Koleksi Berluti Spring Summer Collection 2026 Dipresentasi Lewat Champ-Contrechamp

Kaki merupakan harta karun dan fondasi bagi tubuh sebagai alat pergerakan. Di awal pengunjung akan mengundang tatapan kagum melihat monumental foot, yang layaknya patung David karya Michelangelo di Galleria dell’Accademia–patung ini mengingatkan bagaimana pemahaman ilmiah mengenai kaki. 

Berluti menghadirkan kenyaman dan keindahan dari segi bentuk. Bagaimana kita berjalan 10.000 langkah sehari dengan detail 28 tulang, 27 sendi, 23 otot, dan 100 ligamen menjelaskan bahwa kaki merupakan postur gerakan tubuh yang sehat.

Di sekitar patung, terdapat  lembaran pengukuran yang membangkitkan pengetahuan pembuatan sepatu yang pas dengan kaki klien. Mampu membuat alas kaki dengan membaca kontur kaki tanpa tonjolan yang tidak diinginkan merupakan ciri khas seni pembuatan sepatu sejati.

Memasuki ruang Cordovan, sebuah ruangan yang memiliki tema material halus yang selaras dengan kisah sejak Berluti didirikan.Seperti sang ayah, Torello, yang melatih putranya dalam pengerjaan kulit sejak usia lima belas tahun, Talbinio Berluti terbukti memiliki bakat luar biasa dalam memotong dan hal-hal lainnya. Warisannya tetap hidup hingga saat ini dalam karya di Berluti Manifattura di Ferrara, Italia. 

Kulit yang indah diletakkan di atas meja memperlihatkan keahlian mereka dalam menilai kulit untuk menentukan bagian terbaik untuk dipotong. Setiap detail dari kulit tersebut memiliki kegunaan tertentu, sebagai contoh berikut: Venezia digunakan untuk sepatu, kulit anak sapi berurat yang digunakan untuk Maison’s Signature patina. “Saddle Soft” untuk jaket, Suede untuk jaket  Forestière.

Nama-nama dibalik ruangan yang ada disini merupakan bentuk penghormatan untuk kerajinan pembuat sepatu. Pada abad ke-11 di Eropa Barat kata cordwainer pertama kali muncul yang berarti seorang pengrajin diberi wewenang untuk bekerja dengan kulit Cordovan membuat sepatu mewah bagi kelas penguasa. Sepatu ini sangat berharga sehingga orang-orang mewariskannya.

Scritto leather, The signature berluti pattern. Terinspirasi dari akta notaris yang ditulis tangan pada tahun 1771. Ukiran kaligrafi pada permukaan serat kulit dengan laser sehingga memberikan efek yang terlihat puitis–seperti pada oxford lace-up, cigar case, dan polo shirt

The City Bag

Terbenam dengan elemen-elemen dasar Berluti’s DNA. Pengunjung dapat melihat Salon Vigny yang telah berubah menjadi kotak permen warna-warni untuk merayakan Jour de Poche, compact bag yang praktis untuk membebaskan tangan menyimpan barang. The Maison pertama kali meluncurkan barang-barang leather-nya pada tahun 2005 dengan briefcase lalu kemudian menambahkan tas travel Deux Jours – salah satu Berluti’s star produk.

Selalu setia dalam desain dan fungsi, setiap bagian yang dihadirkan dengan banyak pilihan–warna,  kulit, dan gaya pemakai yang ditawarkan. Kilas balik dari detail khas dari Jour Line–dilapisi kulit Venezia, dengan saku luar berisleting di bagian tengah dan zipper yang berbentuk daun. 

Jour de Poche merupakan perpaduan sempurna antara Japanese inro–tas dalam Jepang dan overnight bag. Ukurannya yang sama dengan buku saku, sehingga dapat dibawa ke mana saja. Warna yang dihadirkannya seperti: cognac, mimosa, Golf Scritto, grass green, dan Dark Cherry

Ruangan ini memamerkan Shadow, sepatu kets ringan dari Berluti yang sangat nyaman dan berbobot ringan. Berawal dari Ceci n’est pas une pomme (“This is not an apple”) lukisan karya Rene Magritte dari Los Angeles Country Museum, Berluti terinspirasi untuk menyampaikan antara kenyataan dan representasinya. 

Pesan dari “Ceci n’est pas une charentaise” (This is not a Slipper) berada disamping desain yang bermakna membuktikan adanya perubahan teknologi yang berkelanjutan. Salah satu kemajuannya adalah jaring yang dirajut dengan serat rekayasa pendingin – digunakan saat musim panas. 

Perpaduan yang sempurna antara desain yang indah dan inovasi teknologi, the Shadow sneakers – memadukan estetika pembuat sepatu dengan bagian atas bertali dan tiga set lubang tali dengan sol yang fleksibel dan nyaman.

Ditempat ini pengunjung dapat menikmati sepenuhnya gaya khas dari Berluti. Gaya yang memadukan suasana hati dengan sepatu formal bertali atau sepatu kets. Salah satu koleksi unggulan Berluti jaket Forestière, yang tampak memukau dalam balutan linen biru tua atau ungu dengan sentuhan akhir  wol serge hijau limau. Pilihan lainnya termasuk sentuhan baru pada wol musim panas dengan tenunan kasmir, wol, katun, sutra, dan linen yang orisinal sekaligus indah