Sukses

Food

Alasan Jadah dan Jenang Menjadi Sajian Penting di Pernikahan Adat Jawa

Fimela.com, Jakarta Pernikahan dengan adat Jawa selalu menarik untuk disimak. Ada banyak hal di dalamnya yang syarat akan makna serta filosofi mendalam. Selain dikenal dengan rangkaian acara yang sakral, pernikahan adat Jawa juga dikenal dengan sajian makanan yang tak kalah unik dan penting untuk ada. Antaranya adalah jadah dan jenang (dodol). 

Jadah maupun jenang yang terbuat dari ketan, memberikan makna mendalam. Hampir semua pernikahan adat Jawa menyajikan kedua makanan ini. Bahkan, sebelum acara pernikahan, kedua makanan ini wajib ada di acara lamaran. Lantas, apa makna mendalam dari jadah dan jenang di pernikahan adat Jawa?

Simbol Kerekatan Hubungan Kedua Mempelai

Jadah dan jenang merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan. Beras ketan sendiri memiliki tekstur yang lengket dan cenderung menyatu antara satu dengan lainnya. Inilah yang kemudian menyimbolkan bahwa mempelai diharapkan bisa saling menyatu, saling terikat dan memiliki hubungan baik. 

Lewat sajian jadah dan jenang, orang tua zaman dulu ingin mengingatkan pada kedua mempelai agar saling menjaga hubungan. Diharapkan mempelai akan tetap bersatu dan sulit dipisahkan apapun masalah serta rintangan yang harus dihadapi di kehidupan rumah tangganya kelak. 

Simbol Kesabaran dan Kerja Keras

Proses pembuatan jadah dan jenang bisa dibilang cukup lama. Ini membutuhkan kesabaran ekstra dalam membuatnya. Ini juga dibutuhkan ketelitian dan kerja keras di dalamnya. Dari proses pembutannya ini, orang tua ingin mengingatkan agar mempelai juga bisa menjadi pasangan yang penuh kesabaran dalam menjalani bahtera rumah tangga. 

Para leluhur zaman dulu ingin mengingatkan bahwa dalam menjalin rumah tangga, harus ada kerja keras dari suami istri untuk mendapatkan kebahagiaan bersama. Keduanya juga harus saling membantu, teliti dan peduli satu sama lain. 

Itulah sekilas mengenai makna sajian jadah dan jenang dalam pernikahan adat Jawa. Selain makanan di atas, makanan lain yang juga seringkali ditemukan dalam adat Jawa antaranya kue cucur, wajik dan lemper ketan. Semoga informasi ini bermanfaat. 

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading