Bayi Sering Terbangun di Malam Hari, Harus Bagaimana?

Fimela.com, Jakarta Ketika bayi sering terbangun dan tampak sulit tidur nyenyak di malam hari, hal itu bisa membuat kita sebagai orangtua merasa sangat lelah, baik secara fisik maupun emosional. Kurang tidur adalah hal yang umum terjadi pada banyak orang tua baru, dan kadang membuat kita mulai merasa khawatir atau bahkan meragukan kemampuan diri sendiri.

Walau begitu, hal ini sangat wajar terjadi. Setiap bayi memiliki ritme tidurnya masing-masing, dan dengan pemahaman serta kebiasaan yang tepat, bayi bisa belajar tidur lebih nyenyak di malam hari.

Langkah pertama yang penting adalah memahami bahwa setiap bayi memiliki kemampuan tidur malam yang berbeda-beda.

Mengutip laman The Wonder Weeks, istilah “tidur sepanjang malam” umumnya berarti bayi mampu tidur selama tujuh hingga delapan jam tanpa membutuhkan bantuan orang tua. Bukan berarti bayi tidak akan terbangun sama sekali. Sama seperti orang dewasa, wajar jika bayi terbangun beberapa kali di malam hari, misalnya karena berakhirnya satu siklus tidur atau karena gangguan dari lingkungan sekitar.

Beberapa bayi bisa tidur nyenyak dengan mudah, sementara yang lain membutuhkan waktu dan pendampingan untuk mencapainya. Bayi baru lahir biasanya masih memerlukan waktu menyusu beberapa kali di malam hari, sehingga harapan agar mereka bisa tidur panjang sejak awal mungkin belum realistis.

Kemampuan bayi untuk tidur dengan baik dipengaruhi oleh banyak hal, seperti kondisi kesehatan, berat badan, serta kemampuannya untuk menenangkan diri dan tertidur kembali tanpa bantuan.

Moms mungkin belum menyadari bahwa kualitas tidur malam bayi sangat dipengaruhi oleh pola tidurnya di siang hari.

Jika bayi terlalu banyak tidur di siang hari, ia mungkin akan lebih aktif di malam hari. Hanya saja, jika bayi hampir tidak tidur sama sekali di siang hari, ia bisa menjadi sangat lelah dan justru sulit tidur nyenyak di malam hari.

Untuk membantu bayi mengenali perbedaan antara siang dan malam, Moms bisa mulai menerapkan rutinitas harian yang teratur. Cobalah membangunkan bayi di waktu yang sama setiap pagi, dan pastikan jadwal tidur siangnya tidak terlalu lama.

Pastikan juga bayi mendapatkan cukup asupan nutrisi dan susu di siang hari agar tidak sering terbangun karena lapar di malam hari. Selain itu, berikan lebih banyak interaksi dan stimulasi di siang hari, lalu ciptakan suasana yang tenang menjelang malam agar bayi belajar bahwa waktu malam adalah waktu untuk beristirahat.

Salah satu hal penting yang sering kali kurang diperhatikan adalah kemampuan bayi untuk tertidur sendiri. Kemampuan ini sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur bayi di malam hari.

Ada bayi yang secara alami bisa menenangkan diri dan tertidur tanpa bantuan, tetapi sebagian besar bayi masih perlu belajar hal ini.

Yang dimaksud dengan tidur mandiri adalah kemampuan bayi untuk berpindah dari kondisi terjaga menuju tidur tanpa bantuan orang tua, serta bisa kembali tidur sendiri ketika terbangun sebentar di malam hari, misalnya karena suara atau rasa tidak nyaman.

Beberapa bayi mungkin sudah bisa tidur sendiri di awal, tetapi masih terbiasa mendapatkan bantuan ketika terbangun di tengah malam. Ketika hal ini terus berulang, bayi bisa merasa bahwa ia membutuhkan bantuan orang tua untuk bisa tertidur lagi. Pola ini bisa membuat bayi sulit tidur nyenyak sepanjang malam.

Moms tidak perlu khawatir, karena kondisi ini sangat bisa diperbaiki. Dengan melatih bayi secara perlahan untuk bisa tertidur sendiri, bayi akan belajar menenangkan diri tanpa harus selalu dibantu.

Proses ini memang membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi hasilnya akan sangat berarti. Bayi yang bisa tertidur mandiri umumnya akan tidur lebih lama dan lebih tenang di malam hari, sehingga Moms pun bisa beristirahat dengan lebih nyaman.