Sukses

Fashion

Kreasi Apik Didiet Maulana dengan Wastra, Dari Seragam Pramugari hingga Toga IPB yang Pakai Tenun

Fimela.com, Jakarta Desainer ternama Didiet Maulana dikenal akan keahliannya merancang kebaya dengan padu padan wastra Nusantara. Namun sang desainer membuktikan keindahan wastra Nusantara tak hanya cocok diaplikasikan pada kebaya melainkan toga wisuda.

Ya! Baru-baru ini, Didiet Maulana dipercaya untuk merancang toga wisuda untuk Institut Pertanian Bogor atau IPB. Didiet memberi nama rancangannya ini dengan Dhara Sadhaniya.

"Judul rancangan dan motif (toga IPB) ini kami beri nama Dhārā Sādhanīya, yang berasal dari bahasa Sanskerta dan berarti 'mewujudkan pendidikan tinggi yang unggul demi peningkatan kualitas kehidupan secara berkelanjutan,'" tulisnya di keterangan unggahan Instagram.

Dalam unggahan Instagram pribadinya, Didiet Maulana mengungkapkan kebanggaannya menjadi bagian dari perjalanan pendidikan di Indonesia. Hadirnya toga bernuansa etnik terinspirasi dari busana Nusantara. Memadukan motif tenun dengan warna biru, hijau, dan kuning yang merefleksikan keindahan alam Indonesia.

 

Motif tenun pada toga IPB

Motif tenun pada toga ini merupakan beberapa motif yang terinspirasi dari flora khas Indonesia. Menjadi intepretasi dari perjalanan panjang selama beberapa tahun yang menggambarkan proses bertumbuh, berproses dan berkembang. Didiet Maulana juga turut menyisipkan lambang universitas sebagai representasi tumbuh bersama dan semangat Tridharma. Toga ini akan hadir secara bertahap untuk lulusan S3, S2, dan S1.

Sebelum merancang toga, karya Didiet Maulana sudah terpampang di produk keluaran brand-brand ternama. Penasaran seperti apa tampilan karyanya?

 

Garuda Indonesia

Pada 2022, Didiet Maulana dipercaya untuk merancang seragam terbaru awak kabin Garuda Indonesia untuk penerbangan Jakarta-Denpasar. Didiet Maulana mengambil kebaya Kartini sebagai inspirasi utama dalam rancangan seragam pramugari Garuda Indonesia.

Dipadukan dengan Senteng Bali, busana dengan model tangan seperti kepakan sayap itu memiliki ikat pinggang yang mempertegas fitur tubuh pramugari. Menggunakan kain tenun Endek Bali sebagai paduan, Didiet Maulana menjadikan seragam ini sebagai media memperkenalkan budaya kepada masyarakat Indonesia dan dunia.

Mengambil tema Puspa Nusantara, Didiet Maulana juga merancang seragam terbaru untuk pramugara Garuda Indonesia. Terinspirasi dari beskap Langenarjan, Didiet Maulana menjadikannya sebagai siluet untuk busana tematik bagi pramugara Garuda Indonesia.

Busana ini memiliki detail pocket square yang terdiri dari beberapa lurik dari beberapa daerah. Lurik ini dijadikan sebagai aksen khas pada seragam. Sementara, saputangan leher yang diaplikasikan terinspirasi dari cravat yang sering digunakan oleh para pria di Eropa.

 

SMEG

Didiet Maulana juga menyematkan karyanya pada kulkas mewah keluaran merek asal Italia, SMEG. Didiet Maulana mengaplikasikan motif yang bertajuk "La Storia del Fiore" pada kulkas SMEG FAB28 Free Standing Refrigerator One Door Dilukis tangan, desain lukisan tersebut terinspirasi dari bangunan Palazzo Ducale di Guastalla pada era 50an.

Ia berfokus pada salah satu motif di lantai bangunan tersebut yang menampilkan bintang yang dikeliling seperemat lingkaran. Motif ini dikombinasikan dengan motif tenun bernama ulerati dari Maluku. Motif ulat ini menggambarkan proses karena larva akan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Kemudian Didiet juga memasukkan motif pucuk rebung yang banyak ditemukan di kain songket, tenun, maupun batik.

"Rebung itu kan bambu, yang semua bagiannya, mulai dari daun, batang, hingga akar, dapat bermanfaat," sebut dia. "Pucuk rebung juga seperti segitiga yang menggambarkan hubungan sesama manusia maupun manusia dengan Tuhan."

Didiet juga menyertakan motif bunga yang menurutnya menambah esensi keindahan di manapun dia berada. Sementara motif matahari menjadi representasi Indonesia sebagai negara tropis.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading