Sukses

FimelaMom

5 Tips Paced Feeding untuk Newborn Baby agar Lebih Nyaman dan Terhindar dari Overfeeding

Fimela.com, Jakarta Bagi banyak orang tua baru, waktu menyusui adalah salah satu momen paling berharga bersama bayi. Tapi, siapa sangka kalau cara memberi susu lewat botol ternyata juga bisa memengaruhi kenyamanan dan kesehatan si kecil? Metode paced feeding kini semakin populer karena dianggap mampu meniru ritme menyusu alami bayi saat breastfeeding, sekaligus membantu mencegah risiko seperti kembung, gumoh, hingga overfeeding.

Paced feeding atau baby-led bottle feeding berbeda dari cara menyusui tradisional yang sering kali membuat susu mengalir terlalu cepat. Dengan metode ini, bayi didorong untuk mengatur sendiri kecepatan menyusunya. Selain membuat si kecil lebih tenang, cara ini juga membantu orang tua lebih peka terhadap tanda lapar dan kenyang bayi, sehingga tidak memaksa mereka minum lebih dari yang dibutuhkan.

Dilansir dari Healthline, paced feeding dilakukan dengan cara menegakkan posisi bayi dan memegang botol secara horizontal, agar susu tidak langsung mengalir deras ke dalam mulutnya. Metode ini meniru ritme menyusu alami dari payudara, sekaligus memberi waktu bagi bayi untuk bernapas, beristirahat, dan merasa kenyang secara perlahan. Nah, berikut beberapa tips penting yang bisa kamu coba untuk menerapkan paced feeding pada newborn baby.

1. Pilih Botol dan Dot dengan Aliran Susu yang Lambat

Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah memilih botol dan dot dengan aliran susu (slow flow nipple). Jenis dot ini membantu bayi agar tidak terlalu cepat menelan susu, sehingga proses minum lebih mirip seperti menyusu langsung dari payudara. Aliran yang terlalu cepat bisa membuat bayi tersedak atau menelan udara lebih banyak, yang berisiko menimbulkan perut kembung.

2. Gendong Bayi dalam Posisi Tegak dan Nyaman

Pastikan posisi bayi tegak dengan kepala dan leher yang disangga dengan baik. Hindari posisi rebahan penuh karena bisa membuat susu mengalir terlalu cepat ke tenggorokan. Dengan posisi ini, bayi lebih mudah mengatur napas sekaligus membantu mencegah risiko tersedak. Selain itu, posisi yang nyaman juga membuat momen menyusui lebih hangat dan menyenangkan.

3. Biarkan Bayi Mengatur Ritme Menyusunya Sendiri

Kunci utama paced feeding adalah mengikuti ritme bayi, bukan memaksa mereka minum dalam jumlah tertentu. Biarkan si kecil menentukan kapan ingin berhenti sejenak, dan kapan ingin lanjut menyusu. Kamu bisa menirukan pola “pause and suck” biarkan bayi minum 5–10 kali hisapan, lalu lepaskan sedikit dot untuk memberi jeda sebelum mereka menyusu kembali.

4. Perhatikan Tanda Lapar dan Kenyang Bayi

Belajar memahami bahasa tubuh bayi adalah hal penting dalam paced feeding. Beberapa tanda lapar yang umum adalah bayi menjadi lebih aktif, mencari puting, menjulurkan lidah, atau mengisap tangan. Sementara tanda kenyang bisa dilihat dari bayi yang mulai menoleh menjauh dari botol, menutup mulut, atau terlihat santai dan mengantuk. Dengan mengenali sinyal ini, kamu bisa membantu bayi makan sesuai kebutuhannya tanpa berlebihan.

5. Ambil Waktu untuk Berhenti dan Bersendawa

Jangan lupa untuk sering mengambil jeda selama sesi menyusui agar bayi bisa bersendawa dan tidak menelan terlalu banyak udara. Kamu juga bisa berganti posisi tangan saat memberi susu untuk meniru pengalaman menyusu dari kedua sisi payudara. Selain membantu bayi lebih rileks, hal ini juga mencegah kembung dan ketidaknyamanan setelah menyusu.

Sahabat Fimela, memberi susu pada bayi, baik lewat payudara maupun botol, memang membutuhkan kesabaran dan perhatian penuh. Dengan menerapkan paced feeding, kamu tidak hanya membantu bayi belajar mengenali rasa lapar dan kenyang mereka sendiri, tapi juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Walau memerlukan waktu lebih lama, hasilnya sepadan lho! bayi menjadi lebih nyaman, tenang, dan tumbuh dengan pola makan yang sehat sejak dini.

Penulis: Siti Nur Arisha

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading