#YukMainLagi: Mengembalikan Kegembiraan Bermain untuk Generasi Masa Depan

Keseruan Festival Bermain Anak 2025./copyright istimewa... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Kamu pasti setuju, masa kecil yang penuh tawa dan permainan adalah memori paling indah yang bisa dimiliki seorang anak. Semangat inilah yang kembali dihadirkan oleh Komunitas PlayPlus Indonesia lewat Festival Bermain Anak 2025, sebuah perayaan besar yang mengajak keluarga untuk kembali merayakan kebahagiaan bermain bersama. Tahun ini, festival digelar berkolaborasi dengan JAKPRO dan Taman Ismail Marzuki (TIM), berlokasi di Drop Off Selasar Trisno Soemardjo, TIM, Jakarta.

Pada Sabtu, 29 November 2025, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB, festival ini mengusung tema “Yuk Main Lagi!”—sebuah ajakan hangat bagi masyarakat untuk kembali menghidupkan permainan tradisional sebagai bagian dari tumbuh kembang anak di tengah derasnya dunia digital. Festival ini bukan sekadar acara seru, tapi juga bentuk pengingat bahwa bermain punya peran penting untuk kesehatan fisik, mental, hingga kreativitas si kecil.

Rangkaian Kegiatan yang Seru dan Edukatif

Di festival ini, kamu dan keluarga bisa menemukan berbagai aktivitas yang dirancang untuk menghubungkan kembali anak-anak dengan dunia bermain yang nyata, menyenangkan, dan penuh makna. Beberapa kegiatan menarik yang bisa dinikmati antara lain:

Workshop Kreatif & Edukatif
Talkshow Parenting Kreatif
Hiburan & Panggung Ekspresi Anak
Pagelaran Permainan Tradisional Nusantara
Bazar, Parade, & Flashmob
Lomba Mewarnai & Lomba Permainan Tradisional

Setiap aktivitas dirancang untuk mengasah keterampilan motorik, menguatkan interaksi sosial, memupuk kreativitas, hingga menanamkan nilai kerja sama dan pelestarian budaya lewat permainan tradisional. Di festival ini, anak-anak bisa kembali bergerak, berinteraksi, dan tertawa bebas—hal yang mungkin mulai jarang mereka rasakan di era gawai.

Makna dan Harapan di Balik Penyelenggaraan

Ketua Pelaksana Festival Bermain Anak 2025, Khalda Nabilah Rauf, menyampaikan bahwa festival ini hadir sebagai ruang untuk menyatukan anak-anak, keluarga, dan komunitas melalui keceriaan bermain. Ia menegaskan bahwa bermain bukan sekadar aktivitas pengisi waktu, tapi kebutuhan dasar bagi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak.

“Permainan tradisional adalah warisan budaya yang mengajarkan kerja sama, sportivitas, dan empati—nilai penting untuk generasi masa depan Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa ruang bermain fisik kini semakin terpinggirkan oleh kesibukan digital. Karena itu, dibutuhkan gerakan bersama untuk terus memperjuangkan hak anak untuk bermain dan tumbuh di lingkungan yang sehat.

Dukungan Komunitas dan Kolaborasi

Festival Bermain Anak 2025 tidak berjalan sendirian. Event ini mendapat dukungan luas dari sekolah, komunitas, organisasi, hingga brand nasional yang memiliki kepedulian terhadap dunia anak dan pelestarian budaya. Kolaborasi besar ini menjadi bukti bahwa menciptakan ruang bermain yang aman, inklusif, dan menyenangkan memang membutuhkan peran banyak pihak.

Festival ini bukan hanya perayaan permainan tradisional, tapi juga ajakan bagi seluruh masyarakat untuk kembali menghadirkan ruang bermain yang hidup bagi generasi masa depan. Karena sesederhana apa pun, keceriaan bermain hari ini bisa menjadi kenangan indah yang membentuk masa depan mereka.