Trivia: Hanya 1%! Perbedaan Sunscreen SPF 30 vs SPF 50 untuk Bayi dan Anak

Sahabat Fimela, sebelum membahas lebih jauh, mari pahami apa itu SPF. SPF atau Sun Protection Factor adalah ukuran yang menunjukkan seberapa efektif sunscreen melindungi kulit dari radiasi sinar matahari. Angka ini mengindikasikan kemampuan tabir surya dalam menangkal ultraviolet (UV) matahari. Menurut Tempo.co, SPF adalah ukuran efektivitas perlindungan dari radiasi matahari.

Angka SPF juga menggambarkan seberapa lama kulit dapat bertahan di bawah sinar matahari tanpa terbakar saat menggunakan sunscreen. Sebagai contoh, jika kulit biasanya memerah dalam 15 menit tanpa perlindungan, SPF 20 akan memperpanjang waktu tersebut hingga 20 kali lipat. Pemahaman ini penting untuk memilih produk yang sesuai.

Penting untuk diingat bahwa SPF hanya mengukur perlindungan terhadap sinar UVB, penyebab utama kulit terbakar. Untuk perlindungan komprehensif terhadap sinar UVA (penyebab penuaan dini) dan UVB, pilihlah sunscreen dengan label "broad-spectrum" atau "spektrum luas". Ini memastikan kulit si kecil terlindungi secara maksimal.

Meskipun angka SPF yang lebih tinggi sering diasumsikan memberikan perlindungan jauh lebih baik, perbedaannya tidak terlalu signifikan. Popmama.com menyebutkan bahwa SPF 30 menyaring sekitar 97% sinar UVB, sementara SPF 50 menyaring sekitar 98% sinar UVB. Perbedaan persentase perlindungan antara keduanya hanya sekitar 1%.

Secara teoritis, SPF 50 menawarkan durasi perlindungan yang lebih lama. Jika kulit mulai terbakar dalam 10 menit tanpa perlindungan, SPF 30 dapat melindungi hingga 300 menit (5 jam), sedangkan SPF 50 dapat melindungi hingga 500 menit (8,3 jam). Namun, terlepas dari angka ini, sunscreen harus tetap diaplikasikan ulang setiap dua jam, atau lebih sering jika anak berenang atau berkeringat.

Kapan sebaiknya memilih SPF 30? SPF 30 sudah dianggap cukup efektif untuk perlindungan kulit dalam sebagian besar situasi sehari-hari. Ini direkomendasikan untuk aktivitas dengan paparan matahari ringan atau yang sebagian besar dilakukan di dalam ruangan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta American Academy of Dermatology (AAD) menyarankan minimal SPF 30 untuk anak-anak.

Sementara itu, SPF 50 lebih dianjurkan untuk kegiatan di luar ruangan yang sangat aktif atau paparan sinar matahari berlebih dalam waktu lama. Contohnya saat di pantai, mendaki gunung, atau di lingkungan tropis. Penggunaan SPF 50 juga dapat memberikan "ruang" lebih untuk kesalahan aplikasi, membantu mengkompensasi jika tidak diaplikasikan dalam jumlah yang cukup.

Untuk bayi di bawah 6 bulan, sebaiknya hindari paparan sinar matahari langsung. Lindungi bayi dengan pakaian longgar berlengan panjang, topi lebar, dan tetap berada di tempat teduh. Jika paparan sinar matahari tidak dapat dihindari, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan penggunaan minimal sunscreen SPF 15 pada area kecil seperti wajah dan punggung tangan. Untuk bayi usia 6 bulan ke atas, penggunaan sunscreen sudah diperbolehkan.

Jenis sunscreen yang direkomendasikan adalah physical sunscreen atau mineral sunscreen. Jenis ini mengandung zinc oxide atau titanium dioxide yang bekerja dengan memantulkan sinar UV, sehingga cenderung lebih aman dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit sensitif anak. Hindari chemical sunscreen yang bahan kimianya berpotensi mengiritasi kulit.

Beberapa fitur penting pada sunscreen anak yang perlu diperhatikan meliputi:

• Broad-spectrum: Melindungi dari sinar UVA dan UVB secara menyeluruh.
• Water-resistant (Tahan Air): Penting jika anak akan berenang atau berkeringat banyak.
• Hypoallergenic: Diformulasikan untuk meminimalkan risiko alergi pada kulit sensitif.
• Bebas Bahan Berbahaya: Hindari pewangi, alkohol, paraben, phthalate, dan oxybenzone.

Cara aplikasi sunscreen juga sangat penting. Oleskan sunscreen secukupnya dan merata ke seluruh area kulit yang terpapar sinar matahari. Untuk bayi di atas 6 bulan, sekitar 1 ml per bagian tubuh atau sekitar 2 sendok makan untuk seluruh tubuh. Oleskan 15-30 menit sebelum anak beraktivitas di luar ruangan. Re-aplikasikan setiap 2 jam, atau lebih sering setelah berenang, berkeringat, atau mengeringkan tubuh dengan handuk.

Selain penggunaan sunscreen, ada beberapa strategi perlindungan tambahan yang dapat Sahabat Fimela terapkan. Kenakan pakaian pelindung berwarna gelap dan tenunan rapat yang menutupi sebagian besar tubuh, seperti lengan panjang dan celana panjang. Gunakan topi dengan pinggiran lebar untuk melindungi wajah, telinga, dan leher si kecil. Pilih juga kacamata hitam yang memberikan perlindungan 97-100% terhadap sinar UVA dan UVB.

Mencari tempat teduh adalah langkah sederhana namun efektif. Batasi paparan sinar matahari langsung, terutama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, saat intensitas sinar UV paling kuat. Orang tua juga harus menjadi teladan dengan mempraktikkan keamanan matahari sendiri. Dengan kombinasi perlindungan ini, kulit si kecil akan lebih terjaga dari bahaya sinar UV.