Desainer Perhiasan Indonesia Rancang Mahkota Miss Universe untuk Tiga Negara

“Saat itu sebetulnya banyak referensi yang bisa saya pelajari dari mahkota-mahkota di tahun sebelumnya. Namun saya memilih berpikir murni dari nol dengan merenungkan filosofi Miss Universe yang bisa dialirkan melalui desain bertema Lotus. Sebagai perempuan Indonesia, saya menyadari bahwa kekuatan perempuan mampu memberikan kontribusi besar bagi lingkungan sekitarnya dan dunia. Kelembutan dan sifat welas asih perempuan akan semakin bercahaya ketika diiringi oleh kepribadian kokoh, kecerdasan, wawasan luas, dan cara berpikir yang terbuka, serta kemandirian,” tutur Naomi. Banyak pengalaman menarik selama proses pembuatan mahkota yang merupakan hal baru bagi dirinya, walau sudah puluhan tahun memahami dunia produksi perhiasan.

Berangkat dari pemikiran tersebut, Naomi merancang mahkota Miss Universe Indonesia 2024 yang diberi nama Teratai Nusantara. Rancangan ini tampil dengan sentuhan artistik yang anggun dan feminin, namun tetap menghadirkan kesan kokoh sekaligus modern. Setiap detailnya sarat dengan nuansa Indonesia, menghadirkan keindahan yang tidak hanya estetis tetapi juga penuh makna budaya. Naomi mengungkapkan bahwa pihak penyelenggara hanya memberikan arahan terkait ukuran mahkota, sementara sisanya diserahkan sepenuhnya pada kreativitasnya. Kebebasan berkreasi ini menurutnya menjadi kunci penting, karena membuat proses desain terasa lebih menyenangkan dan fokus.

Pada tahun 2025, Miss Universe Indonesia kembali mempercayakan Naomi untuk merancang mahkota. Namun yang membuatnya semakin istimewa, kesempatan tersebut kini meluas hingga ke ajang Miss Universe Singapura dan Miss Universe Hong Kong. Kepercayaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi bagi Naomi, tetapi juga sebuah pencapaian yang mengharumkan nama Indonesia. Karya Naomi dinilai mampu menghadirkan perpaduan antara kekuatan dan keanggunan perempuan, sekaligus memadukan kekayaan budaya lokal ke dalam simbol mahkota yang begitu berharga.

Merancang mahkota Miss Universe Singapura menjadi tantangan yang begitu menggetarkan bagi Naomi. Hal ini wajar, sebab karyanya akan tampil di panggung internasional dan digunakan di luar Indonesia. Untuk menemukan konsep yang tepat, Naomi melakukan diskusi intensif dengan pihak penyelenggara di negeri Singa agar dapat menangkap “ruh” desain yang diinginkan.

Dalam percakapan tersebut, penyelenggara menekankan bahwa tahun ini memiliki makna khusus bagi masyarakat Singapura karena bertepatan dengan 60 tahun kemerdekaan negara tersebut. Naomi kemudian menanyakan simbol yang dianggap paling mewakili identitas Singapura. Jawaban yang muncul adalah Orchid atau bunga anggrek, yang memang menjadi ikon nasional. Selain itu, mereka berharap mahkota hadir dengan tampilan modern, cerah, serta tidak terkesan tradisional.

Berbekal arahan tersebut, Naomi kemudian menuangkan ide ke dalam desain yang penuh makna. Ia merancang mahkota dengan ornamen berbentuk anggrek sebanyak 60 buah sebagai lambang perayaan enam dekade kemerdekaan Singapura. Setiap detail dirancang untuk menampilkan kesan modern sesuai permintaan penyelenggara, dengan kilau menyerupai diamond look yang elegan dan mewah.

Hal serupa juga dilakukan Naomi saat merancang mahkota Miss Universe Hong Kong. Ia mengadakan diskusi mendalam untuk memahami karakter serta semangat perempuan di kawasan Asia Timur tersebut. Dari hasil pembicaraan, ia menangkap bahwa perempuan Hong Kong dikenal gesit, taktis, mandiri, dan lebih menyukai hal-hal yang simpel serta praktis. Gaya hidup mereka lekat dengan kerja keras, kecerdikan, efisiensi, serta mobilitas yang tinggi.

Berlandaskan pemahaman itu, Naomi menghadirkan rancangan mahkota dengan tampilan sederhana namun modern, memancarkan kesan elegan sekaligus kokoh. Gaya ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai perempuan Hong Kong, tetapi juga menampilkan kemewahan yang relevan dengan selera internasional.

Dalam setiap mahkota yang ia ciptakan, Naomi memadukan beragam material pilihan. Untuk mahkota Hong Kong, ia menggunakan silver, gold, berbagai jenis batu mulia, hingga zircon Swarovski. Kombinasi kilau putih dan semburat emas kekuningan ditata selaras sehingga menghasilkan desain yang artistik. Perpaduan ini mampu menghadirkan karya yang mencerminkan budaya lokal, namun tetap memiliki standar estetika global yang diakui.