Cara Mudah Menyiapkan MPASI Sesuai Tahap Usia Bayi

Pada usia 6–7 bulan, bayi mulai belajar menerima makanan padat sebagai pendamping ASI. Di tahap ini, sistem pencernaannya masih berkembang, sehingga MPASI sebaiknya berupa makanan tunggal yang dihaluskan. Pilihan bahan seperti pisang, alpukat, wortel kukus, atau kentang sangat cocok karena teksturnya lembut dan mudah dicerna. 

Tekstur makanan harus sangat halus agar bayi tidak kesulitan menelan, dan frekuensi pemberian cukup 2–3 kali sehari dalam porsi kecil. Saat menyuapi, gunakan sendok kecil berbahan silikon yang lembut agar tidak melukai gusi bayi. 

Hindari menambahkan garam, gula, atau bahan tambahan lainnya karena ginjal bayi belum siap memproses zat tersebut. Perkenalkan satu jenis makanan setiap 2 - 3 hari untuk memantau reaksi tubuh bayi terhadap makanan baru, seperti alergi atau gangguan pencernaan. Dengan pendekatan ini, bayi bisa mengenal rasa secara bertahap dan membangun kebiasaan makan yang sehat.

Bayi mulai menunjukkan kemampuan motorik halus yang lebih baik, seperti menggenggam makanan dan mencoba makan sendiri. Ini adalah fase penting dalam perkembangan keterampilan makan, sehingga tekstur MPASI bisa ditingkatkan menjadi lebih kasar. 

Orang tua dapat mulai memberikan nasi, potongan buah lunak seperti pisang atau alpukat, sayur kukus, serta sumber protein seperti telur, tahu, tempe, dan daging cincang. Makanan tidak perlu lagi disaring, cukup dilumat atau dicincang kasar agar bayi belajar mengunyah dan mengenali tekstur.

Ini adalah momen penting untuk mengenalkan si kecil pada variasi rasa dan tekstur makanan yang lebih kompleks. Jenis makanan yang bisa diberikan meliputi nasi, lauk pauk seperti ayam, ikan, atau telur, sayuran matang, buah segar, serta camilan sehat seperti potongan buah atau biskuit bayi. Tekstur makanan bisa menyerupai makanan orang dewasa, namun tetap perlu diperhatikan agar tidak terlalu pedas, berbumbu tajam, atau sulit dikunyah.

Dalam sehari, bayi dianjurkan makan tiga kali makanan utama dan dua hingga tiga kali camilan. Pola makan ini membantu memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi yang semakin meningkat seiring pertumbuhan. 

Menyiapkan MPASI secara praktis dimulai dengan membuat porsi kecil yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Gunakan wadah bersih dan tertutup untuk menyimpan makanan agar tetap higienis dan tidak mudah terkontaminasi. Pilih bahan makanan yang segar dan alami, seperti sayur organik, buah matang, serta sumber protein tanpa tambahan pengawet atau bumbu buatan.

Dalam proses memasak, utamakan metode sehat seperti mengukus, merebus, dan menumis ringan tanpa banyak minyak. Hindari penggunaan garam dan gula berlebih, terutama pada bayi di bawah satu tahun. Kebersihan adalah kunci utama untuk mencegah infeksi dan kesehatan bayi selama masa MPASI.

Moms, menyiapkan MPASI tidak harus rumit, kuncinya adalah memahami tahapan perkembangan bayi dan menyesuaikan tekstur makanan sesuai usianya. Dengan pendekatan yang tepat, MPASI bisa menjadi momen menyenangkan sekaligus mendukung tumbuh kembang optimal si kecil.