luar itu juga ada beberapa designer modest wear Indonesia lain yang ikut, bahkan dengan gaya syar’i. Membuktikan bahwa inovasi di Indonesia memang begitu tinggi, ” tambah Franka. Ditambah kenyataannya, partner Wardah kali ini yaitu Ria Miranda, Restu Anggraini, Norma Hauri dan Zaskia Sungkar masing-masing memiliki DNA brand yang sangat berbeda. Dibandingkan dengan designer-designer modest wear luar, Indonesia memang sudah melangkah di luar zona klasik abaya. Penerapan estetika design dan trend sudah sangat serius dilakukan.

“Keterlibatan designer Indonesia dan brand kecantikan seperti Wardah di ajang seperti ini akan menambah pengenalan dunia akan kemajuan negara kita. Apalagi status kita sebagai negara Muslim terbesar di dunia,” komentar Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis saat FIMELA jumpai di hari pertama Dubai Modest Fashion Week. Husin Bagis juga menambahkan, tahun depan pihaknya akan mengadakan sejumlah event dalam skala lebih kecil untuk lebih memperkenalkan potensi Indonesia.

 

Kedudukan industri kecantikan yang tak bisa terpisah dari fashion, juga bagaimana keduanya saling mempengaruhi membuat Wardah, sebagai kosmetik Halal pertama di dunia ingin ikut ambil bagian dalam perkembangan industri modest wear tanah air. “Kita melakukan kurasi khusus saat ingin berkolaborasi dengan designer di event seperti ini. Kita lihat prestasi apa yang sudah pernah mereka lain, apakah mereka cukup memberikan inspirasi bagi lingkungan sekitarnya,” jelas Shabrina Salsabila, brand manager untuk Wardah.

Yang tampak nyata, Modest Fashion Week sebagai sebuah traveling event, dimana kemungkinan besar mereka akan terus berpindah-pindah, masih butuh banyak koreksi, belajar, fokus dalam teknis pelaksanaan. Di usia yang masih sangat muda, tentu event ini akan terus berkembang. Menjadi corong bagi gaung keberadaan industri modest wear global. Perhatian dari banyak pihak, termasuk media-media fashion sekelas Vogue Italia yang juga meliput Dubai Modest Fashion Week kemarin, atau kehadiran model fenomenal Halima Aden yang ikut berjalan di show hari pertama, atau datangnya puluhan modest wear influencer dari Afrika, Eropa, Asia, sampai Amerika, sudah cukup mensahkan bahwa pijakan awal sudah benar. Tinggal memantapkan pijakan itu, dan melangkah dengan pasti.

 

What's On Fimela
Loading