Mengenal Rooting Reflex, Refleks Penting yang Dilakukan Bayi Baru Lahir

Refleks mencari, atau rooting reflex, adalah tindakan otomatis yang dimiliki bayi baru lahir yang sehat. Ini adalah salah satu refleks primitif atau refleks bayi baru lahir yang membantu bayi menemukan sumber makanan dan memulai proses menyusui. Refleks ini merupakan respons involunter yang dimediasi oleh batang otak, menunjukkan betapa mendasarnya fungsi ini bagi kelangsungan hidup.

Pentingnya refleks ini tidak bisa diremehkan. Refleks mencari sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan bayi karena membantu bayi menemukan sumber makanan, baik itu payudara ibu maupun botol. Ini adalah mekanisme bawaan yang membantu bayi berkomunikasi bahwa mereka lapar dan perlu menyusu, memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup.

Ketika bayi menunjukkan refleks mencari, mereka secara efektif memberitahu dunia bahwa mereka siap untuk makan. Ini adalah bagian dari insting alami yang memastikan bayi dapat melekat pada puting susu atau botol untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Dengan demikian, refleks ini menjadi fondasi awal dari proses pemberian makan yang sukses.

Lalu, bagaimana sebenarnya baby rooting reflex ini dipicu? Refleks mencari akan muncul ketika sudut mulut atau pipi bayi disentuh atau dibelai dengan lembut. Sentuhan ini bisa berasal dari tangan orang tua, puting susu, atau bahkan botol yang menyentuh wajah mereka.

Sebagai respons, bayi akan secara otomatis memutar kepala ke arah sentuhan tersebut, membuka mulutnya, dan menjulurkan lidahnya seolah-olah mencari puting susu. Gerakan ini adalah upaya naluriah bayi untuk menemukan dan melekat pada sumber makanan. Bahkan, mencium bau ASI saja dapat menyebabkan bayi mulai menunjukkan perilaku mencari.

Meskipun refleks ini dirancang untuk dipicu oleh sentuhan lembut puting atau botol pada bibir bayi, setiap sentuhan ringan di sudut mulut atau pipi dekat bibir dapat memulai respons ini. Ini menunjukkan sensitivitas tinggi bayi terhadap rangsangan yang berkaitan dengan makanan, sebuah adaptasi evolusioner yang luar biasa.

Refleks mencari mulai berkembang sejak bayi masih dalam kandungan, sekitar usia kehamilan 28 hingga 32 minggu. Ini berarti sebagian besar bayi sudah memiliki refleks ini saat lahir, menjadikannya salah satu tanda kesehatan neurologis yang baik pada bayi baru lahir. Kehadiran refleks ini pada bayi prematur juga menjadi indikator penting.

Refleks ini biasanya menghilang saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan. Hilangnya refleks ini terjadi seiring dengan perkembangan lobus frontal otak bayi, yang secara bertahap mengambil alih kontrol gerakan yang sebelumnya bersifat refleks. Pada usia ini, bayi mulai memiliki kontrol yang lebih sadar atas gerakan kepala dan mulut mereka.

Setelah sekitar 3 minggu, sebagian besar bayi akan secara alami memutar kepala dan dapat memposisikan kepala mereka untuk mulai mengisap dengan lebih sengaja. Pada usia 4 bulan, mencari biasanya menjadi tindakan sukarela daripada refleks, menunjukkan kematangan neurologis yang berkembang pada si kecil.

Meskipun keduanya merupakan isyarat penting dalam proses pemberian makan, refleks mencari dan refleks mengisap adalah dua hal yang berbeda. Refleks mencari adalah langkah pertama yang membuat bayi berbalik ke arah yang benar untuk makan, yaitu mencari sumber makanan.

Sementara itu, refleks mengisap adalah langkah kedua dalam proses makan. Refleks ini terjadi ketika sesuatu menyentuh langit-langit mulut bayi, memicu bayi untuk mulai mengisap. Sistem saraf bayi memproses perasaan ini sebagai sinyal untuk mulai mengisap agar mereka dapat makan.

Refleks mengisap biasanya muncul sekitar 30 hingga 35 minggu kehamilan dan sepenuhnya berkembang sekitar 36 minggu. Kedua refleks ini bekerja bersamaan untuk memastikan bayi dapat menemukan, melekat, dan mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal.

Refleks mencari memang merupakan salah satu tanda utama bahwa bayi lapar, namun ada beberapa isyarat lain yang perlu Sahabat Fimela perhatikan. Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu Anda merespons kebutuhan bayi dengan cepat dan efektif, mencegah bayi menjadi terlalu rewel karena lapar.

Beberapa tanda lapar lainnya meliputi:

• Membuat suara atau gerakan mengisap.
• Menggunakan mulutnya pada tangan atau benda-benda di sekitarnya.
• Mengepalkan tangan di tubuhnya, menunjukkan ketegangan atau keinginan.
• Menjulurkan lidah atau menjilat bibir.
• Menjadi rewel atau gelisah, yang merupakan tanda lapar yang lebih lanjut.

Memperhatikan kombinasi tanda-tanda ini akan membantu Sahabat Fimela memahami kapan waktu terbaik untuk memberi makan bayi, menciptakan pengalaman menyusui yang lebih tenang dan menyenangkan bagi semua.

Meskipun baby rooting reflex adalah tanda kesehatan yang baik, ada beberapa kondisi di mana Sahabat Fimela perlu berkonsultasi dengan dokter anak. Pemantauan refleks bayi sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah perkembangan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

• Tidak Adanya Refleks: Jika bayi tidak memiliki refleks mencari sejak lahir, terutama bayi prematur (sebelum 28 minggu), ini bisa menjadi alasan kesulitan makan. Kurangnya refleks mencari juga bisa menjadi tanda hipotonia (tonus otot rendah) atau masalah dengan sistem saraf pusat.
• Refleks yang Bertahan: Jika refleks mencari bertahan setelah usia 4 hingga 6 bulan, ini mungkin menunjukkan beberapa kondisi, termasuk cerebral palsy kongenital atau autisme. Refleks yang bertahan dapat menyebabkan masalah seperti ngiler, lidah yang terlalu maju, dan kesulitan menelan atau mengunyah.
• Refleks Asimetris atau Lemah: Refleks yang hanya muncul di satu sisi atau sangat lemah juga perlu dievaluasi oleh dokter anak. Ini bisa menjadi indikasi adanya masalah neurologis atau cedera saat lahir.

Penting untuk selalu memantau perkembangan refleks bayi dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika ada kekhawatiran. Deteksi dini dan intervensi yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam tumbuh kembang si kecil.