Milestone, Koleksi yang Jadi Saksi Perjalanan Karier Desainer Qonita Gholib

Fimela.com, Jakarta Perjalanan di balik kisah sukses tentu tidak selalu mudah. Banyak tantangan yang dihadapi dan harus dilewati dengan baik. Lika-liku perjalanan ini yang nantinya bisa dikenanang saat mencapai kesuksesan. Hal ini juga yang dialami desainer busana muslim tanah air, Qonita Gholib.

Selama 9 tahun berkarya, perjalanan karier desainer Qonita Gholib diawali dari perjuangan Ibunda tercinta. Berawal dari tahun 1995, sang ibu yang juga merupakan seniman pengrajin batik asal Pekalongan, Najah Aljuhi menciptakan brand batiknya sendiri berlabel “Qonita Batik”.

Nama "Qonita" diambil dari nama anak pertamanya yang baru berumur 2 tahun ketika itu. Melalui perjuangan yang tidak mudah, sebuah industri rumahan ini terus membesar hingga menjadi pabrik batik di Kota Pekalongan.

Hidup di lingkungan batik sedari kecil, membuat Qonita bercita cita menaikkan kelas batik ke level yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan cita-citanya menjadi desainer, Qonita melanjutkan sekolah ke Esmod Jakarta pada tahun 2012. Tahun 2013 Qonita mulai membersarkan brand dengan nama Qonita Attamimi, yang kemudian berganti menjadi Qonita Gholib.

Di tahun 2013 pula, Qonita menjadi salah satu desainer termuda APPMI dan sekaligus menjadi desainer Miss World termuda di tahun yang sama. Saat itu usianya baru menginjak 20 tahun. Karya pertamanya merupakan dress batik premium untuk pesta yang didedikasikannya untuk perempuan Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Qonita semakin memantapkan diri sebagai desainer busana muslim. Desain modern dengan sentuhan tradisional menjadi karakter Qonita pada setiap karyanya. Berhasil menaikkan batik tulis Pekalongan menjadi mahakarya indah dalam gaun pesta, Qonita memperluas pasarnya ke gaun pengantin.

Diawali permintaan para konsumen yang terus meningkat dan membuat Qonita akhirnya meluncurkan koleksi Bridal pertamanya pada tahun 2015. Qonita juga aktif dalam berbagai gelaran mode tanah air. Qonita Gholib juga pernah memamerkan hasil karyanya di Deenhag Belanda pada tahun 2014.